Pembekuan Darah Saat Hamil Picu Keguguran
A
A
A
JAKARTA - Trombosis atau darah beku yang menyebabkan sumbatan di dalam jaringan arteri atau vena tidak hanya menyerang orang-orang yang statis. Namun juga ibu hamil. Parahnya, keadaan ini kerap membuat mereka mengalami keguguran, terutama saat usia kandungan tiga bulan.
"Kehamilan menjadi salah satu faktor risiko terjadinya trombosis. Karena uterus yang membesar akan semakin menekan pembuluh darah dan menjadi stasis, aliran darah pun jadi lambat," papar Ketua Perhimpunan Trombosis Hemostasis Indonesia (PTHI) Prof. Dr. dr. Karmel Lidow Tambunan di Jakarta.
Lebih lanjut Karmel menjelaskan, keadaan ini, menyebabkan darah sulit mencapai pembuluh-pembuluh darah yang kecil di plasenta, sehingga mengakibatkan sirkulasi darah ke janin berkurang dan dapat terjadi keguguran.
"Akibat pembuluh darah di plasenta tersumbat, maka tidak ada nutrisi dan oksigen yang diberikan untuk janin. Maka, tiga bulan kehamilan bisa terjadi keguguran," jelasnya.
Menurut Karmel, meski bisa bertahan, namun janin akan mengalami gagal tumbuh bahkan ibu bisa mengalami preeklampsia di trimester ketiga kehamilan. "Biasanya, ibu yang alami pembekuan darah akan diberikan obat antikoagulan dan hampir 90% bisa hamil," tandasnya.
Untuk itu, Karmel pun menyarankan di trimester kedua dilakukan pemeriksaan guna mengetahui kemungkinan pembekuan darah.
"Kehamilan menjadi salah satu faktor risiko terjadinya trombosis. Karena uterus yang membesar akan semakin menekan pembuluh darah dan menjadi stasis, aliran darah pun jadi lambat," papar Ketua Perhimpunan Trombosis Hemostasis Indonesia (PTHI) Prof. Dr. dr. Karmel Lidow Tambunan di Jakarta.
Lebih lanjut Karmel menjelaskan, keadaan ini, menyebabkan darah sulit mencapai pembuluh-pembuluh darah yang kecil di plasenta, sehingga mengakibatkan sirkulasi darah ke janin berkurang dan dapat terjadi keguguran.
"Akibat pembuluh darah di plasenta tersumbat, maka tidak ada nutrisi dan oksigen yang diberikan untuk janin. Maka, tiga bulan kehamilan bisa terjadi keguguran," jelasnya.
Menurut Karmel, meski bisa bertahan, namun janin akan mengalami gagal tumbuh bahkan ibu bisa mengalami preeklampsia di trimester ketiga kehamilan. "Biasanya, ibu yang alami pembekuan darah akan diberikan obat antikoagulan dan hampir 90% bisa hamil," tandasnya.
Untuk itu, Karmel pun menyarankan di trimester kedua dilakukan pemeriksaan guna mengetahui kemungkinan pembekuan darah.
(nfl)