Dukung Program Menjahit
A
A
A
Maritage (Multicultural Art and Haritage) Indonesia, memberikan dukungan dengan memfasilitasi keterampilan menjahit bagi murid-murid berkebutuhan khusus tunarungu di SLB Sana Dharma.
Program kerja sama berkelanjutan ini telah resmi dilaksanakan pada Jumat (21/8) di SLB Sana Dharma, Jakarta. Chossy Latu, desainer sekaligus Wakil Ketua II dari MARITAGEIndonesia, mengatakan, pemberian dukungan fasilitas pada SLB Sana Dharma ini adalah guna meningkatkan keterampilan serta menghasilkan karya jahitan yang lebih baik, serta bermutu melalui ekstrakulikuler menjahit.
Chossy juga berharap, walau mereka tidak langsung menjadi penjahit yang andal, setidaknya mereka bisa menghasilkan sesuatu yang bisa membantu sosial ekonomi keluarga dengan menjahit serbet dan celemek. “Program dukungan fasilitas keterampilan menjahit ini nantinya menjadi program jangka panjang. Diawali dengan memberikan fasilitas ke sekolah-sekolah.
Untuk permulaan yang diajarkan itu adalah membuat sesuatu yang tidak begitu sulit dan masih bisa dijual, seperti serbet, celemek, dan sebagainya,” katanya. Tak hanya itu, SLB Sana Dharma memang sangat berpotensi dalam keterampilan menjahit. Seperti yang diakui Santoso selaku pengajar ekstrakulikuler menjahit di SLB Sana Dharma.
“Melalui ekstrakulikuler menjahit ini, kurang lebih sudah meluluskan 40 siswa, dan sudah ada yang bekerja,” tuturnya. Selanjutnya, Chossy juga mengatakan MARITAGE merupakan wadah global untuk mitra multisektoral dalam upaya berbagi nilai seni warisan budaya yang dapat berkontribusi pada pengembangan masyarakat.
“Ya, kita bertahaplah ya untuk menggalakkan program keterampilan menjahit ini. Pertama ke sekolah-sekolah yang lebih membutuhkan dengan adanya penunjang ekstrakulikuler menjahit seperti ini,” tuturnya. Dalam peresmian kerja sama tersebut, Chossy ditemani beberapa rekan dari MARITAGE Indonesia, seperti Danny Dahlan yang merupakan Wakil I MARITAGEIndonesia, Sita Satar dan Abi Farman.
Mg-1
Program kerja sama berkelanjutan ini telah resmi dilaksanakan pada Jumat (21/8) di SLB Sana Dharma, Jakarta. Chossy Latu, desainer sekaligus Wakil Ketua II dari MARITAGEIndonesia, mengatakan, pemberian dukungan fasilitas pada SLB Sana Dharma ini adalah guna meningkatkan keterampilan serta menghasilkan karya jahitan yang lebih baik, serta bermutu melalui ekstrakulikuler menjahit.
Chossy juga berharap, walau mereka tidak langsung menjadi penjahit yang andal, setidaknya mereka bisa menghasilkan sesuatu yang bisa membantu sosial ekonomi keluarga dengan menjahit serbet dan celemek. “Program dukungan fasilitas keterampilan menjahit ini nantinya menjadi program jangka panjang. Diawali dengan memberikan fasilitas ke sekolah-sekolah.
Untuk permulaan yang diajarkan itu adalah membuat sesuatu yang tidak begitu sulit dan masih bisa dijual, seperti serbet, celemek, dan sebagainya,” katanya. Tak hanya itu, SLB Sana Dharma memang sangat berpotensi dalam keterampilan menjahit. Seperti yang diakui Santoso selaku pengajar ekstrakulikuler menjahit di SLB Sana Dharma.
“Melalui ekstrakulikuler menjahit ini, kurang lebih sudah meluluskan 40 siswa, dan sudah ada yang bekerja,” tuturnya. Selanjutnya, Chossy juga mengatakan MARITAGE merupakan wadah global untuk mitra multisektoral dalam upaya berbagi nilai seni warisan budaya yang dapat berkontribusi pada pengembangan masyarakat.
“Ya, kita bertahaplah ya untuk menggalakkan program keterampilan menjahit ini. Pertama ke sekolah-sekolah yang lebih membutuhkan dengan adanya penunjang ekstrakulikuler menjahit seperti ini,” tuturnya. Dalam peresmian kerja sama tersebut, Chossy ditemani beberapa rekan dari MARITAGE Indonesia, seperti Danny Dahlan yang merupakan Wakil I MARITAGEIndonesia, Sita Satar dan Abi Farman.
Mg-1
(bbg)