Puasa Bisa Meningkatkan Fungsi Seksual, Mood dan Tidur
A
A
A
JAKARTA - Puasa adalah aktivitas umum yang ada di sebagian besar kebudayaan dunia dan biasanya diasosiasikan dengan peristiwa keagamaan. Tapi, sekarang, sains menemukan bahwa menghindari makanan tidak hanya membantu Anda menurunkan berat badan tapi juga meningkatkan kualitas hidup.
Baru-baru ini, peneliti di Pennington Biomedical Research Center di Louisiana, Amerika Serikat (AS), melakukan kajian terhadap 218 orang dengan dengan berat badan sehat untuk mencari tahu efek berpuasa. Penemuan ini telah dipublikasikan di JAMA Internal Medicine.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti meminta responden untuk mengurangi 25% dari keseluruhan konsumsi kalori mereka selama dua tahun atau meneruskan pola makan biasa mereka. Hasilnya, para responden yang berpuasa kehilangan 10% berat badan mereka. Mereka juga melaporkan mengalami mood yang lebih baik, tidur lebih nyenyak dan fungsi seksual mereka pun meningkat.
“Yang dilaporkan orang-orang ini adalah setelah berat badan mereka mulai turun, level lapar mereka berkurang sedikit dan mereka mulai merasakan manfaat dari penurunan berat badan itu. Mereka menemukan jadi lebih mudah untuk bergerak, sendi mereka tak terlalu nyeri lagi. Mereka merasa lebih baik,” papar Corby Martin, penulis utama kajian itu kepada Time.
Tapi, Martin juga memperingatkan mengenai efek samping puasa dalam jangka panjang. “Meskipun mereka mendapatkan manfaat itu, sulit untuk mengikuti diet ini dalam jangka panjang,” ujar Martin.
Periset juga melakukan kajian lanjutan untuk mencari tahu apakah responden tetap mengikuti diet itu. Sejumlah responden kembali naik berat badannya dan yang lainnya tetap melanjutkan diet itu dengan baik.
Baru-baru ini, peneliti di Pennington Biomedical Research Center di Louisiana, Amerika Serikat (AS), melakukan kajian terhadap 218 orang dengan dengan berat badan sehat untuk mencari tahu efek berpuasa. Penemuan ini telah dipublikasikan di JAMA Internal Medicine.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti meminta responden untuk mengurangi 25% dari keseluruhan konsumsi kalori mereka selama dua tahun atau meneruskan pola makan biasa mereka. Hasilnya, para responden yang berpuasa kehilangan 10% berat badan mereka. Mereka juga melaporkan mengalami mood yang lebih baik, tidur lebih nyenyak dan fungsi seksual mereka pun meningkat.
“Yang dilaporkan orang-orang ini adalah setelah berat badan mereka mulai turun, level lapar mereka berkurang sedikit dan mereka mulai merasakan manfaat dari penurunan berat badan itu. Mereka menemukan jadi lebih mudah untuk bergerak, sendi mereka tak terlalu nyeri lagi. Mereka merasa lebih baik,” papar Corby Martin, penulis utama kajian itu kepada Time.
Tapi, Martin juga memperingatkan mengenai efek samping puasa dalam jangka panjang. “Meskipun mereka mendapatkan manfaat itu, sulit untuk mengikuti diet ini dalam jangka panjang,” ujar Martin.
Periset juga melakukan kajian lanjutan untuk mencari tahu apakah responden tetap mengikuti diet itu. Sejumlah responden kembali naik berat badannya dan yang lainnya tetap melanjutkan diet itu dengan baik.
(alv)