Penting! Menjaga Kelembaban Kulit Selama Berpuasa
A
A
A
JAKARTA - Kulit memegang peranan penting dalam memelihara kesehatan tubuh. Ketika berpuasa, kulit menjadi salah satu organ yang paling terkena dampak dari kurangnya cairan tubuh. Bagaimana tetap menjaga kesehatannya?
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan umat muslim. Bukan hanya sebagai kewajiban semata, ibadah puasa justru dapat menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas kesehatan keseluruhan bagi yang menunaikan.
Kendatin demikian, berpuasa selama kurang lebih 13 jam selama satu bulan memang dapat membawa perubahan terhadap tubuh dan tidak jarang menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya terhadap kulit.
Sebagai organ yang paling luas di tubuh, kulit memegang peranan penting dalam memelihara kesehatan melalui berbagai macam fungsi, di antaranya perlindungan fisik (terhadap gaya mekanik, sinar ultraviolet, bahkan kimia), perlindungan imunologik, ekskresi, pengindera, pengaturan suhu tubuh, pembentukan vitamin D, dan kosmestis.
Masalah kesehatan pada kulit menyebabkan terganggunya fungsi kulit serta menimbulkan rasa tidak nyaman. Tidak jarang pula menimbulkan gangguan percaya diri. Kulit sehat memilik beberapa ciri, antara lain lembab.
Kulit yang sehat adalah kulit yang kelembabannya terjaga. Kulit yang lembab dan terhidrasi merupakan lapisan pelindung yang baik terhadap dunia luar serta mempunyai kemampuan regenerasi yang baik. Ketika kulit menjadi kering, papar dr Pandu Pradana SpKK dari Bamed Health Care, fungsi kulit sebagai lapisan pelindung menjadi terganggu.
Sel-sel kulit menjadi rapuh sehingga integritas kulit terganggu dan memudahkan bahan iritan atau bahkan bakteri masuk dan menimbulkan keluhan. Nah, selama bulan puasa terjadi perubahan asupan nutrisi sehari-hari, termasuk di antaranya konsumsi cairan.
"Salah satu cara menjaga kelembaban kulit yaitu dengan konsumsi air yang cukup. Maka itu sebaiknya konsumsi air yang cukup pada waktu berbuka sampai sahur untuk menjaga kelembaban kulit," ungkap dr Pandu.
Hindari konsumsi soda, kopi, dan teh karena dapat menyerap mineral dan cairan dalam tubuh sehingga sebabkan dehidrasi yang akhirnya membuat kekeringan pada kulit. Dr Pandu juga menyarankan untuk mengonsumsi makanan seperti daging, ikan, sayur, dan buah-buahan untuk membantu kulit agar tetap lembab.
"Selain dengan memperhatikan asupan nutrisi dan cairan selama bulan puasa, untuk menjaga kelembaban kulit juga dapat dilakukan dengan memperhatikan cara perawatan kulit sehari-hari," ujar dr Pandu.
Dia mencontohkan penggunaan spray wajah dapat membantu untuk menyegarkan sekaligus mengembalikan kelembaban kulit pada saat berpuasa. Yang juga perlu menjadi perhatian ialah cara mandi yang baik untuk membantu kelembaban kulit agar tetap terjaga.
Disarankan juga mandi dua kali sehari dengan waktu kurang dari lima menit. "Umumnya kita mandi terutama wanita, lebih dari lima menit. Padahal semakin lama kulit kontak dengan air justru bisa menyebabkan kulit kering," jelas dr Pandu.
Untuk mandi dianjurkan menggunakan air biasa atau suam kuku. Hindari air yang panas. Air terlampau panas dapat melarutkan lemak pada kulit sehingga lagi-lagi menyebabkan kulit menjadi kering.
Yang juga menjadi kebiasaan masyarakat adalah menggunakan sabun antiseptik dengan alasan lebih bersih dan hasil akhirnya ialah kulit yang kesat. Inilah yang salah. Boleh gunakan sabun antiseptik sesekali bukan setiap hari. Sebaliknya, pakailah sabun dengan kandungan pelembab.
Usai mandi, keringkan tubuh dengan handuk yang lembut dan jangan digosok melainkan usap perlahan. Selagi kulit masih dalam keadaan lembab, oleskan pelembab agar kulit kelembabannya tetap terjaga. Guna menutrisi sekaligus mengembalikan kesehatan dan kelembaban kulit, perawatan Oxygeneo bisa dilakukan selama bulan puasa.
Treatment ini bekerja melalui mekanisme 3 in 1yang meliputi eksfoliasi kulit mati, infusi kandungan aktif yang kaya akan nutrisi dan oksigenisasi kulit yang mengoptimalkan penyerapan bahan aktif. Dengan tambahan radio frekuensi dapat merangsang regenerasi kolagen dan elastin pada lapisan dermis sehingga kulit menjadi lebih kencang dan halus serta mengurangi kerut halus.
Sementara itu pada kesempatan lain dr Kevin A Maharis dari Maharis Clinic menekankan pentingnya aplikasi skin care selama berpuasa. "Hindari memakai skin care yang mengelupas kulit mengingat kulit juga sudah dehidrasi selama puasa. Gunakan skin care yang lembut. Usahakan mengoles vitamin c setiap habis wudhu. Krim malam yang juga menyebkan kulit mengelupas juga boleh dikurangi selama puasa," urai dermatologis ini.
Adapun dr Edwin Tanihaha SpKK yang juga seorang dermatologis, mengingatkan untuk istirahat yang cukup, usahakan agar tidak terlalu banyak beraktivitas yang bisa menimbulkan keringat berlebih termasuk olahraga berlebihan.
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan umat muslim. Bukan hanya sebagai kewajiban semata, ibadah puasa justru dapat menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas kesehatan keseluruhan bagi yang menunaikan.
Kendatin demikian, berpuasa selama kurang lebih 13 jam selama satu bulan memang dapat membawa perubahan terhadap tubuh dan tidak jarang menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya terhadap kulit.
Sebagai organ yang paling luas di tubuh, kulit memegang peranan penting dalam memelihara kesehatan melalui berbagai macam fungsi, di antaranya perlindungan fisik (terhadap gaya mekanik, sinar ultraviolet, bahkan kimia), perlindungan imunologik, ekskresi, pengindera, pengaturan suhu tubuh, pembentukan vitamin D, dan kosmestis.
Masalah kesehatan pada kulit menyebabkan terganggunya fungsi kulit serta menimbulkan rasa tidak nyaman. Tidak jarang pula menimbulkan gangguan percaya diri. Kulit sehat memilik beberapa ciri, antara lain lembab.
Kulit yang sehat adalah kulit yang kelembabannya terjaga. Kulit yang lembab dan terhidrasi merupakan lapisan pelindung yang baik terhadap dunia luar serta mempunyai kemampuan regenerasi yang baik. Ketika kulit menjadi kering, papar dr Pandu Pradana SpKK dari Bamed Health Care, fungsi kulit sebagai lapisan pelindung menjadi terganggu.
Sel-sel kulit menjadi rapuh sehingga integritas kulit terganggu dan memudahkan bahan iritan atau bahkan bakteri masuk dan menimbulkan keluhan. Nah, selama bulan puasa terjadi perubahan asupan nutrisi sehari-hari, termasuk di antaranya konsumsi cairan.
"Salah satu cara menjaga kelembaban kulit yaitu dengan konsumsi air yang cukup. Maka itu sebaiknya konsumsi air yang cukup pada waktu berbuka sampai sahur untuk menjaga kelembaban kulit," ungkap dr Pandu.
Hindari konsumsi soda, kopi, dan teh karena dapat menyerap mineral dan cairan dalam tubuh sehingga sebabkan dehidrasi yang akhirnya membuat kekeringan pada kulit. Dr Pandu juga menyarankan untuk mengonsumsi makanan seperti daging, ikan, sayur, dan buah-buahan untuk membantu kulit agar tetap lembab.
"Selain dengan memperhatikan asupan nutrisi dan cairan selama bulan puasa, untuk menjaga kelembaban kulit juga dapat dilakukan dengan memperhatikan cara perawatan kulit sehari-hari," ujar dr Pandu.
Dia mencontohkan penggunaan spray wajah dapat membantu untuk menyegarkan sekaligus mengembalikan kelembaban kulit pada saat berpuasa. Yang juga perlu menjadi perhatian ialah cara mandi yang baik untuk membantu kelembaban kulit agar tetap terjaga.
Disarankan juga mandi dua kali sehari dengan waktu kurang dari lima menit. "Umumnya kita mandi terutama wanita, lebih dari lima menit. Padahal semakin lama kulit kontak dengan air justru bisa menyebabkan kulit kering," jelas dr Pandu.
Untuk mandi dianjurkan menggunakan air biasa atau suam kuku. Hindari air yang panas. Air terlampau panas dapat melarutkan lemak pada kulit sehingga lagi-lagi menyebabkan kulit menjadi kering.
Yang juga menjadi kebiasaan masyarakat adalah menggunakan sabun antiseptik dengan alasan lebih bersih dan hasil akhirnya ialah kulit yang kesat. Inilah yang salah. Boleh gunakan sabun antiseptik sesekali bukan setiap hari. Sebaliknya, pakailah sabun dengan kandungan pelembab.
Usai mandi, keringkan tubuh dengan handuk yang lembut dan jangan digosok melainkan usap perlahan. Selagi kulit masih dalam keadaan lembab, oleskan pelembab agar kulit kelembabannya tetap terjaga. Guna menutrisi sekaligus mengembalikan kesehatan dan kelembaban kulit, perawatan Oxygeneo bisa dilakukan selama bulan puasa.
Treatment ini bekerja melalui mekanisme 3 in 1yang meliputi eksfoliasi kulit mati, infusi kandungan aktif yang kaya akan nutrisi dan oksigenisasi kulit yang mengoptimalkan penyerapan bahan aktif. Dengan tambahan radio frekuensi dapat merangsang regenerasi kolagen dan elastin pada lapisan dermis sehingga kulit menjadi lebih kencang dan halus serta mengurangi kerut halus.
Sementara itu pada kesempatan lain dr Kevin A Maharis dari Maharis Clinic menekankan pentingnya aplikasi skin care selama berpuasa. "Hindari memakai skin care yang mengelupas kulit mengingat kulit juga sudah dehidrasi selama puasa. Gunakan skin care yang lembut. Usahakan mengoles vitamin c setiap habis wudhu. Krim malam yang juga menyebkan kulit mengelupas juga boleh dikurangi selama puasa," urai dermatologis ini.
Adapun dr Edwin Tanihaha SpKK yang juga seorang dermatologis, mengingatkan untuk istirahat yang cukup, usahakan agar tidak terlalu banyak beraktivitas yang bisa menimbulkan keringat berlebih termasuk olahraga berlebihan.
(tdy)