Bryan Adams Marah-marah, Gitar Bersejarahnya Ditulisi Bahasa Arab

Rabu, 16 Maret 2016 - 06:02 WIB
Bryan Adams Marah-marah, Gitar Bersejarahnya Ditulisi Bahasa Arab
Bryan Adams Marah-marah, Gitar Bersejarahnya Ditulisi Bahasa Arab
A A A
KAIRO - Sebuah pemeriksaan di Bandara Kairo telah meninggalkan kesan mendalam buat musisi dunia, Bryan Adams.

Sang pemenang Grammy Award mengakui kalau dirinya marah dan kecewa setelah pihak pabean disana menulis sejumlah huruf Arab pada gitar hadiahnya dengan sebuah cat penanda.

Ya, Bryan mengungkapkan pengalaman ini usai dirinya melakukan konser di Piramida Giza pada 8 Maret 2016 lalu. Dia pun mengunggah foto vintage gitar akustik yang kena semprot cat pabean Bandara Kairo di akun Instagram miliknya.

Gitar akustik Bryan Adams yang kena tulisan huruf Arab dari pihak pabean Bandara Kairo Mesir. (facebook.com)

Di foto itu, sejumlah kata terbaca dalam bahasa Arab yang ditulis dengan tinta hijay pada sisi bawah gagang gitar yang terbuat dari kayu mahogani itu.

“Kebiasaan grafiti pabean bandara pada gitar D-18 Martin 1957 saya dari Mesir. Kembali ke instrumen #bryanadamsgetup,” sembur Bryan di akun Instagramnya, mengacu pada album terbarunya Get Up!

Pria kelahiran Kingston, Kanada, ini lalu bercerita jika masalah dengan pabean Mesir sudah dimulai sejak kedatangannya bersama rombongan konser di Bandara Kairo.

“Kami hampir saja tidak bisa memasukkan peralatan musik kami ke negara itu (Mesir) dan ketika kita bisa mendapatkannya, semua ditandai seperti ini (gitar akustiknya),” semprot Bryan dalam pesan facebook pada Jumat pekan lalu seperti dilansir AFP.

Musisi kelahiran 5 November 1959 itu lantas menyesali komentar dari pihak pabean Mesir yang sama sekali tidak mengatakan permintaan maaf kepadanya dan rombongan tur konser.

Lantas seorang pejabat pabean Bandara Kairo memberi alasan, bahwa instrumen musik rombongan tur konser Bryan Adams ditandai dengan nomor seri, meskipun biasanya mereka menggunakan stiker sebagai penanda.

Mengenai tinta hijau, sang pejabat pabean Bandara Kairo tadi berdalih, “Mungkin itu bukan kami?”, meski tulisannya Bahasa Arab.

Lucunya lagi, netizen Mesir ikut mengejek kejadian yang dialami Bryan.

“Apakah Bryan tidak tahu bahwa kami merekatkan (ngelem) Tutankhamun dengan lem super (awet hingga kini)? Ini normal bahwa kami menulis sesuatu pada gitar berusia 60 tahun,” tulis salah satu netizen mengacu pada perbaikan dari penguburan topeng mumi Raja Tutahkhamun yang tak ternilai di Museum Kairo beberapa waktu lalu.

Tapi bukan Bryan Adams jika dia kapok untuk kembali konser di Mesir cuma gara-gara masalah ini. Hanya saja, musisi yang pernah masuk nominasi Oscar itu punya satu syarat.

“Yakinlah, terlepas dari kejadian ini, aku mencintai Mesir dan berharap untuk kembali lagi suatu hari nanti. Tapi tolong, tanpa penanda cat hijau,” tutur Bryan yang ternyata bukan kali pertama mendapati salah satu gitarnya tercoret.

Pada sebuah konser 2015, Bryan mengeluh di twitter bahwa pihak maskapai Air Canada telah menandai gitarnya dengan mencorat-coret nomor seri dalam warna tinta hitam.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6877 seconds (0.1#10.140)