Tips Membuang Racun Dalam Tubuh Secara Sempurna
A
A
A
JAKARTA - Puasa menjadi kesempatan bagi tubuh untuk membuang racun-racun yang ada dalam tubuh. Proses ini bisa dilakukan secara secara sempurna jika lambung beristirahat. Bayangkan, pada hari biasa, lambung tak berhenti mengolah makanan.
Sebaliknya, saat puasa lambung beristirahat selama 16 jam. Lambung lalu bekerja mencoba buang sisa metabolik pencernaan selama sebelas bulan sebelumnya.
"Makanya kalau setelah puasa merasa lebih gemuk atau lemas, berarti ada yang salah dengan proses detoksnya," kata ahli gizi Rita Ramayulis DCN M Kes.
Agar dapat melakukan proses detoks sempurna, faktor penting yang harus diperhatikan adalah pola makan. Menurut Rita, pola makan selama puasa seharusnya empat kali sehari dengan memenuhi kebutuhan kalori harian, yaitu sekitar 2.100 kkal. Kalori ini harus didapat dari prinsip gizi seimbang.
Rita mengatakan bahwa sahur adalah penentu kekuatan tubuh menjalani puasa. Dalam menu sahur harus ada empat kelompok bahan makanan, yaitu karbohidrat, protein, sayuran, dan buah.
Untuk diketahui, enam jam setelah sahur akan ada penurunan glukosa dalam darah. Setelah tidak kuat, akan ada pemecahan glikogen dari hati sekitar 350 gram. Saat itulah tubuh mengambil cadangan lemak sehingga siang hari biasanya sudah lemas, tapi jika badan sudah terasa lemas hanya dua hingga tiga jam setelah sahur, berarti ada yang salah dengan cara makan.
Mungkin saja makan malam porsinya terlalu besar atau terlalu banyak tidur dan istirahat. Setelah sahur, sebaiknya jangan tidur dulu usahakan dua jam setelahnya. Rita mengingatkan, menjaga asupan nutrisi yang kita makan jangan dianggap sepele.
"Karena kesehatan kita 10-15 tahun mendatang sangat berpengaruh pada apa yang kita makan hari ini," pungkas Rita.
Sebaliknya, saat puasa lambung beristirahat selama 16 jam. Lambung lalu bekerja mencoba buang sisa metabolik pencernaan selama sebelas bulan sebelumnya.
"Makanya kalau setelah puasa merasa lebih gemuk atau lemas, berarti ada yang salah dengan proses detoksnya," kata ahli gizi Rita Ramayulis DCN M Kes.
Agar dapat melakukan proses detoks sempurna, faktor penting yang harus diperhatikan adalah pola makan. Menurut Rita, pola makan selama puasa seharusnya empat kali sehari dengan memenuhi kebutuhan kalori harian, yaitu sekitar 2.100 kkal. Kalori ini harus didapat dari prinsip gizi seimbang.
Rita mengatakan bahwa sahur adalah penentu kekuatan tubuh menjalani puasa. Dalam menu sahur harus ada empat kelompok bahan makanan, yaitu karbohidrat, protein, sayuran, dan buah.
Untuk diketahui, enam jam setelah sahur akan ada penurunan glukosa dalam darah. Setelah tidak kuat, akan ada pemecahan glikogen dari hati sekitar 350 gram. Saat itulah tubuh mengambil cadangan lemak sehingga siang hari biasanya sudah lemas, tapi jika badan sudah terasa lemas hanya dua hingga tiga jam setelah sahur, berarti ada yang salah dengan cara makan.
Mungkin saja makan malam porsinya terlalu besar atau terlalu banyak tidur dan istirahat. Setelah sahur, sebaiknya jangan tidur dulu usahakan dua jam setelahnya. Rita mengingatkan, menjaga asupan nutrisi yang kita makan jangan dianggap sepele.
"Karena kesehatan kita 10-15 tahun mendatang sangat berpengaruh pada apa yang kita makan hari ini," pungkas Rita.
(tdy)