Mengenal Diet Ular yang Dinilai Efektif Turunkan Berat Badan
A
A
A
JAKARTA - Belakangan ini, ragam diet bermunculan. Mulai dari diet keto, diet Cinderella hingga yang terbaru snake diet. Snake diet atau diet ular dipercaya mampu menurunkan berat badan secara efektif. Pada prinsipnya, diet ini mengikuti pola makan ular.
Dilansir dari Women's Health, pertama kali diet ular diperkenalkan oleh trainer Cole Robinson. Layaknya ular, mereka yang menjalani diet ini akan makan dalam porsi besar. Selanjutnya, Robinson menganjurkan berpuasa selama 36 jam atau seharian.
Menariknya, tak hanya ampuh menurunkan berat badan secara efektif, diet ular juga diklaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Mulai dari diabetes tipe 2, peradangan hingga herpes. Hal ini diungkapkan Robinson dalam sebuah video yang diunggahnya di media sosial Youtube.
Namun hal berbeda diutarakan oleh para ahli nutrisi. Ahli nutrisi, Julie Uptown mengatakan tidak menganjurkan menjalani diet ular lantaran tidak ada bukti klinis. Hal senada juga diungkapkan oleh ahli nutrisi lain, Beth Warren. Beth menilai, meski orang sehat bisa hidup dua hari tanpa makan, tidak ada bukti manfaat dari diet ini selain kelaparan.
"Tidak. Saya tidak akan merekomendasikan diet seperti ini kepada siapa saja, bahkan dalam jangka pendek sekalipun. Apalagi tidak ada bukti klinis akan diet ini. Orang yang melakukan diet ini hanya makan sekali sehari, lalu puasa 36-48 jam. Orang yang melakukan itu pasti bakal turun berat badannya," kata Julie.
Meski berat badan turun, namun hal ini tidak akan bertahan lama. "Saat Anda makan lagi seperti biasa, berat badan akan kembali, bahkan berat badan lebih berat dari sebelum diet," tutur Beth.
Sebagai alternatif, Julie menyarankan untuk makan malam lebih awal untuk menurunkan berat badan. Ini dinilai lebih efektif dibandingkan diet ular. “Puasa dari awal malam hingga esok pagi secara klinis terbukti efektif menurunkan berat badan," kata Julie.
Dilansir dari Women's Health, pertama kali diet ular diperkenalkan oleh trainer Cole Robinson. Layaknya ular, mereka yang menjalani diet ini akan makan dalam porsi besar. Selanjutnya, Robinson menganjurkan berpuasa selama 36 jam atau seharian.
Menariknya, tak hanya ampuh menurunkan berat badan secara efektif, diet ular juga diklaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Mulai dari diabetes tipe 2, peradangan hingga herpes. Hal ini diungkapkan Robinson dalam sebuah video yang diunggahnya di media sosial Youtube.
Namun hal berbeda diutarakan oleh para ahli nutrisi. Ahli nutrisi, Julie Uptown mengatakan tidak menganjurkan menjalani diet ular lantaran tidak ada bukti klinis. Hal senada juga diungkapkan oleh ahli nutrisi lain, Beth Warren. Beth menilai, meski orang sehat bisa hidup dua hari tanpa makan, tidak ada bukti manfaat dari diet ini selain kelaparan.
"Tidak. Saya tidak akan merekomendasikan diet seperti ini kepada siapa saja, bahkan dalam jangka pendek sekalipun. Apalagi tidak ada bukti klinis akan diet ini. Orang yang melakukan diet ini hanya makan sekali sehari, lalu puasa 36-48 jam. Orang yang melakukan itu pasti bakal turun berat badannya," kata Julie.
Meski berat badan turun, namun hal ini tidak akan bertahan lama. "Saat Anda makan lagi seperti biasa, berat badan akan kembali, bahkan berat badan lebih berat dari sebelum diet," tutur Beth.
Sebagai alternatif, Julie menyarankan untuk makan malam lebih awal untuk menurunkan berat badan. Ini dinilai lebih efektif dibandingkan diet ular. “Puasa dari awal malam hingga esok pagi secara klinis terbukti efektif menurunkan berat badan," kata Julie.
(alv)