Menopause, Wanita Rentan Alami Masalah Vagina
A
A
A
LOS ANGELES - Setelah menopause, sebagian wanita rentan alami masalah Miss V atau vagina. Seperti gatal, sensasi terbakar, nyeri, iritasi, kering dan muncul bau tidak sedap.
Peneliti dari Geisel School of Medicine, Amerika Serikat, Dr Elizabeth A. Erekson mengatakan, hal tersebut disebabkan karena selama masa reproduksi, vagina akan terekspos oleh hormon esterogen dan akan berhenti saat menopause.
"Hampir lebih dari 10 persen wanita pasca menopause melaporkan mereka pernah mengalami lebih dari lima gejala dalam waktu beberapa minggu terakhir," papar Erekson.
Dilansir dari Reuters, penelitian yang melibatkan 358 wanita dengan usia di atas 55 tahun ini menyatakan, lebih dari setengahnya mengalami masalah pada vaginanya. Parahnya, hal ini berpengaruh pada psikologi mereka.
"Lubrikasi vagina adalah terapi yang paling umum untuk gejala vulva vagina. Saya tapi mengingatkan untuk para wanita jangan sembarangan menggunakan produk dan diskusikan terlebih dahulu dengan dokter," tandasnya.
Penelitian ini juga menunjukkan, bahwa sekitar sepertiga wanita tidak pernah menemui dokter selama dua tahun. Bahkan, sebanyak 83% wanita tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Peneliti dari Geisel School of Medicine, Amerika Serikat, Dr Elizabeth A. Erekson mengatakan, hal tersebut disebabkan karena selama masa reproduksi, vagina akan terekspos oleh hormon esterogen dan akan berhenti saat menopause.
"Hampir lebih dari 10 persen wanita pasca menopause melaporkan mereka pernah mengalami lebih dari lima gejala dalam waktu beberapa minggu terakhir," papar Erekson.
Dilansir dari Reuters, penelitian yang melibatkan 358 wanita dengan usia di atas 55 tahun ini menyatakan, lebih dari setengahnya mengalami masalah pada vaginanya. Parahnya, hal ini berpengaruh pada psikologi mereka.
"Lubrikasi vagina adalah terapi yang paling umum untuk gejala vulva vagina. Saya tapi mengingatkan untuk para wanita jangan sembarangan menggunakan produk dan diskusikan terlebih dahulu dengan dokter," tandasnya.
Penelitian ini juga menunjukkan, bahwa sekitar sepertiga wanita tidak pernah menemui dokter selama dua tahun. Bahkan, sebanyak 83% wanita tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
(nfl)