Studi: Aerobik Bisa Kurangi Risiko Hilang Ingatan & Alzheimer
A
A
A
JAKARTA - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa, olahraga aerobik dan angkat beban selama 68 menit sehari bisa mengurangi risiko hilang ingatan dan penyakit Alzheimer. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki risiko genetik.
“Sebagian besar penelitian hanya berfokus pada bagian tubuh dari leher ke bawah. Padahal manfaat olahraga pada otak juga perlu diteliti,” papar asisten profesor kedokteran di University of Wisconsin School of Medicine and Public Health, Ozioma Okonkwo seperti dilansir dari Health.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer’s Disease, Okonkwo meneliti 93 responden usia dewasa yang orangtuanya menderita penyakit atau memiliki gen Alzheimer. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa mereka yang rutin berolahraga setidaknya 68 menit sehari memiliki metabolisme glukosa yang lebih baik.
Artinya, hal tersebut menandakan otak dalam keadaan sehat. Tak hanya mampu mencegah penyakit, aerobik juga bisa meningkatkan struktur dan fungsi kognisi otak. Latihan aerobik seperti berlari dan berenang dinilai menjadi gerakan yang ampuh menjaga kesehatan otak lantaran detak jantung meningkat sehingga tubuh memompa lebih banyak darah ke otak.
Selain aerobik, olahraga angkat besi juga terbukti efektif menyehatkan otak karena meningkatkan detak jantung. Joe Northey, kandidat PhD di University of Canberra Research, Institute for Sport and Exercise Australia, menggabungkan latihan aerobik dengan latihan kekuatan memberikan hasil yang maksimal.
Pasalnya, selain memperbaiki fungsi otak, olahraga keduanya bisa meningkatkan kebugaran kardiorespirasi, kekuatan otot, mengurangi risiko obesitas, diabetes hingga hipertensi.
“Sebagian besar penelitian hanya berfokus pada bagian tubuh dari leher ke bawah. Padahal manfaat olahraga pada otak juga perlu diteliti,” papar asisten profesor kedokteran di University of Wisconsin School of Medicine and Public Health, Ozioma Okonkwo seperti dilansir dari Health.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer’s Disease, Okonkwo meneliti 93 responden usia dewasa yang orangtuanya menderita penyakit atau memiliki gen Alzheimer. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa mereka yang rutin berolahraga setidaknya 68 menit sehari memiliki metabolisme glukosa yang lebih baik.
Artinya, hal tersebut menandakan otak dalam keadaan sehat. Tak hanya mampu mencegah penyakit, aerobik juga bisa meningkatkan struktur dan fungsi kognisi otak. Latihan aerobik seperti berlari dan berenang dinilai menjadi gerakan yang ampuh menjaga kesehatan otak lantaran detak jantung meningkat sehingga tubuh memompa lebih banyak darah ke otak.
Selain aerobik, olahraga angkat besi juga terbukti efektif menyehatkan otak karena meningkatkan detak jantung. Joe Northey, kandidat PhD di University of Canberra Research, Institute for Sport and Exercise Australia, menggabungkan latihan aerobik dengan latihan kekuatan memberikan hasil yang maksimal.
Pasalnya, selain memperbaiki fungsi otak, olahraga keduanya bisa meningkatkan kebugaran kardiorespirasi, kekuatan otot, mengurangi risiko obesitas, diabetes hingga hipertensi.
(nfl)