Pelaku Perfilman Apresiasi Bioskop Atas Penayangan Film Nasional
A
A
A
JAKARTA - Pelaku perfilman di Indonesia memberikan apresiasi kepada jaringan bioskop di Tanah Air yang memberi kesempatan tayang terhadap film-film nasional. Salah satu yang mendulang sukses adalah film Pengabdi Setan yang menyedot 2,1 juta penonton hanya dalam waktu 14 hari.
"Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Karena hingga saat ini, bioskop masih memutar film tersebut. Dukungan bioskop besar banget,” ujar Sutradara Joko Anwar dalam keterangannya yang dilansir Jumat (13/10/2017).
Dia menyebutkan bioskop Cinema 21 atau XXI yang menayangkan film tersebut cukup profesional dalam mendukung film nasional. Manajemen bioskop telah menjalankan sistem secara adil sekaligus memposisikan semua film, baik impor maupun nasional pada kedudukan setara.
Dalam hal ini, jika ada film yang diminati penonton, maka pihak bioskop akan memberi kesempatan lebih banyak. Sebaliknya, jika film tersebut tidak diminati, maka pihak bioskop tidak segan-segan menurunkan film tersebut.
“Bahkan ada film yang merupakan bagian dari pemilik bioskop dan ternyata tidak laku, mereka juga turunin. Mereka tidak memandang bulu, tidak ada penganaktirian,” kata Joko.
Menurutnya film adalah komoditas bagi bioskop. Jika penonton banyak, maka bioskop menyediakan layar lebih banyak. “Kalau bioskop tidak memberi kesempatan kepada film nasional yang laku, mustahil ada film yang ditonton hingga 1 juta orang. Bahkan, ada pula bioskop yang memiliki 4-5 layar dan seluruhnya menayangkan film Indonesia,” terangnya.
Terkait keberhasilan ‘Pengabdi Setan’ berhasil merebut 13 nominasi pada Festival Film Indonesia (FFI) 2017, dia mengaku bersyukur karena hal tersebut adalah bentuk apresiasi terhadap karya itu sendiri.
Senada dengan Joko, Manoj Punjabi (MD Entertainment) mengatakan, bahwa melesatnya film Pengabdi Setan merupakan bukti profesionalitas Cinema 21. Melihat film tersebut laku keras, maka Cinema 21 memberikan kesempatan yang sangat luas untuk tayang di bioskopnya.
Pada saat yang sama, lanjut Manoj, Cinema 21 justru menurunkan Gerbang Neraka (Legacy Film), yang notabene produksi dari grup Cinema 21 sendiri. “Itu bukti bahwa bioskop sangat profesional dan objektif,” tegas Manoj.
Manoj berpendapat, manajamen Cinema 21 sekarang sudah mengalami perkembangan. Bioskop tersebut sangat menghargai film nasional, mendengar masukan dari produser, dan bahkan sangat transparan.
“Jadi, saya merasa, bahwa Cinema 21 sekarang berbeda dengan dulu. Sekarang mereka sangat profesional, terbuka dan sangat suport film nasional,” ujarnya.
Itu sebabnya, Manoj yang saat ini tengah mempersiapkan film Ayat-Ayat Cinta-2, yakin, bahwa filmnya nanti akan mendapat dukungan sepenuhnya dari bisokop, sebagaimana Cinema 21 mendukung Pengabdi Setan. “Pasti mereka mendukung. Sekarang saja sudah mendukung kok,” tandasnya.
"Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Karena hingga saat ini, bioskop masih memutar film tersebut. Dukungan bioskop besar banget,” ujar Sutradara Joko Anwar dalam keterangannya yang dilansir Jumat (13/10/2017).
Dia menyebutkan bioskop Cinema 21 atau XXI yang menayangkan film tersebut cukup profesional dalam mendukung film nasional. Manajemen bioskop telah menjalankan sistem secara adil sekaligus memposisikan semua film, baik impor maupun nasional pada kedudukan setara.
Dalam hal ini, jika ada film yang diminati penonton, maka pihak bioskop akan memberi kesempatan lebih banyak. Sebaliknya, jika film tersebut tidak diminati, maka pihak bioskop tidak segan-segan menurunkan film tersebut.
“Bahkan ada film yang merupakan bagian dari pemilik bioskop dan ternyata tidak laku, mereka juga turunin. Mereka tidak memandang bulu, tidak ada penganaktirian,” kata Joko.
Menurutnya film adalah komoditas bagi bioskop. Jika penonton banyak, maka bioskop menyediakan layar lebih banyak. “Kalau bioskop tidak memberi kesempatan kepada film nasional yang laku, mustahil ada film yang ditonton hingga 1 juta orang. Bahkan, ada pula bioskop yang memiliki 4-5 layar dan seluruhnya menayangkan film Indonesia,” terangnya.
Terkait keberhasilan ‘Pengabdi Setan’ berhasil merebut 13 nominasi pada Festival Film Indonesia (FFI) 2017, dia mengaku bersyukur karena hal tersebut adalah bentuk apresiasi terhadap karya itu sendiri.
Senada dengan Joko, Manoj Punjabi (MD Entertainment) mengatakan, bahwa melesatnya film Pengabdi Setan merupakan bukti profesionalitas Cinema 21. Melihat film tersebut laku keras, maka Cinema 21 memberikan kesempatan yang sangat luas untuk tayang di bioskopnya.
Pada saat yang sama, lanjut Manoj, Cinema 21 justru menurunkan Gerbang Neraka (Legacy Film), yang notabene produksi dari grup Cinema 21 sendiri. “Itu bukti bahwa bioskop sangat profesional dan objektif,” tegas Manoj.
Manoj berpendapat, manajamen Cinema 21 sekarang sudah mengalami perkembangan. Bioskop tersebut sangat menghargai film nasional, mendengar masukan dari produser, dan bahkan sangat transparan.
“Jadi, saya merasa, bahwa Cinema 21 sekarang berbeda dengan dulu. Sekarang mereka sangat profesional, terbuka dan sangat suport film nasional,” ujarnya.
Itu sebabnya, Manoj yang saat ini tengah mempersiapkan film Ayat-Ayat Cinta-2, yakin, bahwa filmnya nanti akan mendapat dukungan sepenuhnya dari bisokop, sebagaimana Cinema 21 mendukung Pengabdi Setan. “Pasti mereka mendukung. Sekarang saja sudah mendukung kok,” tandasnya.
(aww)