25-nya Adele Pecahkan Rekor Penjualan di AS
A
A
A
LOS ANGELES - Album terbaru Adele, 25, berhasil memecahkan rekor penjualan di Amerika Serikat (AS) setelah laku 3,38 juta keping pada pekan pertama perilisannya. Menurut Nielsen Music, album itu menjadi album terlaris sepanjang 2015 dalam prestasi yang mengaguman pada era dimana artis jarang menjual album pada angka 1 juta.
Hanya dalam 7 hari penjualan, 25 dengan mudahnya melongsorkan catatan rekor yang ditorehkan superstar Taylor Swift dengan album 1989-nya. Berdasarkan angka resmi yang dikeluarkan Nielsen, album Taylor itu laku sekitar 1,76 kopi di AS pada 2015. Pada pekan pertama penjualannya, 1989 laku 1,3 juta di AS.
Angka yang diraih 25 itu adalah penjualan selama satu pekan penuh terbesar untuk sebuah album sejak Nielsen mulai menelusuri penjualan pada 1991. Penjualan pekan pertama album itu menempatkan Adele memimpin jajaran artis-artis elit—termasuk Britney Spears, Whitney Houston, Eminem dan Lady Gaga—yang albumnya debut dengan angka penjualan 1 juta kopi di AS.
Pekan lalu, hanya dalam waktu empat hari, album itu langsung melengserkan rekor penjualan No String Attached milik N Sync yang dirilis pada 2000 sebagai album dengan penjualan tercepat. 25 juga memecahkan rekor di Kanada dan Inggris.
Dilansir dari Reuters, angka penjualan itu mencerminkan begitu besarnya emosi dan balada pribadi penyanyi asal Inggris berusia 27 tahun itu dan juga keputusan label rekaman indie-nya, XL Recordings, untuk tidak memasang album itu di layanan streaming seperti Spotify, Apple Music, Deezer dan Google Play. Penggemar harus membayar untuk memiliki CD fisik atau mengunduhnya dari layanan seperti iTunes.
Pekan lalu, Adele mengumumkan tur ke Inggris, Irlandia dan benua Eropa mulai Februari 2016. Belum ada rencana untuk tur di Amerika Utara atau Asia.
Hanya dalam 7 hari penjualan, 25 dengan mudahnya melongsorkan catatan rekor yang ditorehkan superstar Taylor Swift dengan album 1989-nya. Berdasarkan angka resmi yang dikeluarkan Nielsen, album Taylor itu laku sekitar 1,76 kopi di AS pada 2015. Pada pekan pertama penjualannya, 1989 laku 1,3 juta di AS.
Angka yang diraih 25 itu adalah penjualan selama satu pekan penuh terbesar untuk sebuah album sejak Nielsen mulai menelusuri penjualan pada 1991. Penjualan pekan pertama album itu menempatkan Adele memimpin jajaran artis-artis elit—termasuk Britney Spears, Whitney Houston, Eminem dan Lady Gaga—yang albumnya debut dengan angka penjualan 1 juta kopi di AS.
Pekan lalu, hanya dalam waktu empat hari, album itu langsung melengserkan rekor penjualan No String Attached milik N Sync yang dirilis pada 2000 sebagai album dengan penjualan tercepat. 25 juga memecahkan rekor di Kanada dan Inggris.
Dilansir dari Reuters, angka penjualan itu mencerminkan begitu besarnya emosi dan balada pribadi penyanyi asal Inggris berusia 27 tahun itu dan juga keputusan label rekaman indie-nya, XL Recordings, untuk tidak memasang album itu di layanan streaming seperti Spotify, Apple Music, Deezer dan Google Play. Penggemar harus membayar untuk memiliki CD fisik atau mengunduhnya dari layanan seperti iTunes.
Pekan lalu, Adele mengumumkan tur ke Inggris, Irlandia dan benua Eropa mulai Februari 2016. Belum ada rencana untuk tur di Amerika Utara atau Asia.
(alv)