Agnez Mo Merasa Tak Pernah Puas
A
A
A
JAKARTA - Agnez Mo termasuk artis yang sukses berkarier, bahkan di dunia hiburan internasional lewat karyanya yang fantastis. Namun, sejumlah prestasi yang sudah diraih, tidak lantas membuatnya puas.
Alih-alih mengendorkan langkahnya, Agnez justru terus memacu langkahnya untuk meraih capaian-capaian selanjutnya. Hal itu juga yang ingin ditularkan kepada anak didiknya di The Voice Kids Indonesia.
“Saya nggak pernah ngeliat diri saya itu sebagai satu apa ya, (misalnya) begitu target A kelar, berarti kelar. Saya melihat proses saya itu on going process. Sampai saya mati nanti itu still on going process. Saya nggak pernah nyerah, karena saya enjoy banget sama prosesnya,” kata Agnez.
“Anneth sama Sharla juga bisa belajar, bahwa yang penting itu bukan menang-menangnya, (tapi) apakah kita bisa belajar dari pengalaman kita dan menjadi yang lebih baik dari pengalaman itu atau tidak,” tambah dia.
Agnez menilai siapa pun tidak bisa tampil sempurna. Oleh karena itu, yang dibutuhkan adalah terus belajar untuk mengasah kemampuan yang dimiliki.
“Kalau masalah perfect, enggak mungkin ada yang perfect, nggak mungkin. Orang yang besar adalah orang yang mau belajar, enggak ada urusannya sama apakah dia perfect atau enggak. Itu yang saya tanamkan pada diri saya dan orang-orang di sekitar saya, plus anak-anak saya (di The Voice Kids Indonesia),” beber dia.
“Kita enggak mungkin setiap hal sesuai dengan yang direncanakan. Sering kita dihadapkan pada situasi yang sangat tidak ideal. Bedanya pemenang dengan orang yang nggak pemenang adalah orang yang bisa keluar sebagai pemenang di luar dari situasinya, apakah situasinya baik atau buruk, dia keluar sebagai pemenang,” lanjut dia.
Alih-alih mengendorkan langkahnya, Agnez justru terus memacu langkahnya untuk meraih capaian-capaian selanjutnya. Hal itu juga yang ingin ditularkan kepada anak didiknya di The Voice Kids Indonesia.
“Saya nggak pernah ngeliat diri saya itu sebagai satu apa ya, (misalnya) begitu target A kelar, berarti kelar. Saya melihat proses saya itu on going process. Sampai saya mati nanti itu still on going process. Saya nggak pernah nyerah, karena saya enjoy banget sama prosesnya,” kata Agnez.
“Anneth sama Sharla juga bisa belajar, bahwa yang penting itu bukan menang-menangnya, (tapi) apakah kita bisa belajar dari pengalaman kita dan menjadi yang lebih baik dari pengalaman itu atau tidak,” tambah dia.
Agnez menilai siapa pun tidak bisa tampil sempurna. Oleh karena itu, yang dibutuhkan adalah terus belajar untuk mengasah kemampuan yang dimiliki.
“Kalau masalah perfect, enggak mungkin ada yang perfect, nggak mungkin. Orang yang besar adalah orang yang mau belajar, enggak ada urusannya sama apakah dia perfect atau enggak. Itu yang saya tanamkan pada diri saya dan orang-orang di sekitar saya, plus anak-anak saya (di The Voice Kids Indonesia),” beber dia.
“Kita enggak mungkin setiap hal sesuai dengan yang direncanakan. Sering kita dihadapkan pada situasi yang sangat tidak ideal. Bedanya pemenang dengan orang yang nggak pemenang adalah orang yang bisa keluar sebagai pemenang di luar dari situasinya, apakah situasinya baik atau buruk, dia keluar sebagai pemenang,” lanjut dia.
(tdy)