Max Cavalera Ingin Bawakan Album Lain Sepultura Secara Live
A
A
A
LOS ANGELES - Nama Max Cavelera memang selalu lekat dengan Sepultura meskipun sudah tidak lagi menjadi punggawa band metal asal Brasil itu. Maklum, dialah salah satu pendiri band metal ini.
Lepas dari Sepultura bukan berarti Max melupakan semua yang pernah dia alami bersama band tersebut. Bersama sang adik, Igor Cavalera, Max akan menggelar tur Return to Roots di Amerika Utara sebagai perayaan 20 tahun album klasik Sepultura, Roots.
Dalam tur itu, Max (vokal—gitar) dan Igor (drummer) berencana membawakan seluruh lagu yang ada di album itu. Roots dirilis pada 1996 dan mendapatkan apreasi positif baik dari pasar maupun kritikus.
Max mengaku sangat senang dengan tur ini. Sebagai persiapan, penyelenggara telah menyediakan berbagai merchandise, termasuk t-shirt dan juga backdrop yang dia klaim keren.
“Banyak lagu-lagu dengan energi tinggi seperti Spit, Straighthate, Ratamahatta. Ini adalah album yang menyenangkan untuk ditampilkan, jadi saya sangat senang. Saya kira ini akan jadi hebat,” tutur Max, seperti dikutip Blabbermouth.
Selain Roots, Max mengaku masih ingin menampilkan album lain Sepultura dalam konser di masa mendatang. Setidaknya, ada tiga album lain yang diharapkan pentolan Soulfly ini bisa dia tampilkan secara utuh. Jika ini bisa dilakukan, pria berusia 47 tahun ini berharap bisa tampil bersama punggawa asli Sepultura.
“Saya harap ide ini bisa berjalan dengan baik, jadi kami bisa menampilkan album lain seperti Arise, Chaos A.D. dan bahkan Morbid Visions. Saya kira Morbid Visions akan jadi salah satu yang bagus kalau gitaris asli (Sepultura) Jairo (Guedz) hadir. Karena dia tinggal di (kampung halaman asli Sepultura) Belo (Horizonte, Brasil). Dan, dia sangat baik dengan kami. Jadi, mari kita lihat bagaimana ini berjalan. Semoga ini akan membuka pintu untuk melakukan lebih banyak hal seperti ini,” papar Max.
Bersama Chaos A.D. (1993), Roots dianggap sebagai album tersukses Sepultura. Album ini mendapatkan gold pada 2005 oleh RIAA setelah laku di Amerika Serikat (AS) sebanyak lebih dari 500.000 kopi.
Lebih lanjut, Max menuturkan, ada sejumlah lagu yang belum pernah dimainkan Sepultura secara live di masanya yang akan tampil dalam tur tersebut. Lagu itu adalah Breed Apart, Ambush dan Endangered Species. Dia juga mengaku salah satu hal yang membuatnya bersemangat dalam tur ini adalah kehadiran Igor.
“Saya senang bisa kembali tampil bersama Igor setelah 20 tahun membuat album ini,” ucap Max.
Max dan Igor memang sudah lama tidak bertemu. Meskipun bersaudara, keduanya tinggal di tempat yang berbeda. Max tinggal di Arizona, Amerika Serikat, sementara Igor tinggal di Inggris.
“Dia selalu sibuk, dia punya proyek DJ dengan istrinya yang disebut Mixhell, dan dia banyak tampil, jadi dia selalu sibuk. Dan, saya sibuk dengan Soulfly. Tapi, ketika kami bersama untuk melakukan sesuatu seperti Cavalera Conspiracy dan sekarang tur Roots ini, selalu menyenangkan bisa bareng dengan dia,” ujar Max.
Menjelang tur ini, Max dan Igor sudah banyak berkomunikasi. Mereka berencana ingin menampilkan lagu dalam album Roots itu sedekat aslinya, bahkan dengan temponya.
Untuk mewujudkan itu, Max pun meminta Igor agar tidak bermain terlalu cepat karena dia tahun sang adik punya kecenderungan tampil live dengan tempo yang lebih cepat dari rekaman.
“Saya berusaha menjelaskan kepadanya bahwa akan jadi keren kalau kita bisa memainkan album ini benar-benar mirip seperti versi asli albumnya. Dan, kami akan berusaha memainkan semuanya—bahkan lagu yang direkam di sebuah suku, kami akan berusaha memainkan semuanya. Jadi ini akan jadi tantangan besar. Tapi, saya kira kita bisa menjawabnya. Saya kira ini akan jadi fantastik, akan jadi pertunjukan yang mengagumkan,” beber Max.
Max memutuskan keluar dari Sepultura pada 1996 setelah band itu memecat istrinya, Gloria, sebagai manajer mereka. Igor keluar dari band itu pada Juni 2006 dengan alasan perbedaan artistik. Igor keluar dari band itu hanya lima bulan setelah dia mengumumkan istirahat dari aktivitas tur Sepultura untuk menghabiskan waktu bersama istri dan putranya yang baru lahir pada Januari di tahun yang sama.
Lepas dari Sepultura bukan berarti Max melupakan semua yang pernah dia alami bersama band tersebut. Bersama sang adik, Igor Cavalera, Max akan menggelar tur Return to Roots di Amerika Utara sebagai perayaan 20 tahun album klasik Sepultura, Roots.
Dalam tur itu, Max (vokal—gitar) dan Igor (drummer) berencana membawakan seluruh lagu yang ada di album itu. Roots dirilis pada 1996 dan mendapatkan apreasi positif baik dari pasar maupun kritikus.
Max mengaku sangat senang dengan tur ini. Sebagai persiapan, penyelenggara telah menyediakan berbagai merchandise, termasuk t-shirt dan juga backdrop yang dia klaim keren.
“Banyak lagu-lagu dengan energi tinggi seperti Spit, Straighthate, Ratamahatta. Ini adalah album yang menyenangkan untuk ditampilkan, jadi saya sangat senang. Saya kira ini akan jadi hebat,” tutur Max, seperti dikutip Blabbermouth.
Selain Roots, Max mengaku masih ingin menampilkan album lain Sepultura dalam konser di masa mendatang. Setidaknya, ada tiga album lain yang diharapkan pentolan Soulfly ini bisa dia tampilkan secara utuh. Jika ini bisa dilakukan, pria berusia 47 tahun ini berharap bisa tampil bersama punggawa asli Sepultura.
“Saya harap ide ini bisa berjalan dengan baik, jadi kami bisa menampilkan album lain seperti Arise, Chaos A.D. dan bahkan Morbid Visions. Saya kira Morbid Visions akan jadi salah satu yang bagus kalau gitaris asli (Sepultura) Jairo (Guedz) hadir. Karena dia tinggal di (kampung halaman asli Sepultura) Belo (Horizonte, Brasil). Dan, dia sangat baik dengan kami. Jadi, mari kita lihat bagaimana ini berjalan. Semoga ini akan membuka pintu untuk melakukan lebih banyak hal seperti ini,” papar Max.
Bersama Chaos A.D. (1993), Roots dianggap sebagai album tersukses Sepultura. Album ini mendapatkan gold pada 2005 oleh RIAA setelah laku di Amerika Serikat (AS) sebanyak lebih dari 500.000 kopi.
Lebih lanjut, Max menuturkan, ada sejumlah lagu yang belum pernah dimainkan Sepultura secara live di masanya yang akan tampil dalam tur tersebut. Lagu itu adalah Breed Apart, Ambush dan Endangered Species. Dia juga mengaku salah satu hal yang membuatnya bersemangat dalam tur ini adalah kehadiran Igor.
“Saya senang bisa kembali tampil bersama Igor setelah 20 tahun membuat album ini,” ucap Max.
Max dan Igor memang sudah lama tidak bertemu. Meskipun bersaudara, keduanya tinggal di tempat yang berbeda. Max tinggal di Arizona, Amerika Serikat, sementara Igor tinggal di Inggris.
“Dia selalu sibuk, dia punya proyek DJ dengan istrinya yang disebut Mixhell, dan dia banyak tampil, jadi dia selalu sibuk. Dan, saya sibuk dengan Soulfly. Tapi, ketika kami bersama untuk melakukan sesuatu seperti Cavalera Conspiracy dan sekarang tur Roots ini, selalu menyenangkan bisa bareng dengan dia,” ujar Max.
Menjelang tur ini, Max dan Igor sudah banyak berkomunikasi. Mereka berencana ingin menampilkan lagu dalam album Roots itu sedekat aslinya, bahkan dengan temponya.
Untuk mewujudkan itu, Max pun meminta Igor agar tidak bermain terlalu cepat karena dia tahun sang adik punya kecenderungan tampil live dengan tempo yang lebih cepat dari rekaman.
“Saya berusaha menjelaskan kepadanya bahwa akan jadi keren kalau kita bisa memainkan album ini benar-benar mirip seperti versi asli albumnya. Dan, kami akan berusaha memainkan semuanya—bahkan lagu yang direkam di sebuah suku, kami akan berusaha memainkan semuanya. Jadi ini akan jadi tantangan besar. Tapi, saya kira kita bisa menjawabnya. Saya kira ini akan jadi fantastik, akan jadi pertunjukan yang mengagumkan,” beber Max.
Max memutuskan keluar dari Sepultura pada 1996 setelah band itu memecat istrinya, Gloria, sebagai manajer mereka. Igor keluar dari band itu pada Juni 2006 dengan alasan perbedaan artistik. Igor keluar dari band itu hanya lima bulan setelah dia mengumumkan istirahat dari aktivitas tur Sepultura untuk menghabiskan waktu bersama istri dan putranya yang baru lahir pada Januari di tahun yang sama.
(alv)