Seperti Apa Diet yang Ideal
A
A
A
JAKARTA - Setelah mengupas kelebihan dan kekurangan masing-masing diet yang ada dewasa ini, lalu seperti apakah diet yang ideal?
Pada dasarnya, apa pun diet yang dipilih untuk menurunkan berat badan tubuh haruslah defisit kalori. Seperti diketahui, diet keto nyaris tanpa karbohidrat, protein dalam persentase sedang, dan kebanyakan lemak; diet intermittent fasting (IF) membatasi waktu makan; diet mayo hanya 500 kalori per hari tanpa garam; dan diet paleo hanya membolehkan makanan tertentu minus makanan berpengawet, olahan, produk susu.
“Semua diet itu intinya bisa berjalan dengan menciptakan defisit kalori,” tandas spesialis gizi klinik Diana F Suganda MKes SoGK dari Rumah Sakit Pondok Indah.
Jadi, seperti apa diet yang tepat? Diet sejatinya adalah mengatur pola makan dengan melakukan diet gizi seimbang, yakni membagi porsi sayuran dan buah-buahan dengan karbohidrat masing-masing setengah porsi dalam satu piring makan.
Sementara daging, ikan, kacang-kacangan (protein) porsinya seperempat, begitu pula dengan produk susu dan olahannya. Sisanya untuk mikronutrien, seperti vitamin dan mineral.
Gizi seimbang karbohidrat 50%- 60%, protein 15%-20%, lemak 30%, dan selebihnya vitin dan mineral (buah dan sayur). Jadwal makan harus teratur, porsi diatur sesuai kebutuhan, perhatikan cara memasak (merebus, menumis, memanggang lebih baik daripada menggoreng), sertai aktivitas fisik teratur, dan sebaiknya konsultasi ke dokter gizi terlebih dahulu.
Jika Anda bisa mengurangi 500 kalori per hari sehingga dalam seminggu menjadi 3.500 kalori, berat badan bisa turun 0,5 kg/minggu. “Berat badan idealnya turun 2 kg/bulan,” kata Diana.
Defisit 500 kalori bisa dilakukan misalnya dengan tidak mengolesi mayones dalam sandwich Anda, meninggalkan makanan penutup, mengganti soft drink dengan air putih, dan mengurangi porsi makan. Anda juga bisa beraktivitas mengurangi 250 kalori dengan berjalan kaki 30 menit, berenang 25 yards, bersepeda 30 menit, dan berkebun satu jam.
Fokuslah pada perubahan gaya hidup jangka panjang, bukan pada timbangan berat badan. Tidak perlu terlalu ketat atau keras pada diri sendiri, tidak masalah sesekali memberikan penghargaan kepada diri sendiri berupa makanan dan nikmati prosesnya. “Makanlah dengan benar, melakukan gaya hidup sehat itu kunci diet yang ideal,” ucap Diana. (Sri Noviarni)
Pada dasarnya, apa pun diet yang dipilih untuk menurunkan berat badan tubuh haruslah defisit kalori. Seperti diketahui, diet keto nyaris tanpa karbohidrat, protein dalam persentase sedang, dan kebanyakan lemak; diet intermittent fasting (IF) membatasi waktu makan; diet mayo hanya 500 kalori per hari tanpa garam; dan diet paleo hanya membolehkan makanan tertentu minus makanan berpengawet, olahan, produk susu.
“Semua diet itu intinya bisa berjalan dengan menciptakan defisit kalori,” tandas spesialis gizi klinik Diana F Suganda MKes SoGK dari Rumah Sakit Pondok Indah.
Jadi, seperti apa diet yang tepat? Diet sejatinya adalah mengatur pola makan dengan melakukan diet gizi seimbang, yakni membagi porsi sayuran dan buah-buahan dengan karbohidrat masing-masing setengah porsi dalam satu piring makan.
Sementara daging, ikan, kacang-kacangan (protein) porsinya seperempat, begitu pula dengan produk susu dan olahannya. Sisanya untuk mikronutrien, seperti vitamin dan mineral.
Gizi seimbang karbohidrat 50%- 60%, protein 15%-20%, lemak 30%, dan selebihnya vitin dan mineral (buah dan sayur). Jadwal makan harus teratur, porsi diatur sesuai kebutuhan, perhatikan cara memasak (merebus, menumis, memanggang lebih baik daripada menggoreng), sertai aktivitas fisik teratur, dan sebaiknya konsultasi ke dokter gizi terlebih dahulu.
Jika Anda bisa mengurangi 500 kalori per hari sehingga dalam seminggu menjadi 3.500 kalori, berat badan bisa turun 0,5 kg/minggu. “Berat badan idealnya turun 2 kg/bulan,” kata Diana.
Defisit 500 kalori bisa dilakukan misalnya dengan tidak mengolesi mayones dalam sandwich Anda, meninggalkan makanan penutup, mengganti soft drink dengan air putih, dan mengurangi porsi makan. Anda juga bisa beraktivitas mengurangi 250 kalori dengan berjalan kaki 30 menit, berenang 25 yards, bersepeda 30 menit, dan berkebun satu jam.
Fokuslah pada perubahan gaya hidup jangka panjang, bukan pada timbangan berat badan. Tidak perlu terlalu ketat atau keras pada diri sendiri, tidak masalah sesekali memberikan penghargaan kepada diri sendiri berupa makanan dan nikmati prosesnya. “Makanlah dengan benar, melakukan gaya hidup sehat itu kunci diet yang ideal,” ucap Diana. (Sri Noviarni)
(nfl)