Lima Bidadari Musik Ekstrem Metal

Minggu, 06 September 2015 - 09:06 WIB
Lima Bidadari Musik Ekstrem Metal
Lima Bidadari Musik Ekstrem Metal
A A A
JAKARTA - Sejauh ini banyak yang beranggapan bahwa musik ekstrem metal identik dengan pria bertampang sangar, entah itu dengan rambut gondrong, tubuh bertato, maupun pakaian serba hitam. Namun, ternyata tidak selamanya musik ektrem metal, macam death metal, black metal dan sejenisnya identik dengan pria sangar.

Ya, pandangan seperti itu tampaknya perlu dibuang jauh-jauh, pasalnya tidak sedikit juga kaum feminin yang menggemari jenis musik tersebut, bahkan mereka bukan hanya menjadi penikmat saja, melainkan terjun langsung sebagai vokalis di dalam sebuah band ekstrem metal.

Mungkin masih banyak masyarakat awam yang menggelengkan kepala ke kanan-kiri ketika menyaksikan wanita-wanita cantik bernyanyi dengan karakter suara vokal sangar, baik itu scream menggelegar atau melengking, bahkan growl (menggeram) yang biasanya identik dengan suara pria.

Dan berikut ini adalah lima wanita cantik yang berperan sebagai vokalis di dalam band ekstrem metal mereka, yang telah dihimpun SINDOnews dari berbagai sumber:

1. Alissa White-Gluz

Alissa White-Gluz

Wanita cantik asal Montreal, Kanada ini tidak bisa dipandang sebelah mata dalam perjalanan karir bermusiknya. Saat ini, Alissa White-Gluz tercatat sebagai pengganti Angela Gossow pada posisi vokal di band melodic death metal kenamaan Swedia, Arch Enemy.

Namun, sebelum bergabung dengan Arch Enemy, wanita kelahiran 31 Juli 1985 ini merupakan salah satu pendiri band melodic death metal, The Agonist. Bersama The Agonist sejak 2004, Alissa turut andil dalam lahirnya tiga album band asal kota kelahirannya tersebut.

Vokalis yang mengaku banyak dipengaruhi band Pantera ini juga pernah nongol di ajang Canadian Idol dengan menyanyikan lagu band rock legendaris Queen, Bohemian Rhapsody pada 2006.

Dengan paras cantiknya, Alissa, yang menjadi vegetarian sejak 1998, sudah beberapa kali terpilih menjadi "the hottest chicks in metal" versi Revolver Magazine.

2. Mallika Sundaramurthy

Mallika Sundaramurthy

Menjadi satu-satunya personel perempuan dalam band technical/brutal death metal asal Amerika Serikat, Abnormality bukanlah hal yang mudah buat Mallika Sundaramurthy. Vokalis yang masih memiliki darah India ini merasa tertantang ketika menjalani tur bersama band, pasalnya dia merupakan satu-satunya perempuan di dalam rombongan.

Kendati demikian, gadis kelahiran 13 Januari 1982 tidak pernah merasa canggung. Karena dia selalu menganggap seluruh personel dan kru merupakan bagian dari keluarganya. "Mereka selalu mengawasi saya, dan saya pun mengawasi mereka," tukas Mallika, yang memiliki darah India dari ayahnya, saat diwawancarai Nefarious Realm.

Mallika mengungkapkan, kali pertama jatuh cinta pada musik death metal terjadi pada saat dia masih sekolah menengah. Kala itu, dia mulai belajar growl, dan hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah baginya. Meskipun begitu dia tetap terus mempelajarinya dan giat berlatih, hingga pada semester awal kuliah di Spanyol, dia menjadi vokalis kedua di sebuah band di Negeri Matador. "Setelah saya berada di band itu dan melakukan penampilan perdana saya, saya benar-benar menikmatinya, dan saya tahu saya ingin lebih serius lagi setelah kembali ke rumah (Amerika Serikat)," tuturnya.

Sekembalinya di AS, Mallika mulai serius untuk membentuk sebuah band death metal. Akhirnya, dia pun bertemu dengan Jay Blaisdell (drumer Abnormality), yang pada pertemuan pertamanya tersebut Jay masih tergabung dengan band lain. Mereka pun membentuk Abnormality pada akhir 2005.

Dalam menulis dan membuat lagu, Mallika banyak ter-influence Disgorge, Deeds of Flesh, Suffocation, Decapitated, and Gorgasm. Sementara, vokalis death metal idolanya adalah Matti Way, Danny Nelson, Jason Keyser, and Lenzig Leal.

3. Eva Oswald

Eva Oswald

Siapa yang pernah menyangka jika gadis cantik berambut pirang dari Austria ini merupakan vokalis dari band death metal yang berdiri sejak 2009, Exanimalis. Bahkan, selain tergabung bersama band tersebut, Eva Oswald juga mempunyai band sampingan lain yang bernama Halo Creation, yang lahir pada 2013 dan memiliki satu album demo.

Eva Oswald, yang lahir pada 31 Oktober 1992, memiliki karakter suara growl dan scream yang khas, baik itu bersama Exanimalis maupun Halo Creation. Apabila metalhead maupun pecinta musik death metal merindukan suara growl Angela Gossow (mantan vokalis Arch Enemy), sepertinya tidak ada salahnya jika mencoba untuk menikmati lagu Exanimalis atau Halo Creation.

Di samping telah menelurkan sebuah mini album bersama Halo Creation, Eva Oswald juga baru menyelesaikan sebuah album EP (Extended Play) dengan Exanimalis, dan album EP bertajuk Within the Walls itu telah dirilis empat tahun lalu.

4. Johanna Sevillano

Johanna Sevillano


Di balik perannya sebagai seorang ibu dalam kesehariannya, ternyata Johanna Sevillano menjadi sosok penting dalam band melodic death metal/metalcore asal Kolombia, Dead Silence. Perempuan kelahiran Bogota, 19 Agustus 1985 itu merupakan sosok sentral dalam membidani lahirnya Dead Silence.

Besar dan tinggal di negara yang cukup keras, ternyata cukup mempengaruhi Johanna Sevillano dalam memandang kehidupan di tanah airnya. Menurutnya, dengan kekerasan yang acapkali terjadi di Kolombia, maka death metal merupakan kenyataan sehari-sehari, dan yang menjadi filosofi Dead Silence adalah melawan segala kekerasan dan pertumpahan darah di negaranya.

"Saya mulai suka musik metal saat di sekolah tinggi, pada saat itu umur saya 17 tahun dan adalah band lokal Slaughter menjadi sangat penting dan saya mulai melatih olah vokal saya dengan lagu-lagu mereka," ucap Johanna saat diwawancarai majalah Lost in Chaos.

Di samping ikut membidani lahirnya Dead Silence, Johanna juga sempat menjadi vokalis Fyhura. Namun sayangnya, Johanna saat ini sudah meninggalkan dua band ekstrem metal tersebut.

5. Shushan Rubenyan

Shushan Rubenyan (Dev)

Shushan Rubenyan atau yang dikenal Dev merupakan pendiri band black metal Armenia, Divahar, yang seluruh personelnya berjenis kelamin perempuan. Wanita 27 tahun itu mulai merintis Divahar sejak 2008. Namun, Divahar sendiri secara resmi berdiri pada 2009, ketika Dev dan Anahit Ter-Stepanyan alias Urubani (gitaris) telah rampung menulis lagu pertama.

Sejak awal kelahirannya, Dev dan Divahar sudah berhasil merilis sebuah album berjudul Divarise pada Oktober 2014. Divarise memiliki delapan buah lagu yang tidak begitu mengecewakan. Suara melengking atau scream Dev secara keseluruhan juga cukup mengesankan.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4655 seconds (0.1#10.140)
pixels