Kata Hanson, Tak Ada yang Bisa Nyanyikan MMMBop dengan Benar
A
A
A
LOS ANGELES - Tak terasa 20 tahun sudah lagu MMMBop menghuni jagat raya ini. Ketika pertama kali keluar, berbagai macam tanggapan pun bermunculan terhadap lagu yang dibawakan trio kakak beradik Hanson ini.
Dan, tak bisa dimungkiri jika trio asal Tulsa, Oklahoma, itu telah menciptakan salah satu lagu kebangsaan pop rock terbesar dalam dekade itu ketika MMMBop keluar pada 1996. Suka atau tidak, lagu ini pasti pernah terngiang-ngiang sepanjang waktu di telinga Anda yang mengalami masa-masa itu.
MMMBop membantu Isaac, Taylor dan Zac mendapatkan empat platinum untuk debut album mereka, Middle of Nowhere, yang dirilis pada April 1997. Lagu itu nangkring di posisi pertama tangga lagu di 27 negara termasuk Amerika Serikat (AS).
Berbicara kepada Vulture.com pada 22 Maret lalu, band yang sekarang memilih jalur indie itu berbagi kisah mengenai kesuksesan awal mereka. Hanson juga mengakui sebelum merilis demo MMMBop, mereka berulang kali ditolak label rekaman besar.
“Kami tidak merasa itu adalah sebuah demo—ini adalah album kami berikutnya. Dan, lalu kami dapat kontrak tahun itu. Kami kemudian terus membangun fanbase kami setelah berulang kali ditolak label rekaman,” kenang Taylor yang kini berusia 33 tahun.
Sebagian masalah yang dihadapi adalah brand sunny pop yang diusung tiga anak muda yang saat itu masih berusia belasan tahun itu berseberangan dengan gerakan grunge saat itu. Kala itu, Nirvana menyapu tangga lagu dengan Smells Like Teen Spirit, yang tentunya sangat berbeda dengan MMMBop.
“Pada pertengahan 90an, semuanya itu grunge; itu tidak logis bagi semua orang. Kami tidak terganggu dengan itu, dan itulah mengapa kami terus berusaha sampai presiden Mercury bilang ‘Kita loloskan saja?’ Saya kira MMMBop itu hebat,” ujar Taylor, yang menjadi vokalis utama di band itu.
Tapi, ada satu yang masih mengganjal Hanson sampai saat ini terkait MMMBop. Bukan suatu yang aneh jika sebuah lagu yang begitu populer kemudian dinyanyikan lagi atau di-cover penyanyi lain dan biasanya hasilnya memang berbeda.
Masalah dengan MMMBop adalah, menurut Hanson, sampai saat ini belum ada yang bisa meng-cover lagu itu dengan benar. Ini terutama terjadi di bagian reff lagu tersebut.
“Orang tidak bisa menyanyikan bagian reff-nya dengan benar. Sebagian besar mereka salah nada,” ujar Isaac, si sulung yang kini berusia 35 tahun.
Ucapan ini diamini si bungsu Zac, 30. “Saya kira MMMBop butuh cover yang benar-benar baik,” kata dia.
“Seseorang harus membuatnya benar-benar jadi versi mereka sendiri dengan cara yang unik atau harus berada di band yang punya sensibilitas pada R&B kuno. Fitz and The Tantrums mungkin bisa melakukannya,” timpal Taylor.
“Kalau Bruno Mars tertarik, mungkin dia bisa menemukan cara untuk menaklukkannya,” sahur Isaac.
Sejak kesuksesan mereka pada 90an, tiga saudara itu telah mendirikan label rekaman sendiri dan sebuah perusahaan bir dengan brand khasnya disebut Mmmhops Pale Ale. Mereka juga menggelar festival musik The Hop Jam yang bakal memasuki tahun ketiga pada Mei mendatang.
Kangen dengan MMMBop? Nikmati video dari Hanson VEVO berikut ini!
Dan, tak bisa dimungkiri jika trio asal Tulsa, Oklahoma, itu telah menciptakan salah satu lagu kebangsaan pop rock terbesar dalam dekade itu ketika MMMBop keluar pada 1996. Suka atau tidak, lagu ini pasti pernah terngiang-ngiang sepanjang waktu di telinga Anda yang mengalami masa-masa itu.
MMMBop membantu Isaac, Taylor dan Zac mendapatkan empat platinum untuk debut album mereka, Middle of Nowhere, yang dirilis pada April 1997. Lagu itu nangkring di posisi pertama tangga lagu di 27 negara termasuk Amerika Serikat (AS).
Berbicara kepada Vulture.com pada 22 Maret lalu, band yang sekarang memilih jalur indie itu berbagi kisah mengenai kesuksesan awal mereka. Hanson juga mengakui sebelum merilis demo MMMBop, mereka berulang kali ditolak label rekaman besar.
“Kami tidak merasa itu adalah sebuah demo—ini adalah album kami berikutnya. Dan, lalu kami dapat kontrak tahun itu. Kami kemudian terus membangun fanbase kami setelah berulang kali ditolak label rekaman,” kenang Taylor yang kini berusia 33 tahun.
Sebagian masalah yang dihadapi adalah brand sunny pop yang diusung tiga anak muda yang saat itu masih berusia belasan tahun itu berseberangan dengan gerakan grunge saat itu. Kala itu, Nirvana menyapu tangga lagu dengan Smells Like Teen Spirit, yang tentunya sangat berbeda dengan MMMBop.
“Pada pertengahan 90an, semuanya itu grunge; itu tidak logis bagi semua orang. Kami tidak terganggu dengan itu, dan itulah mengapa kami terus berusaha sampai presiden Mercury bilang ‘Kita loloskan saja?’ Saya kira MMMBop itu hebat,” ujar Taylor, yang menjadi vokalis utama di band itu.
Tapi, ada satu yang masih mengganjal Hanson sampai saat ini terkait MMMBop. Bukan suatu yang aneh jika sebuah lagu yang begitu populer kemudian dinyanyikan lagi atau di-cover penyanyi lain dan biasanya hasilnya memang berbeda.
Masalah dengan MMMBop adalah, menurut Hanson, sampai saat ini belum ada yang bisa meng-cover lagu itu dengan benar. Ini terutama terjadi di bagian reff lagu tersebut.
“Orang tidak bisa menyanyikan bagian reff-nya dengan benar. Sebagian besar mereka salah nada,” ujar Isaac, si sulung yang kini berusia 35 tahun.
Ucapan ini diamini si bungsu Zac, 30. “Saya kira MMMBop butuh cover yang benar-benar baik,” kata dia.
“Seseorang harus membuatnya benar-benar jadi versi mereka sendiri dengan cara yang unik atau harus berada di band yang punya sensibilitas pada R&B kuno. Fitz and The Tantrums mungkin bisa melakukannya,” timpal Taylor.
“Kalau Bruno Mars tertarik, mungkin dia bisa menemukan cara untuk menaklukkannya,” sahur Isaac.
Sejak kesuksesan mereka pada 90an, tiga saudara itu telah mendirikan label rekaman sendiri dan sebuah perusahaan bir dengan brand khasnya disebut Mmmhops Pale Ale. Mereka juga menggelar festival musik The Hop Jam yang bakal memasuki tahun ketiga pada Mei mendatang.
Kangen dengan MMMBop? Nikmati video dari Hanson VEVO berikut ini!
(alv)