Penggemar Musik Rock Damprat ISIS
A
A
A
PARIS - Sebagai buntut serangan Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) di Paris Jumat lalu, terungkap bahwa sejumlah konser di kota Paris Prancis dibatalkan. Hal itu tentunya mengundang kekecewaan para penggemar (fans) musik rock di Paris. Pembatalan acara tersebut membuat penggemar musik rock di Paris marah.
Seperti diketahui U2 terpaksa membatalkan konser di Paris bahkan Marilyn Manson, yang dijadwalkan bermain di Paris malam ini telah mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa acara telah dibatalkan dan menjanjikan bahwa tur akan dilanjutkan 18 November di Brussels. Deftones juga ikutan membatalkan konser di kota mode tersebut.
Alasan mereka membatalkan konser cukup beralasan pasalnya Peristiwa penembakan yang mengerikan terjadi saat kelompok Eagles of Death Metal tampil di gedung pertunjukan Le Bataclan, Paris, Prancis (13/11/2015), menewaskan 89 orang. Salah satunya adalah Nick Alexander. Pria berkewarganegaraan Inggris itu adalah kru Eagles of Death Metal yang bertugas sebagai manajer penjualan suvenir. Oleh karenanya para fans menggalang dana untuk didominasikan kepada Nick Alexander.
Sementara itu, para fans grub band rock di Paris berupaya untuk melakukan kegiatan positif dengan mengumpulkan sumbangan untuk menghormati Alexander. "Saya ingin melakukan sesuatu yang positif, dengan mengumpulkan dana untuk korban penyerangan" ucap Benavides ultimateclassicrock, Selasa (17/11/2015).
"Hari ini atau malam ini, kita semua mengangkat gelas untuk mengenang Nick Alexander seorang pria melakukan pekerjaan yang sederhana ditur dengan band dan menjual T-shirt namun. Tadi malam, ia mengakhiri perjalanannya di sebuah teater kecil di Paris bersama dengan banyak orang lain yang hidupnya diambil paksa oleh orang-orang yang membawa kebencian, yang dipengaruhi agama sesat," tutur Benavides.
Nick yang tewas dalam usia 36 juga pernah menjabat sebagai manajer suvenir dalam tur sejumlah band seperti Alice in Chains, Panic! at the Disco, Sum 41, dan The Black Keys.
"Nick adalah seorang pekerja keras, teratur, dan jenaka. Ketika kebanyakan anggota band dan kru mengadakan pesta atau bersenang-senang setelah konser berakhir, dia lebih banyak menyendiri. Sungguh seorang pria yang baik hati," kenang Patrick Carney (drummer The Black Keys).
Alice in Chains dalam halaman Facebook resminya juga mengenang bagaimana profesionalisme Nick saat bekerja. "Sebuah kehormatan dan kesenangan tersendiri pernah bekerja sama dengannya."
Pihak Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) telah mengaku bertanggung jawab atas insiden berdarah tersebut. Dalam pernyataannya dilansir Irish Times, Paris dijadikan target penyerangan karena merupakan simbol kebencian dan penyimpangan di Eropa.
Seperti diketahui U2 terpaksa membatalkan konser di Paris bahkan Marilyn Manson, yang dijadwalkan bermain di Paris malam ini telah mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa acara telah dibatalkan dan menjanjikan bahwa tur akan dilanjutkan 18 November di Brussels. Deftones juga ikutan membatalkan konser di kota mode tersebut.
Alasan mereka membatalkan konser cukup beralasan pasalnya Peristiwa penembakan yang mengerikan terjadi saat kelompok Eagles of Death Metal tampil di gedung pertunjukan Le Bataclan, Paris, Prancis (13/11/2015), menewaskan 89 orang. Salah satunya adalah Nick Alexander. Pria berkewarganegaraan Inggris itu adalah kru Eagles of Death Metal yang bertugas sebagai manajer penjualan suvenir. Oleh karenanya para fans menggalang dana untuk didominasikan kepada Nick Alexander.
Sementara itu, para fans grub band rock di Paris berupaya untuk melakukan kegiatan positif dengan mengumpulkan sumbangan untuk menghormati Alexander. "Saya ingin melakukan sesuatu yang positif, dengan mengumpulkan dana untuk korban penyerangan" ucap Benavides ultimateclassicrock, Selasa (17/11/2015).
"Hari ini atau malam ini, kita semua mengangkat gelas untuk mengenang Nick Alexander seorang pria melakukan pekerjaan yang sederhana ditur dengan band dan menjual T-shirt namun. Tadi malam, ia mengakhiri perjalanannya di sebuah teater kecil di Paris bersama dengan banyak orang lain yang hidupnya diambil paksa oleh orang-orang yang membawa kebencian, yang dipengaruhi agama sesat," tutur Benavides.
Nick yang tewas dalam usia 36 juga pernah menjabat sebagai manajer suvenir dalam tur sejumlah band seperti Alice in Chains, Panic! at the Disco, Sum 41, dan The Black Keys.
"Nick adalah seorang pekerja keras, teratur, dan jenaka. Ketika kebanyakan anggota band dan kru mengadakan pesta atau bersenang-senang setelah konser berakhir, dia lebih banyak menyendiri. Sungguh seorang pria yang baik hati," kenang Patrick Carney (drummer The Black Keys).
Alice in Chains dalam halaman Facebook resminya juga mengenang bagaimana profesionalisme Nick saat bekerja. "Sebuah kehormatan dan kesenangan tersendiri pernah bekerja sama dengannya."
Pihak Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) telah mengaku bertanggung jawab atas insiden berdarah tersebut. Dalam pernyataannya dilansir Irish Times, Paris dijadikan target penyerangan karena merupakan simbol kebencian dan penyimpangan di Eropa.
(wbs)