Alasan Perlunya Patch Test Sebelum Aplikasi Produk Perawatan Baru
A
A
A
JAKARTA - Patch test merupakan tahapan yang harus dilakukan setiap kali ingin mencoba produk perawatan baru. Apalagi jika jenis kulit termasuk sensitif atau acne prone. Pasalnya, sembarangan mencoba bisa membuat kulit menjadi semakin parah.
Proses ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahui lebih dalam tentang karakter kulit dengan mengetahui kandungan apa saja yang bisa memicu break out. Bahkan, bagi sebagian orang kandungan hydroquinone, retinol dan glycolic acid bisa mengiritasi, termasuk jenis kulit normal jika digunakan tidak sesuai kebutuhan kulit.
Sedangkan untuk jenis kulit acne prone sebaiknya hati-hati dengan kandungan coconut oil, butter, cocoa butter, lanolin dan isopropyl palmitate. Berikut alasan kenapa Anda harus melakukan patch test sebelum menggunakan produk perawatan seperti dikutip dari Sociolla.
1. Untuk Menghindari Alergi
Patch test untuk menguji reaksi alergi harus diaplikasikan pada dua titik tubuh, pertama di area yang tertutup dan area terdekat di mana produk nantinya akan diaplikasikan. Misal jika Anda menguji produk yang akan diaplikasikan pada wajah sebaiknya pilih bagian samping leher serta area tubuh lain yang tertutup seperti perut, lengan bagian atas serta lutut. Aplikasikan sedikit produk dan jangan gunakan produk apapun pada area tersebut. Reaksi pada kulit biasanya memakan waktu 24 – 72 jam.
2. Menghindari Breakout
Anda perlu mengaplikasikan produk langsung pada wajah, baik bagian pipi atau kening. Dua area ini dipilih karena paling mudah mengalami breakout akibat produksi minyak yang cukup aktif. Aplikasikan produk setiap hari secara rutin selama seminggu. Jika kandungannya mudah memicu breakout, biasanya dalam waktu seminggu akan ada reaksi pada kulit. Namun jika area kulit tidak mengalami reaksi apapun, berarti produk tersebut aman digunakan untuk kulit.
Proses ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahui lebih dalam tentang karakter kulit dengan mengetahui kandungan apa saja yang bisa memicu break out. Bahkan, bagi sebagian orang kandungan hydroquinone, retinol dan glycolic acid bisa mengiritasi, termasuk jenis kulit normal jika digunakan tidak sesuai kebutuhan kulit.
Sedangkan untuk jenis kulit acne prone sebaiknya hati-hati dengan kandungan coconut oil, butter, cocoa butter, lanolin dan isopropyl palmitate. Berikut alasan kenapa Anda harus melakukan patch test sebelum menggunakan produk perawatan seperti dikutip dari Sociolla.
1. Untuk Menghindari Alergi
Patch test untuk menguji reaksi alergi harus diaplikasikan pada dua titik tubuh, pertama di area yang tertutup dan area terdekat di mana produk nantinya akan diaplikasikan. Misal jika Anda menguji produk yang akan diaplikasikan pada wajah sebaiknya pilih bagian samping leher serta area tubuh lain yang tertutup seperti perut, lengan bagian atas serta lutut. Aplikasikan sedikit produk dan jangan gunakan produk apapun pada area tersebut. Reaksi pada kulit biasanya memakan waktu 24 – 72 jam.
2. Menghindari Breakout
Anda perlu mengaplikasikan produk langsung pada wajah, baik bagian pipi atau kening. Dua area ini dipilih karena paling mudah mengalami breakout akibat produksi minyak yang cukup aktif. Aplikasikan produk setiap hari secara rutin selama seminggu. Jika kandungannya mudah memicu breakout, biasanya dalam waktu seminggu akan ada reaksi pada kulit. Namun jika area kulit tidak mengalami reaksi apapun, berarti produk tersebut aman digunakan untuk kulit.
(nfl)