Film Horor, dari Riset hingga Mitos

Sabtu, 27 Januari 2018 - 14:20 WIB
Film Horor, dari Riset hingga Mitos
Film Horor, dari Riset hingga Mitos
A A A
AKHIR-akhir ini film dengan genre horor sedang berbondong-bondong menghiasi layar kaca bioskop Indonesia. Hal ini menjadi tanda kebangkitan kembali film horor Indonesia setelah sempat redup beberapa tahun lalu.

Tidak hanya angka penonton yang fantastis, kualitas dari film horor Indonesia itu sendiri juga bisa dikatakan lebih baik daripada sebelumnya. Genre film horor memang tidak pernah sepi peminat, begitu pun dengan film horor luar negeri. Namun, ada beberapa perbedaan antara film horor Indonesia dengan film horor luar negeri.

Seperti apa perbedaannya? RISET Filo Sebastian, seorang YouTuber dengan konten horor yang sudah memiliki 190 ribu subscribers, mengatakan bahwa ketika menonton film horor, dia tidak mengincar seramnya. "Aku pengin lihat seberapa jauh mereka melakukan riset buat film horor itu.

Aku pengin lihat mereka mengada-ada atau enggak," kata Filo yang saat ini tengah menempuh studi di London School of Public Relation ini. Film horor luar negeri sendiri sering melakukan riset terlebih dahulu, baik itu dalam alur, karakter, setting,maupun yang lainnya.

Di Indonesia, beberapa film dengan genre horor terkadang tidak melakukan riset tersebut sehingga hasilnya kurang memuaskan. PASAR Perbedaan lainnya dari film horor di Indonesia dengan di luar negeri adalah pasar. Kebanyakan film horor Indonesia dibuat karena mengikuti pasar.

Hal ini dapat dilihat dari fenomena bangkitnya kembali film horor Indonesia sepanjang tahun 2017 kemarin. Film-film horor bermunculan dengan beragam cerita.

Adapun film horor di luar negeri dibuat secara konsisten dari tahun ke tahunnya, seperti Conjuring,Paranormal Activity,dan Insidious yang tidak dibuat karena mengikuti pasar saja, juga karena konsistensi dan tingginya antusias penonton.

TEKNIK
Menurut Filo, film horor di Indonesia terkadang dibuat hanya untuk menakut-nakuti penontonnya. Dengan backsound dan kehadiran sosok hantu dari masing-masing film, penonton di Indonesia berhasil dibuat merinding setelah keluar dari bioskop.

Cowok yang punya hobi bermusik ini mengungkapkan bahwa di luar negeri, film horor sudah dibuat dengan teknologi canggih menggunakan kamera khusus, pendeteksi panas, dan lain-lain. Sedangkan film horor di Indonesia masih tidak memperhatikan hal itu.

ALUR
Hal yang juga perlu diperhatikan dari pembuatan film horor khususnya di Indonesia adalah alur. Film horor yang baik tidak hanya memperhatikan pemilihan karakter, setting,maupun wujud dari hantu saja, tetapi juga alur yang menarik dan menghibur. Jadi, film horor bukan hanya menyuguhkan suasana yang menakutkan dan menegangkan, juga dapat membawa penonton ikut hanyut dan merasa menjadi bagian dari cerita.

Hal ini tentu dapat dilakukan jika tim produksi mampu mengemas film tersebut dengan alur yang menarik. Misalnya dengan mengurangi dialog dan menjelaskan cerita lewat adegan-adegan saja. Konsep seperti ini sudah banyak digunakan dalam film-film horor di luar negeri.

MITOS
Film horor di Indonesia biasanya identik dengan cerita yang berdasarkan mitos-mitos maupun kepercayaan yang ada di masyarakat. Contohnya yakni seperti penggunaan karakter dukun, keris peninggalan, kesurupan, dan lain sebagainya.

Sedangkan film horor di luar negeri sering kali dibuat berdasarkan kisah nyata dan riset yang dilakukan oleh tim produksi. Hal ini jugalah yang menjadi perbedaan alur cerita dari film horor Indonesia dan luar negeri.

NABILLA RIZKY RAMADHANI
GEN SINDO
Institut Pertanian Bogor
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8874 seconds (0.1#10.140)