Hindari Kanker dengan Pola Makan Sehat

Rabu, 12 April 2017 - 15:50 WIB
Hindari Kanker dengan...
Hindari Kanker dengan Pola Makan Sehat
A A A
BANDUNG - 40 persen kasus kanker di sebabkan oleh gaya hidup seseorang. Hal tersebut diungkapkan Dr Zee Ying Kiat, Senior Medical Oncology PCC, dalam Seminar Kesehatan Kanker di Grand Eastern, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2017).

"Kanker urusannya sama apa yang kita lakukan, termasuk pola makan. 40 persen kasus kanker disebabkan gaya hidup," katanya.

‎Zee menjelaskan, jika salah satu penyebab dari gaya hidup itu adalah merokok termasuk juga minuman beralkohol.

‎"Kita semua tahu, bahwa merokok menyebabkan kanker paru. Bahkan orang yang terkena asap rokok bisa terkena. Jadi berhentilah, supaya orang lain terhindar kanker juga. Alkohol juga memicu kanker hati, atau liver, membatasi alkohol juga mencegah kanker," tegasnya.

Menurutnya, setiap tahun 14 juta orang terkena kanker. Ada 3 jenis kanker yang memiliki angka tertinggi di dunia termasuk di Indonesia, yakni kanker paru, kanker usus besar, kanker payudara.

Namun begitu, ketiga kanker ini dapat dideteksi secara dini dengan cara skrining kanker. Tes ini dilakukan untuk memastikan dan mendiagnosa kanker, terutama pada tahap awal. Ini juga merupakan upaya pencegahan bagi orang yang beresiko tinggi terkena kanker.

"Makin dini kita deteksi maka penangananannya makin efektif dan mudah. Gak semua kanker bisa di deteksi, dan pendeteksian kanker tergantung jenisnya," jelasnya.

Seperti kanker payudara dengan metode Hemogram atau dengan bantuan x Ray. Kemudian kanker usus besar dengan metode clonoscopy‎, test darah, dan CT scan, dan dan beberapa metode lainnya.

Yang pasti, lanjutnya, untuk mencegah kanker ini perlu dimulai dari pola gaya hidup sehat. "Yang pasti jika kita bisa merubah gaya hidup menjadi lebih sehat, maka bukan hanya kanker saja yang bisa dicegah tapi penyakit lainnya juga," jelasnya.

Gaya hidup sehat ini tak hanya melakukan aktivitas positif seperti giat berolahraga, tapi juga pola makan yang diatur dengan sebaik mungkin. "Kalo makan ambil sayuran atau buah-buahan, lebih bagus. Karena terlalu banyak lemak bisa memicu kanker usus besar. Olahraga juga bagus untuk menghindari kanker," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, General Surgeon Mt Elizabeth Dr Ho Kok Sun, menambahkan berdasarkan data statistik Indonesia pada tahun 2014, kanker usus besar menempati rangking tiga dengan penderita laki-laki, dan rangking empat umumnya menyerang perempuan.

Kanker ini 5% nya menyerang mereka di usia 44 tahun, 18% nya menyerang mereka di usia 54 tahun, sisanya menyerang mereka yang berusia 32 tahun.

‎"Polip di dalam usus besar bisa menjadi kanker, itu awal dari kanker, itu tidak keliatan, tapi kalo sudah menyebar, lubang usus besar menyempit," jelasnya.

Yang perlu disadari adalah adanya darah segar yang keluar dari anus, ini biasa terjadi pada penderita ambien, ‎hal ini bisa saja berpotensi terjadi kanker usus besar.

"Jangan lupa mengenai berat badan, kalo ada orang tak olahraga dan tak diet tiba-tiba mengalami kurus itu harus hati-hati. Perut rasanya kembung, dan buang air besar terus, itu mungkin gejala kanker usus besar," katanya.

Namun semua itu bisa dicegah dengan pola hidup sehat, terutama dalam memilih makanan. ‎Rahma Sunarja ‎Dietitian PCC menjelaskan jika masyarakat harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan.

Hindari makanan yang mengandung pengawet, kemasan kaleng, atau instan ‎dan beberapa makanan yang mengandung zat-zat kimia lainnya.

‎"Makan itu dilihat dari fresh Ingridientnya, contohnya, kalau ada makanan yang pengawetnya itu ga baik. Tahu tempe di pasar lebih ok di banding di supermarket. Begitupun makanan yang mengandung banyak gula harus dihindari karena mengakibatkan obesitas, dan banyak insulint di badan jadi gak sehat. Saran saya kembali ke natural, karena food teknolo‎gi terkadang ga bisa kontrol, nutrisi juga gak nyambung," tegasnya.

Makanan natural seperti sayuran, buah-buahan, dan beras merah sanagat baik bagi kesehatan. Namun semua itu pun harus dengan takaran yang sesuai. "Organik farm itu bagus, karena gak pake injeksi dll, tapi tumbuhan yang bagus juga tergantung lingkungannya. Tapi organic farm itu bagus. Di Indonesia organic farm masih fresh tak seperti di Singapura yang semuanya harus di Import karena tak ada lahan buat farmingnya, jadi organik farm di Indonesia itu lebih bagus karena lebih fresh langsung dari kebunnya," katanya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9159 seconds (0.1#10.140)