Menikmati Keindahan Geopark Nusantara

Minggu, 03 Desember 2017 - 13:30 WIB
Menikmati Keindahan...
Menikmati Keindahan Geopark Nusantara
A A A
JAKARTA - Indonesia tidak hanya kaya akan keberagaman sukunya, negeri ini ternyata juga menyimpan banyak keindahan alam. Seperti pantai, gunung, danau, dan sungai yang memiliki daya tarik tersendiri hingga ke mancanegara.

Geopark atau taman bumi merupakan salah satu destinasi wisata alam yang banyak menyimpan peninggalan arkeologi, ekologi, dan beberapa warisan budaya. Indonesia memiliki banyak destinasi wisata alam yang mengagumkan dan sudah ditetapkan oleh UNESCO untuk masuk dalam geopark dunia. Seperi Merangin di Jambi, Ciletuh di Jawa Barat, Rinjani di NTB, Batur di Bali, dan Gunung Sewu di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Masing-masing taman alam di beberapa wilayah tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk dinikmati, salah satunya Geopark Ciletuh yang terletak di Sukabumi, Jawa Barat. Geopark yang terkenal dengan hamparan tebing hijau ini memiliki keindahan pantai dan pasir putih yang mengagumkan, ditambah lagi dengan 9 air terjun Cimarinjung yang menambah eksotik kawasan wisata alam tersebut.

Tidak hanya itu, keindahan Gunung Rinjani pun seakan sudah menjadi pesona tersendiri di kalangan pencinta alam. Keramahan penduduk lokal dan kekayaan geologinya semakin menambah khazanah gunung yang dikelilingi danau kecil tersebut.

Melihat banyaknya geopark yang sudah tersohor hingga ke negara lain dan masuk dalam catatan UNESCO, membuat Putu Supadma Rudana, anggota DPR komisi X, memberikan pendapatnya. Upaya mendorong status taman bumi atau geopark dunia merupakan satu langkah yang strategis. Membutuhkan upaya-upaya perlindungan dan pelestarian berkelanjutan bagi kekayaan geologi dan hayati bumi Indonesia.

"Pengakuan UNESCO mesti menjadi dorongan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk benar-benar memperhatikan alam lingkungannya, sekaligus mengupayakan asas kebermanfaatan lingkungan yang berpihak pada masyarakat lokal," tambah Putu saat dihubungi KORAN SINDO.

Menikmati Keindahan Geopark Nusantara

Geopark Rinjani. FOTO/DOK.geoparks.id/RON AGUSTA

Melihat bentang alam Indonesia yang sangat beragam dengan jajaran pegunungan dan panorama yang elok, di tambah dengan mata air yang melimpah membuat geopark yang ada memiliki nilai unggul tersendiri. Sebagai contoh Danau Toba yang memiliki ragam hayati, geologi, dan budaya ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu pada bagian tengah danau yang memiliki kedalaman 940 meter tersebut terdapat Pulau Samosir yang juga memiliki ketinggian sekitar 900-1.600 meter. Hal ini yang menjadi ciri khas dari danau yang terletak di Sumatera Utara tersebut.

"Keragaman hayati menjadi nilai unggul dari geopark yang ada di Indonesia. Tinggal bagaimana pemerintah pusat dan daerah saling bekerja sama untuk lebih meningkatkan kualitas atraksi, amenitas, dan akses bagi wisatawan lokal dan mancanegara untuk bisa dengan nyaman menikmati taman alam yang ada di Indonesia," kata pria kelahiran Denpasar ini.

Meskipun setiap geopark memiliki keindahan panoramanya tersendiri, masih ada beberapa lokasi yang terkendala dengan infrastruktur yang kurang memadai. Misalkan saja, jalan menuju Geopark Ciletuh yang tidak rata dan masih banyak daerah rawan longsor. Tentunya hal tersebut membuat wisatawan yang ingin menikmati wisata alam tersebut tidak nyaman.

Ketidaknyamanan akses menuju Geopark Ciletuh ini membuat jarak tempuh pun semakin panjang. Terbukti, dibutuhkan waktu sekitar 4 sampai 5 jam dari Sukabumi menuju Pantai Palampang. Waktu sehari tidaklah cukup untuk menikmati keindahan panorama yang disajikan, paling tidak harus menyediakan waktu tiga hari agar bisa puas mengelilingi taman alam tersebut.

Hal ini pun dipertegas oleh artis yang juga anggota DPR Venna Melinda. Kendala infrastruktur menjadi poin pertama yang harus diperbaiki untuk menunjang wisatawan lokal dan mancanegara bisa dengan nyaman bila ingin mengunjungi geopark tersebut. "Aksesibilitas yang baik seperti jalan raya, bandara, dan terminal yang modern, merupakan kunci bagi rumus destinasi kelas dunia. Tidak hanya sebatas infrastruktur, juga harus ada promosi dan publikasi yang intensif agar geopark Indonesia semakin dikenal," kata wanita yang duduk di Komisi X itu.

Tidak hanya Rinjani, Danau Toba, dan Danau Batur di Bali yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai geopark dunia. Ternyata masih ada taman alam yang juga berpotensi untuk dimasukkan dalam catatan baru UNESCO, seperti Pantai Gemah yang terdapat di Tulungagung, Jawa Timur. Pantai ini memiliki keindahan alam nan hijau dengan rimbunnya pohon cemara yang terdapat di sekeliling jalan menuju pantai. Air lautnya yang biru semakin memberikan pesona tersendiri bagi wisata alam yang terletak di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung.

"Saya melihat ada banyak lokasi wisata yang juga berpotensi sebagai geopark nasional, seperti Pantai Gemah di Tulungagung. Alasannya, selain sudah memiliki lokasi yang cukup mapan secara infrastruktur, juga sudah dikenal oleh wisatawan lokal. Jika sudah ada masterplan dan penanganan yang profesional, maka potensi geopark ini kelak bisa mendunia," kata wanita kelahiran Surabaya ini.

Tak hanya di kawasan Pulau Jawa dan Sumatera yang memiliki potensi wisata alam yang menarik. Kawasan ujung Indonesia seperti Papua pun memiliki panorama bawah laut yang cantik, seperti Raja Ampat. Tidak hanya memiliki alam bawah laut yang indah, juga tebing dan atraksi budaya yang memikat. "Saya sangat optimistis dengan meningkatnya status Raja Ampat menjadi taman dunia akan membahagiakan para traveler. Terlebih lagi, saat ini sudah ada kerja sama dengan Kementrian Pariwisata untuk peningkatan kualitas akses dan atraksi guna menarik perhatian wisatawan mancanegara," ungkap Venna.

Venna pun membagikan kisahnya saat mengunjungi Raja Ampat. Dia merasa kagum akan kelengkapan hayati dan keindahan panorama Raja Ampat bagaikan surga dunia. "Saya selalu ingat betapa nyamannya menikmati pantai dan terpapar sinar matahari di Raja Ampat. Pesan saya kepada generasi muda, jangan lupa untuk selalu menikmati keindahan Indonesia, ya," tutup Venna.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1498 seconds (0.1#10.140)