Bruno Mars, Penyanyi Kaya yang Hidup Sederhana

Rabu, 22 November 2017 - 15:00 WIB
Bruno Mars, Penyanyi...
Bruno Mars, Penyanyi Kaya yang Hidup Sederhana
A A A
KENDATI bertabur harta melimpah, Bruno Mars merupakan sosok musisi yang sederhana. Jangan harap melihat deretan koleksi tunggangan mewahnya.

Pada 24 November 2016, nyaris setahun lalu, Bruno Mars mencetak sejarah di sepanjang kariernya. Menurut Nielsen Music, album terakhir Bruno Mars yang berjudul "24K Magic" berada di posisi pertama Billboard 200 Chart dengan 194.000 kopi terjual. Angka tersebut merupakan penjualan terbesar selama dia berkarya. Kendati saat itu Mars masih berusia 31 tahun, musisi pemenang Grammy itu secara nyata menandai sejarah di industri musik. "Saya merasa baru mulai, saya bahkan belum berbuat apa-apa," ujarnya kepada Forbes beberapa waktu lalu.

Perkiraannya boleh dibilang tepat. Kendati waktu diwawancara tersebut dia juga telah banyak menggenggam berbagai penghargaan di tangan dan jutaan dolar di rekeningnya, justru beberapa tahun kemudian, tepatnya akhir 2016, Mars semakin menancapkan kukunya di belantika musik dunia. Terima kasih kepada 24K Magic World Tour yang membuatnya semakin menjadi triliuner. Kekayaannya mencapai total Rp1,4 triliun.

Perjalanan bernyanyinya bermula sejak usianya masih sangat muda, yakni 4 tahun. Mars bergabung dengan band keluarganya, The Love Notes. Kala itu Mars sangat piawai meniru penampilan Elvis Presley. Setiap tampil di panggung, dia akan berdandan layaknya raja rock and roll itu, lengkap dengan kostum yang biasa dikenakan Elvis, rambut berjambul, sambil menyelempangkan sebuah gitar.

Seusai lulus SMA, Mars memutuskan pindah ke Los Angeles, California, untuk mengejar karier di industri musik. Pada 2004, dia menandatangani kontrak dengan Motown Records, tetapi tidak banyak menghasilkan. Setahun kemudian dengan bantuan mentornya, Steve Lindsey, barulah dia mengadakan kerja sama yang menguntungkan dengan Westside Independent. Saat itu tugas Mars adalah memproduksi musik, sekaligus menulis lagu untuk beberapa musisi ternama, seperti Adam Levine, Brandy, Sean Kingston, Flo Rida.

Pada 2010, album perdana Mars yang berjudul "Doo-Wops and Hooligans" dengan lagunya seperti Just the Way You Are dan Grenade mendadak menjadi hits. Setahun berikutnya, dia memenangi Grammy pertamanya untuk kategori Best Male Pop Vocal Performance. Album keduanya, "Unorthodox Jukebox", juga menuai respons positif di pasaran. Beberapa lagu yang duduk di peringkat teratas tangga lagu seperti Locked Out of Heaven, Treasure, Gorilla, dan When I Was Your Man.

Bernama asli Peter Gene Hernandez, Mars lahir pada 8 Oktober 1985 di Honolulu, Hawaii. Dia berdarah campuran Puerto Rico dan Filipina. Penjualan rekamannya pada tahun lalu mencapai Rp6 miliar. Diprediksi penjualan album "24K Magic" sebanyak 1 juta kopi terjual di Amerika Serikat. Sementara pada 2015, dia menghasilkan 1.500 apa? dari penjualan rumahnya yang memiliki tiga kamar di Los Angeles.

Belakangan, dia membeli sebuah mansion seharga Rp88 miliar. Mansion itu amat besar dan berlokasi di Lockridge Rd, Studio City, CA, dengan tujuh kamar tidur dan delapan kamar mandi. Mars juga diketahui mempunyai rumah di Mulholland Drive yang dibelinya pada 2012 seharga Rp43 miliar. Sementara pada 2013, dia meruap keuntungan dari pertunjukannya hingga menembus angka Rp980 miliar. Pada 2014 dan 2015 masing-masing adalah Rp812 miliar dan Rp541 miliar.

Belum lagi, kepemilikannya terhadap brand rokok elektrik dan minuman alkohol Selvarey Rum yang tentu semakin menambah pundi-pundi uangnya. Untuk diketahui, Mars sudah dua kali menyambangi Indonesia. Pertama kali, dia tampil di Jakarta pada Selasa, 5 April 2011, di Istora Senayan dengan jumlah penonton sekitar 8.000 orang. Kemudian, pada Maret 2014, dia kembali menghentak Jakarta di Mata Elang Internasional Stadium Ancol, Jakarta. Sayangnya, Indonesia tidak termasuk daftar negara yang dia kunjungi untuk 24K Magic World Tour-nya.

Buah Masa Kecil yang Sulit
Bruno Mars, Penyanyi Kaya yang Hidup Sederhana


Bergelimang harta dan dikenal dunia, siapa sangka masa kecil Bruno Mars tidak seindah sekarang. Pria 32 tahun yang menghabiskan masa kecil di Honolulu, Hawaii, ini harus puas dengan segala yang dimiliki orang tuanya dahulu.

Mars bersama kelima saudara-saudarinya tinggal di sebuah rumah sederhana tanpa kamar mandi. Meski begitu, dalam sebuah wawancara dengan ET Online, Mars menegaskan, masa kecil adalah momen terbaik dalam hidupnya. "Kami memang tidak punya uang. Ada kalanya tidak ada listrik di rumah, tapi kami percaya bahwa semua itu akan berlalu. Keuntungannya, kami saling memiliki satu sama lain sebagai keluarga," katanya.

Bukan hanya itu, masa sulit juga harus dia hadapi ketika bersekolah. Sejak kecil, teman-teman sekelasnya selalu mengolok-olok dan menyebutnya 'Peter Pan Hyma Dingier'. Hingga kini, kepada Rolling Stone, Mars mengaku tidak mengetahui arti dua kata terakhir dalam nama julukannya itu. "Bahkan, anak-anak aneh di sekolahku memanggil aku dengan julukan itu. Masa-masa itu sangat berat dan membuatku sempat tidak ingin pergi ke sekolah," katanya.

Beruntung, dia mampu mengatasinya, bahkan teman-temannya dulu yang pernah melakukan bullying menjadi akrab hingga kini. Mars mengaku bukan orang yang memiliki banyak permintaan ketika manggung. Dia hanya meminta wine dan tisu basah saat menunggu di belakang panggung.

Namun, bukan berarti tanpa cela, Mars pernah dilanda depresi yang membawanya harus berurusan dengan hukum. Ya, seperti artis lainnya yang memiliki nama besar, Mars pun termasuk artis yang pernah dilanda depresi. Beban yang dirasakannya sebagai seorang penyanyi terkenal, diperparah dengan kepribadiannya yang perfeksionis, mendorongnya mengonsumsi kokain.

Dia pun harus merasakan dinginnya hotel prodeo. Mars diharuskan membayar denda dan menjalani hukuman satu tahun masa percobaan serta 200 jam pelayanan komunitas. Namun, kejadian tidak mengenakkan pada masa lalu itu justru dia jadikan cambuk untuk mulai menata kembali kehidupannya. Mars mengaku kapok dan tidak ingin jatuh lagi dalam jeratan narkoba. Lebih jauh, dia telah menyabet lima Grammy Awards dan masuk daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia versi majalah TIME pada 2011.

Kemudian, pada Desember 2013, dia berada di puncak Forbes 30 Under 30 yang membuat eksistensinya diakui dunia internasional. Mars hingga kini masih memopulerkan single That's What I Like yang juga menduduki peringkat teratas tangga lagu. Sementara itu, di albumnya, "24K Magic", Mars menawarkan nuansa berbeda dibandingkan album-album sebelumnya. Album ini berisi sembilan buah lagu baru.

Jutaan Dolar untuk Kegiatan Amal
Bruno Mars mengamankan banyak penghargaan pada gelaran American Music Awards (AMA) 2017. Penyanyi berusia 32 tahun itu total mendapat tujuh piala, dikutip Aceshowbiz. Di antara penghargaan dia terima yakni kategori Favorite Male Artist-Soul/R&B, Video of The Year untuk lagunya That’s What I Like, dan Favorite Song-Soul/R&B.

Album "24 Magic" miliknya juga memenangkan Favorite Album-Pop/Rock serta Favorite Album-Soul/R&B. Mars juga membawa pulang penghargaan kategori Artist of the Year dan Favorite Male Artist-Pop/Rock. Sayangnya, dia tidak hadir pada ajang tersebut.

Bukan hanya sosok yang terus memanen prestasi di belantika musik, nyatanya Mars juga acap kali memanen pujian lantaran kepedulian sosialnya yang tinggi terhadap sesama. Dia amat aktif di dunia filantropi. Telah banyak kegiatan amal dan pergerakan yang didukungnya, di antaranya The American Red Cross, Global Citizen, dan The Grammy Foundation. Beberapa waktu lalu dia menggelontorkan donasi tidak kurang dari USD 1 juta (Rp13 miliar) yang diberikan kepada korban krisis air di Flint.

Seusai menyelesaikan lagu terakhirnya, Just The Way You Are, di konsernya di Michigan, penyanyi ini mengumumkan kepada penonton konsernya bahwa dengan bantuan promotor turnya, Live Nation, dia akan memberikan uang yang didapat dari hasil konsernya itu kepada komunitas yayasan Greater Flint. Saat itu konsernya yang merupakan bagian dari 24K Magic World Tour ini digelar di Palace of Auburn Hills, sekitar 40 mil dari Kota Flint.

"Saya sangat berterima kasih kepada penonton Michigan karena ikut berpartisipasi mendukung kegiatan amal ini. Jangan lupa bahwa saudara-saudara kita menjadi korban akibat musibah ini," ungkapnya.

Dia menambahkan, sebagai warga Amerika, sudah selayaknya bekerja bersama untuk memastikan hal semacam ini tidak terjadi lagi. Bantuan tersebut direspons sangat baik CEO sekaligus presiden kegiatan amal itu, Isaiah M Oliver. "Dengan hati yang amat berterima kasih, komunitas Greater Flint merasa terhormat menerima donasi ini," katanya dalam kicauannya di Twitter.

Untuk diketahui, krisis air bersih di Flash dimulai sejak tiga tahun lalu. Kondisi ini terjadi karena kota itu mengalihkan sumber air dari sistem air sebelumnya Sungai Detroit ke Sungai Flint. Akan tetapi, akibat kelalaian pengelolaan, lebih dari 100.000 penduduk terancam terkontaminasi timbal dari air konsumsi yang berasal dari pipa dan sumber air. Atas ancaman tersebut, penduduk diminta menggunakan air botol atau yang disaring untuk kegiatan minum, masak, dan MCK sampai seluruh pipa diganti. Kabarnya sebanyak 12 orang meninggal akibat kejadian tersebut.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0903 seconds (0.1#10.140)