Sensasi Sarapan di Lereng Gunung Penanggungan

Minggu, 07 Januari 2018 - 10:17 WIB
Sensasi Sarapan di Lereng...
Sensasi Sarapan di Lereng Gunung Penanggungan
A A A
MOJOKERTO - Menikmati kuliner bukan hanya soal rasa, tapi juga suasana. Karena itu, sesekali cobalah memanjakan lidah sekaligus mata di lokasi yang lain dari biasanya, seperti di lereng pegunungan.

Sensasi dan kepuasannya tentu akan berbeda bila bisa mendapatkan keduanya. Itulah yang ditawarkan salah satu hotel berbintang di kawasan Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Tamu hotel dapat merasakan sensasi berbeda dengan suasana makan di tempat lain. Seperti dirasakan KORAN SINDO di kala bisa sarapan beralas tikar dengan latar Gunung Penanggungan.

Di sini kita bebas memilih, ingin makan di area indoor atau outdoor. Kalau indoor, tempat makan di restoran hotel di siap kan seperti lazimnya tamu hotel makan. Sementara kalau outdoor, kita diajak berpetualang menuju tempat makan di tengah sawah.

Harus berjalan menyusuri pematang sawah sejauh ku rang lebih 1 kilometer dengan kondisi jalan becek dan menyeberang sungai. Selama jalan kaki sekitar 30 menit, kita bisa menikmati pemandangan alam yang menyejukkan mata. Ada petani yang menanam padi, ada burung-burung terbang bebas di angkasa, membuat suasana pagi menjadi sempurna.

Bagi yang tidak biasa berjalan di pematang sawah mungkin akan merasa capek, tapi menyenangkan. Sesampainya di lokasi, rasa capek itu pasti bakal hilang terbayar lunas oleh aroma masakan tradisional yang dipilih untuk menu sarapan. Ada nasi pecel, nasi jagung, ikan asin, dan rempeyek.

Ada juga urap yang tak boleh ketinggalan di santap. Buah pisang serta wedang jahe semakin menghangatkan suasana. Aktivitas sarapan menjadi semakin nikmat karena semua menu tadi diwadahi piring daun atau istilah Jawanya, pincuk.

Public Relations Hotel Grand Whitz Trawas Tantri Yurista mengatakan, suasana makan pagi seperti ini sengaja disiapkan untuk memberikan pelayanan berbeda dibanding kebanyakan hotel lain.

Dukungan suasana alam itu menjadi nilai lebih dari tempat menginap ini. ”Yang seperti ini kami siapkan kalau ada tamu yang meminta. Tamu-tamu yang datang dari kota biasanya senang dengan suasana alam seperti ini. Orang Jakarta kan jarang bisa merasakan seperti ini,” ujar Tantri.

Devy, salah seorang tamu dari Jakarta, mengaku puas dengan sajian berbeda ini. Kendati harus menaklukkan tantangan alam persawahan, tapi pada akhirnya ia puas setelah satu porsi nasi pecel daun pisang disantap dengan lahap. ”Makanannya enak. Pemandangannya apa lagi. Lengkap sudah,” kata tim Corcomm PT Intiland itu. (Masdarul Kh)

(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1097 seconds (0.1#10.140)