Metode Balon Karet Jadi Cara Baru Deteksi Kanker Paru
A
A
A
JAKARTA - Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh yang lainnya.
STUDI Globocan (IARC) menemukan bahwa penyakit kanker paru merupakan penyebab kematian utama akibat kanker pada penduduk pria (30%). Kanker ini juga penyebab kematian kedua akibat kanker pada penduduk wanita (11,1%).
Keluarga Departemen Pulmonologi Dr Ahmad Hudoyo Sp.P (K) mengatakan bahwa penggunaan balon karet menjadi sebuah metode baru untuk mendeteksi kanker paru. Metode inipun sangat mudah dan praktis .
"Penelitian ini mendeteksi DNA dan senyawa kimia. Itu di luar negeri cukup banyak dan di Indonesia kok tidak. Makanya kita harus meneliti kanker paru untuk Indonesia yang berat dengan cara screening namanya di genetic phoromelic yang bisa menggunakan balon karet," ujar Dr Ahmad Hudoyo di Jakarta, Rabu ( 10/1/2018).
Metode ini hanya menggunakan hembusan napas untuk dijadikan sample. Itu mengapa metode ini tidak menggunakan biopsi seperti kebanyakan lain.
"Dari hasil penelitan ini, dari hembusan napas di balon karet dan dari darah tidak berbeda. Jadi langsung bisa dari napas hembusan. Tidak usah pakai jarum dan bisa dikirim melalui pos," kata dia.
STUDI Globocan (IARC) menemukan bahwa penyakit kanker paru merupakan penyebab kematian utama akibat kanker pada penduduk pria (30%). Kanker ini juga penyebab kematian kedua akibat kanker pada penduduk wanita (11,1%).
Keluarga Departemen Pulmonologi Dr Ahmad Hudoyo Sp.P (K) mengatakan bahwa penggunaan balon karet menjadi sebuah metode baru untuk mendeteksi kanker paru. Metode inipun sangat mudah dan praktis .
"Penelitian ini mendeteksi DNA dan senyawa kimia. Itu di luar negeri cukup banyak dan di Indonesia kok tidak. Makanya kita harus meneliti kanker paru untuk Indonesia yang berat dengan cara screening namanya di genetic phoromelic yang bisa menggunakan balon karet," ujar Dr Ahmad Hudoyo di Jakarta, Rabu ( 10/1/2018).
Metode ini hanya menggunakan hembusan napas untuk dijadikan sample. Itu mengapa metode ini tidak menggunakan biopsi seperti kebanyakan lain.
"Dari hasil penelitan ini, dari hembusan napas di balon karet dan dari darah tidak berbeda. Jadi langsung bisa dari napas hembusan. Tidak usah pakai jarum dan bisa dikirim melalui pos," kata dia.
(alv)