Dukungan Suami Sangat Penting untuk Kenyamanan Ibu Hamil
A
A
A
JAKARTA - Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk menggelar media gathering dengan diskusi bertema Proses Kehamilan dan Kesehatan Ibu dan Anak, di Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Tampil sebagai pembicara adalah Pimpinan Neonatal Intesinve Care Unit (NICU) yang juga Koordinator Klinik Laktasi RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, dr Naomi Esthernita F Dewanto SpA(K) dan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr med Ferdhy Suryadi Suwandinata SpOG.
“Mendapatkan Air Susu Ibu merupakan hak asasi bagi setiap bayi. ASI mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi selama masa tumbuh kembang. Terutama pada usia 2 tahun pertama,” kata dr Naomi Esthernita F Dewanto SpA(K).
Naomi mengatakan, ASI adalah suatu cairan biologis yang dinamis dan kompleks. ASI terdiri ata slebih dari 200 zat aktif termasuk imunoprotektor, enzim, hormon, vitamin dan faktor pertumbuhan lainnya.
“Semua unsur itu sama baiknya dengan nutrisi dan zat esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi,” kata Naomi.
Menurut Naomi, komposisi ASI selama menyusui akan berubah dari hari ke hari sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Selain faktor nutrisi, ASI juga mengandung faktor imunologi (kekebalan tubuh) dan faktor pertumbuhan yang tidak dimiliki oleh susu sapi atau susu formula.
“Dengan member ASI secara langsung maka ibu sudah memberikan kebutuhan asah,asih, dan asuh yang diperlukan bayi. Ibu menyusui sampai usia 2 tahun lebih hemat, juga membuat anak sehat dan cerdas dalam rangka mewujudkan keluarga sejahtera,” kata Naomi.
Berangkat dari kebutuhan bayi tersebut, kata Naomi, ibu harus tetap memberikan ASI meskipun sudah kembali bekerja. Ibu juga perlu mulai menabung ASI sebelum kembali bekerja dan tetap memerah ASI di tempat kerja.
Sementara itu, dr med Ferdhy Suryadi Suwandinata SpOG mengatakan, salah satu kunci agar ibu hamil merasa nyaman dan mampu memelihara emosi positif adalah dukungan suami. Dukungan yang bisa diberikan suami yakni dengan tidak merokok, memperhatikan asupan makanan ibu hamil, mengingatkan untuk istirahat yang cukup, dan mengajak berolahraga.
“Suami juga harus berempati pada periode mual muntah, bijak menyikapi perilaku mengidam, mendampingi saat konsultasi, ikut menstimulasi janin, ikut kelas prenatal, rajin memijat ibu, menyusun rencana melahirkan dan mendampingi di hari kelahiran,” kata Ferdhy.
Tampil sebagai pembicara adalah Pimpinan Neonatal Intesinve Care Unit (NICU) yang juga Koordinator Klinik Laktasi RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, dr Naomi Esthernita F Dewanto SpA(K) dan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr med Ferdhy Suryadi Suwandinata SpOG.
“Mendapatkan Air Susu Ibu merupakan hak asasi bagi setiap bayi. ASI mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi selama masa tumbuh kembang. Terutama pada usia 2 tahun pertama,” kata dr Naomi Esthernita F Dewanto SpA(K).
Naomi mengatakan, ASI adalah suatu cairan biologis yang dinamis dan kompleks. ASI terdiri ata slebih dari 200 zat aktif termasuk imunoprotektor, enzim, hormon, vitamin dan faktor pertumbuhan lainnya.
“Semua unsur itu sama baiknya dengan nutrisi dan zat esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi,” kata Naomi.
Menurut Naomi, komposisi ASI selama menyusui akan berubah dari hari ke hari sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Selain faktor nutrisi, ASI juga mengandung faktor imunologi (kekebalan tubuh) dan faktor pertumbuhan yang tidak dimiliki oleh susu sapi atau susu formula.
“Dengan member ASI secara langsung maka ibu sudah memberikan kebutuhan asah,asih, dan asuh yang diperlukan bayi. Ibu menyusui sampai usia 2 tahun lebih hemat, juga membuat anak sehat dan cerdas dalam rangka mewujudkan keluarga sejahtera,” kata Naomi.
Berangkat dari kebutuhan bayi tersebut, kata Naomi, ibu harus tetap memberikan ASI meskipun sudah kembali bekerja. Ibu juga perlu mulai menabung ASI sebelum kembali bekerja dan tetap memerah ASI di tempat kerja.
Sementara itu, dr med Ferdhy Suryadi Suwandinata SpOG mengatakan, salah satu kunci agar ibu hamil merasa nyaman dan mampu memelihara emosi positif adalah dukungan suami. Dukungan yang bisa diberikan suami yakni dengan tidak merokok, memperhatikan asupan makanan ibu hamil, mengingatkan untuk istirahat yang cukup, dan mengajak berolahraga.
“Suami juga harus berempati pada periode mual muntah, bijak menyikapi perilaku mengidam, mendampingi saat konsultasi, ikut menstimulasi janin, ikut kelas prenatal, rajin memijat ibu, menyusun rencana melahirkan dan mendampingi di hari kelahiran,” kata Ferdhy.
(alv)