Hotel di Yogyakarta Penuh Hingga 3 Januari 2017

Minggu, 18 Desember 2016 - 00:20 WIB
Hotel di Yogyakarta Penuh Hingga 3 Januari 2017
Hotel di Yogyakarta Penuh Hingga 3 Januari 2017
A A A
YOGYAKARTA - Menjelang libur pergantian tahun, tamu yang memesan kamar ataupun tinggal hotel-hotel di Yogyakarta mulai mengalami peningkatan. Tak hanya didominasi oleh hotel berbintang, hotel-hotel non bintang hingga homestay ataupun penginapan juga kebagian kue wisatawan yang ingin melewatkan liburan akhir tahun dan malam pergantian tahun.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab Danu Nagoro mengatakan, sejak liburan Maulid Nabi Muhammad SAW awal pekan ini, jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta mengalami peningkatan. Ia memperkirakan setidaknya peningkatan yang terjadi mencapai 10-15 % dibanding dengan tingkat kunjungan di akhir pekan.

"Yogyakarta masih dipercaya sebagai destinasi wisata meskipun peringkatnya mengalami penurunan," tuturnya.

Seperti biasa, ketika libur panjang jumlah tamu yang menginap di hotel juga mengalami peningkatan. Hotel yang berada di kawasan ring I atau di seputaran Malioboro menjadi pilihan pertama wisawatan yang menginap. Tak hanya ring I, pada libur akhir tahun nanti juga akan merembet ke ring II dan ring selanjutnya.

Berdasarkan laporan yang ia terima dari para angggota PHRI, saat ini hotel-hotel berbintang di DIY terutama di ring I (sekitar Malioboro) sudah full booking untuk libur akhir tahun ini. Di ring II (Jalan Diponegoro, Mangkubumi) sudah penuh 80 % dan di ring III (Hotel Saphir, Hotel Sheraton) sudah 70 %.

Tak hanya hotel berbintang, hotel non bintang juga turut menikmati kue wisatawan. Hingga saat ini, ingkat hunian di hotel melati sudah 50 hingga 60 lebih tinggi dibanding dengan tingkat hunian hari biasa yang hanya mencapai 30%. Ia mencontohkan, di kawasan wisata Kaliurang di malam Tahun Baru sudah penuh semua.

"Di samping itu home stay di kampung-kampung juga sudah penuh. Hotel–hotel tersebut sudah penuh mulai tanggal 20 Desember 2016 sampai 3 Januari 2017," ungkapnya.

Seperti biasa, ketika musim libur akhir tahun para pelaku hotel akan meningkatkan harga kamar atau sering disebut surcharge. Ia berharap agar kalangan hotel tidak terlalu besar meningkatkan harga kamar mereka. tujuannya agar ke depan para tamu tidak kapok untuk tinggal di hotel lagi.

Ketua Asita DIY, Udi Sudiyana mengungkapkan, akhir tahun ini memang menjadi berkah bagi dunia pariwisata di DIY. Terlebih di bulan Desember ini libur panjang tidak hanya pada saat natal dan tahun baru, tetapi libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW awal pekan ini. Sehingga jumlah wisatawan di DIY pada bulan Desember ini semakin banyak dibanding dengan sebelumnya.

"Gunungkidul masih menjadi favorit untuk berlibur,"paparnya.

Meski demikian, ia tetap berharap agar kue wisatawan tidak hanya dinikmati oleh kalangan hotel berbintang yang berada di perkotaan. Ia berharap agar ada penyebaran wisatawan hingga ke berbagai pelosok daerah terutama ke desa-desa wisata yang memiliki homestay. Tujuannya agar terjadi pemerataan pendapatan antara kota dengan desa.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8042 seconds (0.1#10.140)