Tenun Minahasa untuk Alleira

Selasa, 07 Juli 2015 - 08:42 WIB
Tenun Minahasa untuk...
Tenun Minahasa untuk Alleira
A A A
Alleira batik memperkenalkan koleksi terbaru bertema “Magnificent Ramadhan”. Bertempat di Lamoda Cafe, Plaza Indonesia, Alleira menghadirkan koleksi terbarunya dengan total 70 koleksi yang dibagi ke empat sequence koleksi dewasa, satu sequence koleksi anak, serta satu sequence koleksi VIP.

Keseluruhan koleksi ini terdiri atas beragam motif tenun Nusantara yang memiliki aneka bentuk dan karakter. “Keistimewaan koleksi Alleira karena memakai tenun Minahasa dan tenun bentenan yang menjadi inspirasi dari motif Lebaran Alleira,” ujar Anita Asmaya Sanin, Creative Director Alleira batik, saat ditemui KORAN SINDO.

Berbagai busana yang ditampilkan memperlihatkan motif tenun bentenan yang dimodifikasi sehingga mengalami perubahan bentuk dari bentuk aslinya menjadi untaian titiktitik yang membentuk motif batik menyerupai bentuk teknik sulam kruisteek . Motif ini juga dikombinasikan dengan bentuk motif floral dan tradisional eksklusif Alleira sehingga masih tetap menampilkan DNA dari Alleira.

Desain simpel elegan dengan siluet fitted dan loose ditampilkan dalam bentuk kaftan, tunik, blouse, dan dress . Koleksi Alleira juga dikemas dengan warna-warna gradasi khas Alleira, seperti Terracotta, Rusty Orange, Red, Cobalt Blue, dan Light Green yang disertai juga dengan koleksi kombinasi Black and White untuk melengkapi keseluruhan koleksi Lebaran.

“Busana Alleira memang belum dibuat khusus untuk wanita berhijab, namun jika pintar untuk memadupadankannya akan sangat cocok juga untuk wanita yang berhijab,” sebut Anita. Untuk koleksi anak-anak didominasi warna hijau, oranye, merah, ungu, dan hitam. Siluetnya pun dibuat ringan, seperti dress dengan potongan loose yang dilengkapi dengan detail cantik yang manis, serta kemeja untuk anak laki-laki.

Ketika sequence anak-anak ditampilkan, para tamu undangan terlihat antusias dengan model anak-anak di catwalk . Tidak ketinggalan mereka juga memberikan cenderamata untuk para tamu yang hadir dan kebanyakan merupakan para istri duta besar. Untuk sequence ketiga, istri duta besar Jerman, China, Singapura, Australia dan Tunisia menjadi model di catwalk.

“Kami sengaja menghadirkan para istri duta besar, bukan sosialita karena kita ingin memperkenalkan batik kepada mereka sehingga batik Alleira bisa diperkenalkan kepada masyarakat negara masing-masing,” ujar Anita. Anita juga menyebutkan, motif tenun Minahasa dan tenun bentenan memang baru pertama kali digunakan Alleira.

Kesulitan pun sempat dirasakan ketika membuat motif ini menjadi suatu busana yang menarik untuk dilihat. “Karena untaian titik-titik yang ada pada motif tenun bentenan tidak boleh terlalu dekat ataupun terlalu jauh, ketelitian dalam penempatan motif ini yang menjadi kesulitan kami,” tutur Anita.

Andari novianti
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8617 seconds (0.1#10.140)