Waspadai Serangan Jantung Dadakan
A
A
A
JAKARTA - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) Dr dr Ismoyo Sunu SpJP (K) FIHA FasCC mengatakan tren penyakit mengalami perubahan. Akibat, pola hidup yang tidak sehat, tren penyakit beralih menjadi penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung.
"Penyakit jantung koroner (PJK) disebut-sebut sebagai ancaman jiwa yang cukup tinggi. Nah, PJK ini dibagi dua yaitu, mendadak dan menahun," kata dr Ismoyo di Jakarta.
Namun akibat menyepelekan gejala yang ada, serangan jantung kerap muncul secara tiba-tiba. Parahnya, kondisi ini bisa menyebabkan banyak penderitanya meninggal dunia secara tiba-tiba juga.
"Banyak yang tidak paham pemahaman sakit dada pada tubuhnya, kalau telat sangat sulit mengobatinya. Sebanyak 50% yang mendapatkan serangan jantung bisa meninggal di tempat," pungkasnya.
"Penyakit jantung koroner (PJK) disebut-sebut sebagai ancaman jiwa yang cukup tinggi. Nah, PJK ini dibagi dua yaitu, mendadak dan menahun," kata dr Ismoyo di Jakarta.
Namun akibat menyepelekan gejala yang ada, serangan jantung kerap muncul secara tiba-tiba. Parahnya, kondisi ini bisa menyebabkan banyak penderitanya meninggal dunia secara tiba-tiba juga.
"Banyak yang tidak paham pemahaman sakit dada pada tubuhnya, kalau telat sangat sulit mengobatinya. Sebanyak 50% yang mendapatkan serangan jantung bisa meninggal di tempat," pungkasnya.
(tdy)