Terapi Radiofrekuensi Bantu Peremajaan Kulit
A
A
A
JAKARTA - Seiring bertambahnya usia, tubuh akan mengalami penuaan dengan munculnya beragam perubahan pada organ tubuh. Hal tersebut terlihat dari kulit yang keriput, payudara kendur dan rambut yang memutih. Tentunya hal tersebut bisa mengurangi penampilan.
Namun, hal tersebut bisa dicegah dengan terapi radiofrekuensi. Terapi ini dinilai bisa membantu membuat kulit terlihat awet muda dan kencang. Terapi ini pun bekerja dengan memanfaatkan aliran listrik ke permukaan kulit.
"Saat mulai treatment, suhunya secara gradual meningkat, maksimal 60 derajat. Yang terjadi saat belum dialirkan energi panas. Ini fase yang disebut fase non thermal," papar dr Suksmagita Pratidina SpKK dari Skin and Aesthetic Clinic RS Pondok Indah-Puri Indah saat temu media di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (13/6/2016).
Selanjutnya, fase non thermal akan menghantarkan ion listrik yang memberikan stimulasi pada kulit. Hasilnya, kolagen baru pun akan terbentuk, fibroglas aktif dan memperbaiki metabolisme. Sementara di fase thermal, suhu yang akan dinaikkan memberikan manfaat untuk memperlancar peredaran darah, meningkatkan oksigen dan menutrisi kulit.
Dr Gita menjelaskan, radiofrekuensi biasa digunakan untuk mengencangkan kulit, mengatasi scar, body countouring, dan menghilangkan selulit. Menariknya, terapi ini tidak hanya dilakukan pada area wajah tapi juga bisa di bagian tubuh lainnya. Khususnya yang mengalami penuaan lebih cepat.
"Radiofrekuensi bisa dilakuin di payudara, perut, lengan dan paha. Saat dilakukan terapi ini, tidak terasa nyeri, muncul sensasi hangat. Kemudian, limited downtime dan recovery, lebih aman, dan bisa di area apapun," pungkasnya.
Namun, hal tersebut bisa dicegah dengan terapi radiofrekuensi. Terapi ini dinilai bisa membantu membuat kulit terlihat awet muda dan kencang. Terapi ini pun bekerja dengan memanfaatkan aliran listrik ke permukaan kulit.
"Saat mulai treatment, suhunya secara gradual meningkat, maksimal 60 derajat. Yang terjadi saat belum dialirkan energi panas. Ini fase yang disebut fase non thermal," papar dr Suksmagita Pratidina SpKK dari Skin and Aesthetic Clinic RS Pondok Indah-Puri Indah saat temu media di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (13/6/2016).
Selanjutnya, fase non thermal akan menghantarkan ion listrik yang memberikan stimulasi pada kulit. Hasilnya, kolagen baru pun akan terbentuk, fibroglas aktif dan memperbaiki metabolisme. Sementara di fase thermal, suhu yang akan dinaikkan memberikan manfaat untuk memperlancar peredaran darah, meningkatkan oksigen dan menutrisi kulit.
Dr Gita menjelaskan, radiofrekuensi biasa digunakan untuk mengencangkan kulit, mengatasi scar, body countouring, dan menghilangkan selulit. Menariknya, terapi ini tidak hanya dilakukan pada area wajah tapi juga bisa di bagian tubuh lainnya. Khususnya yang mengalami penuaan lebih cepat.
"Radiofrekuensi bisa dilakuin di payudara, perut, lengan dan paha. Saat dilakukan terapi ini, tidak terasa nyeri, muncul sensasi hangat. Kemudian, limited downtime dan recovery, lebih aman, dan bisa di area apapun," pungkasnya.
(alv)