Hari Kebersihan Menstruasi, Pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi

Jum'at, 28 Mei 2021 - 08:36 WIB
loading...
Hari Kebersihan Menstruasi, Pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi
Hari Kebersihan Menstruasi. Foto/Freepik.
A A A
JAKARTA - Hari Kebersihan Menstruasi jatuh setiap 28 Mei. Penting meningkatkan pemahaman perempuan mengenai pentingnya manajemen kebersihan menstruasi (MKM) dan menjaga kebersihan juga kesehatan organ kewanitaan dengan cara yang tepat serta sesuai kebutuhan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Dwi Oktavia Handayani, M. Epid mengatakan bahwa menstruasi merupakan proses biologis yang normal dialami setiap perempuan.

Setiap anak perempuan idealnya mendapat pengetahuan mengenai menstruasi sebelum mengalami menarke (menstruasi untuk pertama kalinya).

“Oleh sebab itu, pengetahuan ini sangat penting agar anak perempuan dapat menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim kewanitaan selama masa menstruasi, serta tetap bisa beraktivitas dengan nyaman,” terang dr. Dwi dalam webinar Sehat dan Bersih Selama Menstruasi dalam Rangka Hari Kebersihan Menstruasi, Kamis (27/5).



Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terus melakukan edukasi mengenai MKM, salah satunya melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang menyasar anak usia sekolah dan remaja. "Kami juga mendorong masyarakat luas untuk aktif mencari informasi kesehatan yang benar termasuk mengenai MKM kepada tenaga kesehatan terdekat,” kata dr. Dwi.

Meski pengetahuan mengenai MKM sangat penting bagi perempuan, data menunjukkan bahwa hanya 5 dari 10 anak perempuan yang tahu apa yang harus dilakukan pada saat menarke. Sementara 6 dari 10 anak yang bertanya mengenai menstruasi ke ibunya.

Selain itu, hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mengganti pembalut setiap 4-8 jam, sisanya mengganti pembalut dua kali sehari. Selanjutnya hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mencuci tangannya sebelum dan sesudah mengganti pembalut.

"Ironisnya ibu justru menjadi sumber stigma, mitos, kepercayaan dan miskonsepsi yang merugikan kesehatan perempuan,” jelas dr. Dwi.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1967 seconds (0.1#10.140)