Apakah Stres Memicu Karyawan Bolos Kerja? No, Anda Salah Besar!

Selasa, 10 November 2015 - 04:25 WIB
Apakah Stres Memicu...
Apakah Stres Memicu Karyawan Bolos Kerja? No, Anda Salah Besar!
A A A
LONDON - Meskipun satu dari empat orang yang berstatus karyawan menderita penyakit mental alias stres. Banyak di antara pekerja ini, masih belum berpikir hal itu sebagai penyebab mereka sengaja membolos masuk kerja!

Ya, sebuah survei yang dilakukan oleh AXA PPP seperti dilansir dari situs metro.co.uk. Menunjukkan bahwa sebanyak dua pertiga dari karyawan, tidak melihat stres dan kawan-kawannya, seperti rasa kegelisahan, hingga depresi, sebagai sebab yang cukup bagi mereka untuk membolos kerja.

Dan ternyata hanya terdapat sekitar 17 persen dari jumlah pekerja ini yang berpikir bahwa penyakit mental yang sedang mereka derita tersebut, yakni stres. Merupakan alasan sah sekaligus masuk akal bagi mereka untuk sengaja tidak absen di kantor. Seperti dikatakan dalam studi lain oleh Benenden.

“Rupanya, ada semacam rasa kurang mengerti dari beberapa pekerja untuk soal karyawan yang bekerja dengan baik atau mapan,” sembur direktur Benenden, Inji Duducu, kepada The Independent.

“Ada sejumlah kasus komersial yang cukup berpengaruh untuk memiliki kesehatan yang baik. Para pekerja terbukti menghindari dampak fisik maupun mental untuk menjadi karyawan mapan, khususnya dalam soal produktivitas, absensi dan lama waktu kerja,” imbuhnya.

Atas dasar itu, terdapat sekitar 39 persen orang yang diklaim benar-benar jujur memberitahu kepada atasannya alasan dia tidak masuk kerja, yaitu akibat sakit. Tapi itu dilakukan demi alasan kesehatan, bukan mental si karyawan.

Padahal, dampak merosotnya mental karyawan bisa berpengaruh fatal terhadap kinerjanya di perusahaan atau kantor tempatnya bekerja.

Apalagi di masa pergantian musim, dari musim panas ke musim hujan, atau dari musim gugur ke musim dingin. Hal itu dinamakan salah satu depresi. Yakni ‘Gangguan Afektif Musiman’ atau Seasonal Affective Disorder (SAD).

Direktur pelayanan psikologis AXA PPP, Dr Mark Winwood mengatakan kepada Daily Mail: “Banyak orang tidak menyadari bahwa SAD adalah penyebab sebenarnya dari depresi karyawan secara alami akibat pergantian musim.

Dalam penelitian mereka juga disebut jika SAD lebih sering menerpa wanita dan terjadi pada bulan Oktober hingga Januari.

Adapun dua penyakit yang paling sering dijadikan alasan para pekerja di Inggris buat membolos atas dasar kesehatan ialah muntah (dalam hal ini masalah pencernaan) sebanyak 73 persen. Satu lainnya adalah diare (71 persen).

Depresi: Gejala Psikologis

*Suasana hati low mood atau kesedihan yang berkelanjutan

*Merasa putus asa dan tak berdaya

*Merasa harga diri rendah

*Merasa tersinggung dan tidak toleran terhadap orang lain

*Kesulitan untuk membuat keputusan

*Tidak memiliki motivasi atau kepentingan dalam berbagai hal

*Merasa cemas atau khawatir

*Memiliki pikiran untuk bunuh diri atau pikiran merugikan diri sendiri

Depresi: Gejala Fisik

*Bergerak atau berbicara lebih lambat dari biasanya

*Perubahan nafsu makan atau berat badan (biasanya menurun, tapi kadang-kadang meningkat)

*Sembelit

*Sakit dan nyeri yang tak bisa dijelaskan

*Kekurangan energi atau kurangnya minat dalam seks (hilangnya libido)

*Perubahan siklus menstruasi Anda

*Tidur terganggu (misalnya, insomnia di malam hari atau bangun sangat awal di pagi hari)
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1460 seconds (0.1#10.140)