Sehatkah Konsumsi Makanan yang Dihinggapi Lalat?

Senin, 11 Januari 2016 - 13:30 WIB
Sehatkah Konsumsi Makanan yang Dihinggapi Lalat?
Sehatkah Konsumsi Makanan yang Dihinggapi Lalat?
A A A
JAKARTA - Lalat diketahui membawa berbagai bakteri, virus dan parasit dari sampah. Oleh karena itu, sebagian orang menilai makanan yang sudah dihinggapi lalat sudah kotor dan tidak bisa dikonsumsi.

Namun, hal tersebut ditepis oleh dosen kebersihan makanan dari University of Sydney, Cameron Webb. Menurutnya, mengonsumsi makanan yang sudah dihinggapi lalat tidaklah berbahaya.

"Walaupun ada sedikit keraguan bahwa lalat dapat membawa bakteri, virus, dan parasit dari sampah ke makanan kita, sentuhan kecil dari segelintir lalat tidak mungkin memicu reaksi berantai yang mengarah ke penyakit pada orang sehat," papar Cameron.

Dilansir dari Daily Mail, lalat yang hinggap sebentar pada makanan akan memuntahkan air liur dan membuang kotorannya. Tak heran jika sebagian orang merasa khawatir akan hal ini.

"Intinya, semakin banyak dan lama lalat hinggap di makanan, semakin besar kesempatan patogen yang ditinggalkan oleh lalat akan tumbuh dan berkembang biak pada makanan kita. Saat itulah risiko kesehatan meningkat," tandasnya.

Cameron menilai, lalat di kota umumnya lebih higienis dibandingkan lalat di daerah. Pasalnya, lalat di daerah lebih besar kemungkinan untuk kontak dengan bangkai atau kotoran manusia dan binatang. Sementara itu, kebersihan dan higienistas di kota mengurangi risiko penyebaran penyakit oleh lalat.

Selain itu, lalat rumah dewasa (musca domestica) diketahui membawa lebih dari 100 penyakit pada hewan dan manusia. Seperti salmonella, anthrax, tifoid, tuberkulosis, kolera, diare, cacing kremi, cacing gelang, cacing tambang, dan cacing pita.

Cameron menambahkan, lalat yang hidup soliter tidak memicu banyak risiko kesehatan. Tentunya, keberadaan lalat ini menunjukkan kebersihan lingkungan yang tidak baik.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9283 seconds (0.1#10.140)