5 Diet Terbaik 2024 Menurut Ahli, Mediterania hingga Vegetarian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiap awal tahun, diet menjadi resolusi banyak orang. Ada yang fokus diet untuk kesehatan jantung, penurunan berat badan, atau sekadar menjalani pola makan yang lebih seimbang.
Dari tiga alasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa diet bertujuan untuk membantu tubuh menjadi lebih sehat sehingga dapat menjalani hari dengan lebih baik dan produktif.
Namun, ada banyak sekali variasi diet yang dapat dilakukan. Lalu, mana yang terbaik?
Berikut 5 metode diet terbaik 2024 menurut pakar nutrisi yang bisa Anda coba lakukan untuk hidup yag lebih sehat.
Sebagaimana diketahui, diet mediterania kaya akan buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan. Pola makan ini memberikan manfaat kesehatan, termasuk peningkatan harapan hidup, penurunan risiko penyakit kronis, dan peningkatan kualitas hidup. Terlebih lagi, pola makan mediterania mudah diterapkan, berkat banyaknya sumber daya yang tersedia, mulai dari aplikasi pendukung hingga layanan pesan-antar makanan.
“Tidak mengherankan jika diet mediterania menduduki peringkat nomor satu,” kata Jackie Newgent, ahli diet terdaftar, anggota Dewan Penasihat Kesehatan Forbes, dikutip Rabu (10/1/2024).
Newgent menjelaskan, diet mediterania bukanlah diet yang seperti dipikirkan kebanyakan orang. Diet mediterania tentang gaya hidup mengonsumsi makanan sehat dan segar. Maka, diet ini tidak mengarah pada diet 'yo-yo' yang cepat menurunkan berat badan dan cepat juga meningkatkan berat badan.
Diet mediterania merekomendasikan mengisi piring Anda dengan buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan dan polong-polongan, dengan ikan dan kerang dalam porsi sedang untuk protein.
Selain itu, penelitian telah menemukan bahwa kepatuhan seumur hidup terhadap pola makan vegetarian dikaitkan dengan risiko 35% lebih rendah terkena diabetes. Mereka yang menerapkan pola makan vegetarian setelah menjadi non-vegetarian memiliki risiko 53% lebih rendah terkena penyakit tersebut dibandingkan mereka yang tidak menjadi vegetarian.
Dari tiga alasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa diet bertujuan untuk membantu tubuh menjadi lebih sehat sehingga dapat menjalani hari dengan lebih baik dan produktif.
Namun, ada banyak sekali variasi diet yang dapat dilakukan. Lalu, mana yang terbaik?
Berikut 5 metode diet terbaik 2024 menurut pakar nutrisi yang bisa Anda coba lakukan untuk hidup yag lebih sehat.
1. Diet Mediterania
Terinspirasi oleh pola makan tradisional Italia selatan dan Yunani, diet mediterania dianggap sebagai “standar emas dalam pengobatan pencegahan". Hal tersebut karena kombinasi harmonis antioksidan dan sifat antiinflamasi.Sebagaimana diketahui, diet mediterania kaya akan buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan. Pola makan ini memberikan manfaat kesehatan, termasuk peningkatan harapan hidup, penurunan risiko penyakit kronis, dan peningkatan kualitas hidup. Terlebih lagi, pola makan mediterania mudah diterapkan, berkat banyaknya sumber daya yang tersedia, mulai dari aplikasi pendukung hingga layanan pesan-antar makanan.
“Tidak mengherankan jika diet mediterania menduduki peringkat nomor satu,” kata Jackie Newgent, ahli diet terdaftar, anggota Dewan Penasihat Kesehatan Forbes, dikutip Rabu (10/1/2024).
Newgent menjelaskan, diet mediterania bukanlah diet yang seperti dipikirkan kebanyakan orang. Diet mediterania tentang gaya hidup mengonsumsi makanan sehat dan segar. Maka, diet ini tidak mengarah pada diet 'yo-yo' yang cepat menurunkan berat badan dan cepat juga meningkatkan berat badan.
Diet mediterania merekomendasikan mengisi piring Anda dengan buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan dan polong-polongan, dengan ikan dan kerang dalam porsi sedang untuk protein.
2. Diet Vegetarian
Pola makan vegetarian klasik memiliki keamanan dan kemampuan meningkatkan kesehatan jantung serta menjadi pilihan yang sangat sehat bagi penderita diabetes.Selain itu, penelitian telah menemukan bahwa kepatuhan seumur hidup terhadap pola makan vegetarian dikaitkan dengan risiko 35% lebih rendah terkena diabetes. Mereka yang menerapkan pola makan vegetarian setelah menjadi non-vegetarian memiliki risiko 53% lebih rendah terkena penyakit tersebut dibandingkan mereka yang tidak menjadi vegetarian.