Ini Cara yang Benar Pakai Lotion Tabir Surya ke Kulit Anda
A
A
A
JAKARTA - Sunscreen atau lotion tabir surya nampaknya kini menjadi hal terpenting yang harus selalu dibawa dan digunakan oleh setiap orang. Terutama ketika sedang memasuki musim panas seperti sekarang ini. Namun apakah dengan mengoleskan tabir surya saja cukup untuk membuat kulit Anda tetap terjaga kelembapan dan kesehatannya?
Faktanya, setinggi apapun SPF atau selama apapun waktu dalam melindungi kulit yang biasa tertera pada botol sunscreen atau sunblock, ternyata tidak dapat melindungi kulit Anda sepanjang hari. Ironisnya, matahari bahkan dapat meluruhkan lotion tersebut pada tubuh kita.
"Ketika Anda berada di bawah sinar matahari, tabir surya akan memecah, dan tergantung pada aktivitas Anda, kemungkinan besar tabir surya akam hilang karena terkena air ataupun keringat," papar Henry W. Lim, seorang dokter kulit dan photobiologist untuk Skin Cancer Foundation, Amerika Serikat.
Para ahli merekomendasikan, setidaknya Anda perlu mengaplikasikan tabir surya setiap 2 — 4 jam sekali terutama ketika Anda beraktivitas di bawah sinar matahari. Tentu, hal ini akan sedikit lebih baik karena Anda tidak akan mendapatkan perlindungan terbaik jika Anda tidak menggunakan tabir surya yang cukup.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang menggunakan tabir surya hanya mendapatkan manfaat sekitar setengah dari yang seharusnya. Jadi, label pada botol mungkin mengatakan itu SPF 30, tetapi Anda hanya mendapatkan perlindungan sama dengan SPF 15 atau bahkan 12," tutur Lim.
Agar mendapatkan perlindungan yang sempurna, para ahli merekomendasikan untuk menggunakan tabir surya kurang lebih sebanyak 100 gram lotion untuk seluruh tubuh, dan 0,25 gram untuk seluruh wajah Anda. Hal ini tentu untuk kencegah kulit terbakar ataupun timbul bercak karena paparan sinar matahari yang kerap terjadi di masyarakat.
Dilansir Real Simple, para ahli juga menyarankan Anda untuk sekedar pergi ke dokter dan melakukan foto X-Ray untuk mengetahui seberapa rusaknya kulit Anda karena sinar matahari. "Ini banyak sekali terjadi, bahkan pada mereka hang berusia 15 tahun akan menunjukkan banyak spot karena terbakar. Dan itu benar-benar terlihat menakutkan," pungkas seorang dokter kulit di New York, Diane Berson.
Faktanya, setinggi apapun SPF atau selama apapun waktu dalam melindungi kulit yang biasa tertera pada botol sunscreen atau sunblock, ternyata tidak dapat melindungi kulit Anda sepanjang hari. Ironisnya, matahari bahkan dapat meluruhkan lotion tersebut pada tubuh kita.
"Ketika Anda berada di bawah sinar matahari, tabir surya akan memecah, dan tergantung pada aktivitas Anda, kemungkinan besar tabir surya akam hilang karena terkena air ataupun keringat," papar Henry W. Lim, seorang dokter kulit dan photobiologist untuk Skin Cancer Foundation, Amerika Serikat.
Para ahli merekomendasikan, setidaknya Anda perlu mengaplikasikan tabir surya setiap 2 — 4 jam sekali terutama ketika Anda beraktivitas di bawah sinar matahari. Tentu, hal ini akan sedikit lebih baik karena Anda tidak akan mendapatkan perlindungan terbaik jika Anda tidak menggunakan tabir surya yang cukup.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang menggunakan tabir surya hanya mendapatkan manfaat sekitar setengah dari yang seharusnya. Jadi, label pada botol mungkin mengatakan itu SPF 30, tetapi Anda hanya mendapatkan perlindungan sama dengan SPF 15 atau bahkan 12," tutur Lim.
Agar mendapatkan perlindungan yang sempurna, para ahli merekomendasikan untuk menggunakan tabir surya kurang lebih sebanyak 100 gram lotion untuk seluruh tubuh, dan 0,25 gram untuk seluruh wajah Anda. Hal ini tentu untuk kencegah kulit terbakar ataupun timbul bercak karena paparan sinar matahari yang kerap terjadi di masyarakat.
Dilansir Real Simple, para ahli juga menyarankan Anda untuk sekedar pergi ke dokter dan melakukan foto X-Ray untuk mengetahui seberapa rusaknya kulit Anda karena sinar matahari. "Ini banyak sekali terjadi, bahkan pada mereka hang berusia 15 tahun akan menunjukkan banyak spot karena terbakar. Dan itu benar-benar terlihat menakutkan," pungkas seorang dokter kulit di New York, Diane Berson.
(alv)