Jengkol Jadi Menu Utama Hotel
A
A
A
YOGYAKARTA - Jengkol atau pete, mungkin bagi sebagian orang merupakan makanan yang harus dihindari. Bukan karena takut akan memperparah penyakit yang diderita jika makan jengkol, tetapi menghindari karena alasan khawatir akan menimbulkan bau baik bau mulut ataupun juga bau urine yang dihasilkan usai makan jengkol.
Karena itu, jengkol terkadang sangat jarang untuk disajikan dalam berbagai jamuan makan. Jengkol baru disajikan ketika ada pesanan khusus dari seseorang atau pelanggan. Dan biasanya jengkol hanyalah menjadi hidangan santap makan rumahan bukan santapan di restoran ataupun hotel. Jika restoran ada yang menyajikan, biasanya porsinya hanya sedikit karena dianggap sebagai pelengkap saja.
Namun tidak di Kyriad Hotel Pesonna Malioboro, sebuah hotel milik dari anak perusahaan PT Pegadaian. Tak disangka-sangka, justru di hotel yang belum lama resmi beroperasi ini justru menjadikan jengkol sebagai menu utama dalam sajian makan siang mereka untuk beberapa minggu ke depan. Jengkol akan selalu menghiasi meja bufe atau meja sajian menu makanan di hotel tersebut mulai dari hari Selasa hingga Jumat.
Sous Chef Kyriad Hotel Pesonna Malioboro, Nurwianto mengaku memang sengaja menyajikan jengkol sebagai menu utama untuk makan siang di hotel ini. Dan ini memang sebuah terobosan baru bagi kalangan perhotelan, karena ia mengklaim baru ada pertama kali hotel di Yogyakarta yang menyajikan menu spesial makanan yang bagi sebagian orang justru dihindari ini.
"Kami sengaja memang menghadirkan jengkol, biar menarik karena berbeda dengan hotel lainnya," tuturnya.
Kendati demikian, ia mengaku sebelum mengeluarkan menu jengkol ini memang ada perasaan was-was mengingat status makanan jengkol itu seperti apa. pihaknya lantas melakukan observasi bagaimana kemungkinan mengeluarkan menu utama jengkol tersebut. Meski awalnya, was-was akhirnya hotel ini lantas dengan bangga mengeluarkan jengkol sebagai menu utama.
Laki-laki yang akrab dipanggil Nurwi ini mengaku, selama ini dibebaskan oleh Executive Chef hotel Kyriad Pesonna Grup untuk menyajikan makanan. Ia diperbolehkan membuat makanan sesuai dengan seleranya. Tetapi ada yang menjadi keharusan di hotel tersebut, yaitu harus menyajikan menu makanan tradisional nusantara. Dan beberapa menu pendamping juga ia keluarkan sebagai variasi menu jengkol tersebut.
Untuk jengkol sendiri, memang tidak lepas dari kebiasaan jengkol tersebut dimasak di Tanah air. Beberapa jenis masakan dari jengkol yang ia sajikan di antaranya adalah semur jengkol, balado jengkol, sambel goreng jengkol. Total ada enam jenis makanan jengkol yang bisa dinikmati oleh para penggemar jengkol di Tanah air.
"Pokoknya menu lengkap jengkol bisa didapatkan oleh para tamu," terangnya.
Hotel Kyriad memang sengaja mengeluarkan menu utama terbuat dari jengkol karena memang ingin berbeda dari hotel-hotel lainnya. Selama ini sama sekali belum pernah ada hotel yang menyajikan secara khusus menu jengkol. Sehingga dengan menu yang berbeda dari hotel lainnya ini, harapannya mampu menarik pengunjung lebih banyak ke hotel lagi. Terlebih menu ini dapat memiliki penggemar fanatic yang ternyata cukup banyak juga.
Hal tersebut terbukti sejak diluncurkan menu ini, ternyata respon pengunjung cukup menggembirakan. Mereka sangat menikmati hidangan menu jengkol tersebut sehingga terkadang balik lagi untuk meminta menu yang sama yaitu olahan jengkol. Hal inilah yang menantang dirinya untuk
terus berkreasi menemukan menu-menu tradisional lain yang selama ini terkadang dipandang sebelah mata.
"Di saat yang sama ada menu lain seperti nasi Poyak dan soto Bandung. Itu juga kami hadirkan untuk memanjakan lidah orang Jawa Barat," paparnya.
Selain jengkol, ia juga mencoba membuat berbagai variasi menu tambahan lainnya. Salah satu yang kini sangat senang ia lakukan adalah membuat variasi menu utama nasi. Meskipun selalu ada nasi putih, tetapi ia selalu mendampinginya dengan jenis nasi yang lain untuk memanjakan lidah para tamu.
Marketing Communication Pesonna Malioboro Hotel Yogyakarta, Maya Kurnia mengatakan, menu jengkol memang akan coba menjadi andalan dari hotelnya. Melihat respon tamu cukup bagus untuk olahan ini, kemungkinan besar nanti setiap sajian makan di restoran mereka selalu ada booth khusus untuk olahan jengkol ini. Di samping para tamu, ternyata ia sendiri juga penggemar jengkol.
"Takut bau mulut atau bau ketika ke kamar mandi? Enggaklah, itu uniknya makan jengkol," tuturnya.
Karena itu, jengkol terkadang sangat jarang untuk disajikan dalam berbagai jamuan makan. Jengkol baru disajikan ketika ada pesanan khusus dari seseorang atau pelanggan. Dan biasanya jengkol hanyalah menjadi hidangan santap makan rumahan bukan santapan di restoran ataupun hotel. Jika restoran ada yang menyajikan, biasanya porsinya hanya sedikit karena dianggap sebagai pelengkap saja.
Namun tidak di Kyriad Hotel Pesonna Malioboro, sebuah hotel milik dari anak perusahaan PT Pegadaian. Tak disangka-sangka, justru di hotel yang belum lama resmi beroperasi ini justru menjadikan jengkol sebagai menu utama dalam sajian makan siang mereka untuk beberapa minggu ke depan. Jengkol akan selalu menghiasi meja bufe atau meja sajian menu makanan di hotel tersebut mulai dari hari Selasa hingga Jumat.
Sous Chef Kyriad Hotel Pesonna Malioboro, Nurwianto mengaku memang sengaja menyajikan jengkol sebagai menu utama untuk makan siang di hotel ini. Dan ini memang sebuah terobosan baru bagi kalangan perhotelan, karena ia mengklaim baru ada pertama kali hotel di Yogyakarta yang menyajikan menu spesial makanan yang bagi sebagian orang justru dihindari ini.
"Kami sengaja memang menghadirkan jengkol, biar menarik karena berbeda dengan hotel lainnya," tuturnya.
Kendati demikian, ia mengaku sebelum mengeluarkan menu jengkol ini memang ada perasaan was-was mengingat status makanan jengkol itu seperti apa. pihaknya lantas melakukan observasi bagaimana kemungkinan mengeluarkan menu utama jengkol tersebut. Meski awalnya, was-was akhirnya hotel ini lantas dengan bangga mengeluarkan jengkol sebagai menu utama.
Laki-laki yang akrab dipanggil Nurwi ini mengaku, selama ini dibebaskan oleh Executive Chef hotel Kyriad Pesonna Grup untuk menyajikan makanan. Ia diperbolehkan membuat makanan sesuai dengan seleranya. Tetapi ada yang menjadi keharusan di hotel tersebut, yaitu harus menyajikan menu makanan tradisional nusantara. Dan beberapa menu pendamping juga ia keluarkan sebagai variasi menu jengkol tersebut.
Untuk jengkol sendiri, memang tidak lepas dari kebiasaan jengkol tersebut dimasak di Tanah air. Beberapa jenis masakan dari jengkol yang ia sajikan di antaranya adalah semur jengkol, balado jengkol, sambel goreng jengkol. Total ada enam jenis makanan jengkol yang bisa dinikmati oleh para penggemar jengkol di Tanah air.
"Pokoknya menu lengkap jengkol bisa didapatkan oleh para tamu," terangnya.
Hotel Kyriad memang sengaja mengeluarkan menu utama terbuat dari jengkol karena memang ingin berbeda dari hotel-hotel lainnya. Selama ini sama sekali belum pernah ada hotel yang menyajikan secara khusus menu jengkol. Sehingga dengan menu yang berbeda dari hotel lainnya ini, harapannya mampu menarik pengunjung lebih banyak ke hotel lagi. Terlebih menu ini dapat memiliki penggemar fanatic yang ternyata cukup banyak juga.
Hal tersebut terbukti sejak diluncurkan menu ini, ternyata respon pengunjung cukup menggembirakan. Mereka sangat menikmati hidangan menu jengkol tersebut sehingga terkadang balik lagi untuk meminta menu yang sama yaitu olahan jengkol. Hal inilah yang menantang dirinya untuk
terus berkreasi menemukan menu-menu tradisional lain yang selama ini terkadang dipandang sebelah mata.
"Di saat yang sama ada menu lain seperti nasi Poyak dan soto Bandung. Itu juga kami hadirkan untuk memanjakan lidah orang Jawa Barat," paparnya.
Selain jengkol, ia juga mencoba membuat berbagai variasi menu tambahan lainnya. Salah satu yang kini sangat senang ia lakukan adalah membuat variasi menu utama nasi. Meskipun selalu ada nasi putih, tetapi ia selalu mendampinginya dengan jenis nasi yang lain untuk memanjakan lidah para tamu.
Marketing Communication Pesonna Malioboro Hotel Yogyakarta, Maya Kurnia mengatakan, menu jengkol memang akan coba menjadi andalan dari hotelnya. Melihat respon tamu cukup bagus untuk olahan ini, kemungkinan besar nanti setiap sajian makan di restoran mereka selalu ada booth khusus untuk olahan jengkol ini. Di samping para tamu, ternyata ia sendiri juga penggemar jengkol.
"Takut bau mulut atau bau ketika ke kamar mandi? Enggaklah, itu uniknya makan jengkol," tuturnya.
(nfl)