Jalan Panjang ke Pentas Dunia

Minggu, 12 Juli 2015 - 09:39 WIB
Jalan Panjang ke Pentas Dunia
Jalan Panjang ke Pentas Dunia
A A A
Tiga pembalap Indonesia melakukan perjalanan panjang menuju pentas dunia. Perjuangan mereka demi cita-cita mengharumkan nama bangsa di pentas balap dunia.

Sirkuit Suzuka, Jumat (3/7), Dimas Ekky Pratama terlihat sangat santai saat ditemui KORAN SINDO . Tidak tampak guratan kelelahan di wajah anak muda asal Depok, Jawa Barat, tersebut. Padahal, siapa yang menyangka, pada akhir Juni tepatnya tanggal 21-28 Juni dia menghabiskan waktu di Spanyol.

Mulai dari berkompetisi di ajang FIM CEV Repsol International Championship dan latihan di Sirkuit Aragon. Selesai dari Spanyol, dia langsung terbang ke Jepang untuk bertarung di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC ) Seri 3 di Sirkuit Suzuka. “Jadinya saya baru bisa puasa dua hari mas,” katanya. Dimas dan Astra Honda Racing Team (AHRT) sampai di Suzuka pada hari Rabu (2/7).

Keesokannya mereka langsung latihan hingga hari Jumat. Pada hari itulah Dimas melakukan latihan terakhir dan menjalani babak kualifikasi. Hujan-hujanan Dimas mengitari sirkuit yang jaraknya mencapai 5,8 kilometer tersebut dengan cepat. Namun, dia sempat terjatuh dan mengakibatkan dirinya tercecer di posisi 15 di antara 25 pembalap lain.

Sabtu (4/7), Dimas menjalani babak Race 1. Lagi-lagi hujan deras mengguyur Sirkuit Suzuka sehingga Dimas dan pebalap lainnya harus membungkus tubuh mereka dengan raincoat . Pada hari itu Dimas terlihat sangat optimistis. Tidak terlihat sama sekali rasa lelah karena dia telah menempuh perjalanan yang sangat jauh dan panjang. Di Race 1, Dimas melesat kencang dan hasilnya dia nyaris mencapai posisi podium. Posisi keempat di Race 1 berhasil diraih Dimas.

“Kami sangat senang sekali dengan hasil ini. Kami awalnya memang memiliki target tinggi di seri ini. Sayang di babak kualifikasi Dimas sempat terjatuh. Seandainya saja hasil ini bisa dijadikan posisi start lomba besok,” ujar Anggono Iriawan, Senior Manager Safety Riding and Motorsport PT Astra Honda Motor (AHM). ARRC merupakan ajang balap motor terbesar di Asia. Ajang ini berlangsung 6 kali, yaitu di Sepang, Malaysia (16-19 April), Sentul, Indonesia (4-7 Juni), Suzuka, Jepang (1-5 July), Buriram, Thailand (27-30 Agustus), Losail, Qatar (30 September - 3 Oktober) dan Buriram, Thailand (3- 6 Desember).

Pada setiap seri akan digelar 2 kali balapan sebelum akhirnya setiap pembalap mengumpulkan akumulasi poin untuk menentukan posisi klasemen tertinggi hingga akhir seri. Astra Honda Racing Team mengirim dua pembalap, yakni Dimas Ekky Pratama dan M Fadli Imammuddin. Namun, di Suzuka, Jepang, Dimas bertarung sendirian karena Fadly mengalami peristiwa nahas tertabrak pembalap Thailand seusai menyentuh garis finis pertama di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Di balapan Jepang, Dimas Ekky berada di posisi 4 dengan poin 66, sedangkan Fadli berada di posisi 5 dengan raihan angka 63. Untuk saat ini, posisi 3 besar ARRC Supersport 600 cc masih dipegang oleh tiga pembalap Jepang, Tomoshi Koyama (81), Yuki Takahashi (77), dan Yuki Ito (67). Perjuangan Dimas tidak berhenti di situ. Ketika ARRC usai, dia tidak langsung balik ke Tanah Air.

Alih-alih dia akan kembali merasakan aspal Suzuka di ajang yang berbeda, yakni Suzuka 8-Hour Endurance . Tidak main-main, di ajang ini Dimas akan satu tim dan berpartner dengan juara dunia MotoGP asal Australia, Casey Stoner. “Kalau lihat jadwalnya memang padat, tapi saya enggak merasakan apa-apa. Saya hanya ingin bawa nama Indonesia ke tempat yang terhormat,” ujar Dimas.

Keinginan membawa nama baik bangsa ini juga yang memotivasi pembalap muda binaan PT AHM lainnya, yakni Yogha Dio Syachputra dan Muhamad Febriansyah yang juga bertarung di kelas Asia Dream Cup . Yogha dan Febri terlihat sedih ketika gagal meraih podium di Sirkuit Suzuka.

Seperti Dimas, Febri dan Yogha sendiri masih menempuh perjalanan yang panjang ke pentas dunia. Sebab, setelah di Jepang, mereka kembali bersama-sama mengikuti jadwal ARRC yang tersisa. Walau mereka harus lebih banyak menghabiskan waktu di sirkuit, mereka tetap jalan karena membawa nama bangsa.

Wahyu sibarani
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4938 seconds (0.1#10.140)