Patrick Owen, Desainer Edgy dan Inovatif
A
A
A
EDGY dan inovatif adalah dua kata yang merepresentasikan karya fashion Patrick Owen. Ide cemerlangnya dituangkan melalui rancangan bergaya urban dan modern.
Meski baru lima tahun berkecimpung di dunia fashion , karya-karya Patrick Owen telah memberi warna baru bagi industri fashion Tanah Air. Pria kelahiran 1 Oktober 1989 di Kepulauan Riau ini dahulu belum memiliki ketertarikan di bidang fashion karena keluarganya berlatar belakang bisnis.
Desainer yang akrab disapa Patrick ini menjelaskan bahwa dia bersekolah di Singapura, kemudian kuliah di Australia Jurusan Law & Commerce. Dia sempat bekerja di Australia selama 2,5 tahun, setelah itu memilih kembali ke Indonesia karena personal issue.
“Saat itu saya punya sedikit waktu luang dan saya tidak ingin membuang waktu ter sebut. Saya berpikir bisa melakukan sesuatu yang kreatif,” ujar Patrick di Galeries Lafayette Pacific Place, Kamis (8/3).
Awalnya Patrick mulai dengan fotografi fashion , tetapi akhirnya berpindah ke wilayah desain fashion. Pada Agustus 2012, desainer berusia 28 tahun itu mulai mendesain koleksi pertama dan pada 1 Oktober 2012 meluncurkan label fashion Patrick Owen.
Dalam karyanya, Patrick sering memunculkan koleksi-koleksi berkualitas yang mencakup tampilan prints, hand-stitched, embellishments, dan garis cutting yang berani. Selain itu, Patrick selalu berusaha menampilkan nuansa dark romanticism.
Di kalangan pencinta fashion, Patrickdikenal sebagai salah satu desainer yang mengusung busana urban dalam setiap koleksinya. Garis rancangannya pun lebih mengarah ke nuansa edgy yang saat ini sedang diminati generasi milenial. “Saya selalu berusaha menampilkan kesan adventurous dan luxurious dalam mendesain pakaian ready-to-wear,” beber Patrick.
Patrick memiliki idealisme dalam merancang. Dia ingin membawa sesuatu yang baru ke industri fashion. Dia ingin karya-karyanya menyampaikan sebuah statement. Untuk merealisasikan hal itu, dia pun tidak enggan berkolaborasi dengan para seniman berbakat, seperti Tatiana Romanova Surya, Emte, dan Darbotz.
“Para seniman ini membantu memberi perspektif baru bagi rancangan saya. Kami saling menginspirasi satu sama lain dan akhirnya dituang kan dalam sebuah karya,” ujar Patrick.
Patrick memiliki rumusan fashion, yaitu apa pun pakaian yang membuat seseorang merasa percaya diri, itulah pakaian terbaik yang sebaiknya dikenakan. Sebab, menurutnya, tidak ada hal yang dapat mengalahkan aura kepercayaan diri. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Meski baru lima tahun berkecimpung di dunia fashion , karya-karya Patrick Owen telah memberi warna baru bagi industri fashion Tanah Air. Pria kelahiran 1 Oktober 1989 di Kepulauan Riau ini dahulu belum memiliki ketertarikan di bidang fashion karena keluarganya berlatar belakang bisnis.
Desainer yang akrab disapa Patrick ini menjelaskan bahwa dia bersekolah di Singapura, kemudian kuliah di Australia Jurusan Law & Commerce. Dia sempat bekerja di Australia selama 2,5 tahun, setelah itu memilih kembali ke Indonesia karena personal issue.
“Saat itu saya punya sedikit waktu luang dan saya tidak ingin membuang waktu ter sebut. Saya berpikir bisa melakukan sesuatu yang kreatif,” ujar Patrick di Galeries Lafayette Pacific Place, Kamis (8/3).
Awalnya Patrick mulai dengan fotografi fashion , tetapi akhirnya berpindah ke wilayah desain fashion. Pada Agustus 2012, desainer berusia 28 tahun itu mulai mendesain koleksi pertama dan pada 1 Oktober 2012 meluncurkan label fashion Patrick Owen.
Dalam karyanya, Patrick sering memunculkan koleksi-koleksi berkualitas yang mencakup tampilan prints, hand-stitched, embellishments, dan garis cutting yang berani. Selain itu, Patrick selalu berusaha menampilkan nuansa dark romanticism.
Di kalangan pencinta fashion, Patrickdikenal sebagai salah satu desainer yang mengusung busana urban dalam setiap koleksinya. Garis rancangannya pun lebih mengarah ke nuansa edgy yang saat ini sedang diminati generasi milenial. “Saya selalu berusaha menampilkan kesan adventurous dan luxurious dalam mendesain pakaian ready-to-wear,” beber Patrick.
Patrick memiliki idealisme dalam merancang. Dia ingin membawa sesuatu yang baru ke industri fashion. Dia ingin karya-karyanya menyampaikan sebuah statement. Untuk merealisasikan hal itu, dia pun tidak enggan berkolaborasi dengan para seniman berbakat, seperti Tatiana Romanova Surya, Emte, dan Darbotz.
“Para seniman ini membantu memberi perspektif baru bagi rancangan saya. Kami saling menginspirasi satu sama lain dan akhirnya dituang kan dalam sebuah karya,” ujar Patrick.
Patrick memiliki rumusan fashion, yaitu apa pun pakaian yang membuat seseorang merasa percaya diri, itulah pakaian terbaik yang sebaiknya dikenakan. Sebab, menurutnya, tidak ada hal yang dapat mengalahkan aura kepercayaan diri. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)