Pianis Muda Jonathan Kuo Kolaborasi dengan Isyana Sarasvati

Kamis, 04 Mei 2017 - 10:19 WIB
Pianis Muda Jonathan Kuo Kolaborasi dengan Isyana Sarasvati
Pianis Muda Jonathan Kuo Kolaborasi dengan Isyana Sarasvati
A A A
JAKARTA - Pianis muda Jonathan Kuo (14 tahun) akan menggelar konser bersama soprano Isyana Sarasvati yang kini tengah naik daun di industri musik Indonesia.

Konser bertajuk Vienna at the Turn of 19th Century itu akan digelar di Aula Simfonia, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada (6/5/2017). Konser itu akan berlangsung selama 2 jam, dengan karya berdurasi cukup panjang yang akan diselingi dengan istirahat.

Dalam konferensi persnya di Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017) Isyana dan Jonathan menampilkan kebolehannya menyanyikan lagu berbahasa Jerman di hadapan media. Nantinya, dalam konser, Jonathan dan Isyana juga akan memainkan nomor-nomor panjang seperti Piano Concerto No 3 in C Minor karya Beethoven (Ludwig van Beethoven) dan Concert Aria karya Mozart (Wolfgang Amadeus Mozart).

Kedua solis pertunjukkan tersebut adalah murid piano yang cukup lama dari konduktor orkes Jakarta Sinfonietta yakni Iswargia R. Sudarno. Bahkan mereka memulainya dari tingkatan pemula hingga sangat mahir.

Jonathan Kuo, yang berusia 14 tahun masih tetap berguru hingga sekarang, ia merupakan salah satu pianis muda yang paling handal dan potensial di Indonesia saat ini.

“Pada penampilan kedua bersama Jakarta Sinfonietta ini tidaklah mudah, saya harus tampil dengan standar yang lebih tinggi. Selain itu berkolaborasi dengan Isyana adalah hal yang baik dan sangat memotivasi,” kata Jonathan.

Sementara, Isyana mengaku dibesarkan oleh musik klasik. Namun, diakuinya di Indonesia kesempatan untuk berpartisipasi dalam konser klasik cukup langka.

"Sinfonietta dengan konduktor Iswargia merupakan kombinasi baru yang memiliki prospek yang besar, mengingat Iswargia adalah seorang sosok klasik yang sangat terkenal di Indonesia di bidang piano klasik. Nampaknya Iswargia memasuki tahap atau babak baru dalam karirnya di bidang musik klasik, dan saya merasa bangga dilibatkan dalam proses transformasi tersebut,” ujar pelantun Tetap Dalam Jiwa ini.

Ia mengungkapkan bahwa tantangan bagi dirinya untuk dapat mempertahankan kemampuannya di bidang musik klasik. Pertama adalah bagaimana tetap mempertahankan citra sebagai penyanyi opera atau klasik sambil terus berkarya di bidang musik pop.

“Sangat sulit membuat keseimbangan di antara dua genre tersebut, terlebih lagi dengan langkanya kesempatan tampil di konser klasik Indonesia,” pungkas penyanyi kelahiran 2 Mei 1993.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9599 seconds (0.1#10.140)
pixels