Ini Penyakit Akibat Jajan Sembarangan
A
A
A
JAKARTA - Komposisi kandungan nutrisi dalam jajanan anak sekolah harus dicermati. Pasalnya, kini marak kandungan bahan tambahan pangan (BTP) berbahaya dalam jajanan anak.
Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung BTP, tentunya dapat mempengaruhi kesehatan si kecil. Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI Jaya), Dr.dr. Rini Sekartini, mengonsumsi jajanan yang tidak sehat memicu berbagai macam penyakit, salah satunya tifus.
"Penyakit tifus menular lewat makanan. Kalau anak sekolah SD, SMP, SMA biasanya rentan terkena tifus karena mengonsumsi jajanan tercemar yang mengandung bakteri Salmonella Typhi," papar Rini dalam acara Cermati Kandungan Nutrisi Jajanan Anak di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Rini menjelaskan, penggunaan BTP yang berlebihan juga memicu masalah kesehatan lainnya. "BTP yang berlebihan memicu timbulnya reaksi alergi pada kulit dan saluran nafas sehingga berbahaya bagi penderita asma. Selain itu dapat menyebabkan perlukaan pada lambung ataupun gejala lain seperti migrain, kelelahan, kesulitan tidur, mual dan muntah, tidak nafsu makan, diare serta dampak jangka panjang yang dapat merusak fungsi hati," tutur dia.
Oleh karena itu, Rini menyarankan agar para orangtua memperhatikan jajajan yang dikonsumsi anak. Agar kesehatan si kecil terjamin, Rini pun mengimbau para orangtua untuk mencermati kandungan nutrisi dalam jajanan anak dan menyiapkan bekal untuk dikonsumsi di sekolah.
"Yang paling aman tentu membawa bekal. Tapi nggak semua orangtua punya waktu menyiapkan bekal untuk anak. Sebaiknya anak juga diberitahu untuk memilih jajanan di kantin sekolah yang bersih dan menghindari jajan sembarangan," kata dia.
Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung BTP, tentunya dapat mempengaruhi kesehatan si kecil. Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI Jaya), Dr.dr. Rini Sekartini, mengonsumsi jajanan yang tidak sehat memicu berbagai macam penyakit, salah satunya tifus.
"Penyakit tifus menular lewat makanan. Kalau anak sekolah SD, SMP, SMA biasanya rentan terkena tifus karena mengonsumsi jajanan tercemar yang mengandung bakteri Salmonella Typhi," papar Rini dalam acara Cermati Kandungan Nutrisi Jajanan Anak di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Rini menjelaskan, penggunaan BTP yang berlebihan juga memicu masalah kesehatan lainnya. "BTP yang berlebihan memicu timbulnya reaksi alergi pada kulit dan saluran nafas sehingga berbahaya bagi penderita asma. Selain itu dapat menyebabkan perlukaan pada lambung ataupun gejala lain seperti migrain, kelelahan, kesulitan tidur, mual dan muntah, tidak nafsu makan, diare serta dampak jangka panjang yang dapat merusak fungsi hati," tutur dia.
Oleh karena itu, Rini menyarankan agar para orangtua memperhatikan jajajan yang dikonsumsi anak. Agar kesehatan si kecil terjamin, Rini pun mengimbau para orangtua untuk mencermati kandungan nutrisi dalam jajanan anak dan menyiapkan bekal untuk dikonsumsi di sekolah.
"Yang paling aman tentu membawa bekal. Tapi nggak semua orangtua punya waktu menyiapkan bekal untuk anak. Sebaiknya anak juga diberitahu untuk memilih jajanan di kantin sekolah yang bersih dan menghindari jajan sembarangan," kata dia.
(alv)