Diikuti Ribuan Peserta, The Voice Kids Indonesia Hanya Cari yang Berkarakter
A
A
A
JAKARTA - Setelah digelar di beberapa kota di Tanah Air, audisi The Voice Kids sesion 3 akhirnya sampai di Jakarta. Terhitung sejak Sabtu (7/4/2018) hingga Minggu (8/4/2018), sekitar 1500 anak usia 7 - 15 tahun datang ke lokasi audisi di kawasan MMC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Tingginya animo masyarakat untuk mengikuti audisi The Voice Kids sesion 3 di Jakarta, hampir sama dengan di kota-kota lain. Dari data yang ada, hingga Sabtu (7/4/2018), tidak kurang dari 3000 peserta ikut audisi yang digelar di sejumlah kota.
Kendati jumlah peserta audisi mencapao angka ribuan, tetapi hanya beberapa anak saja yang dipastikan akan lolos ke tahap selanjutnya. Hal itu lantaran pada program The Voice Kids Indonesia benar-benar mencari peserta yang memiliki bakat mumpuni.
Mereka yang nantinya lolos ke tahapan selanjutnya, tidak melulu harus yang sudah memiliki kemampuan olah vokal bagus saja. Hal itu lantaran program pencarian bakat GTV itu mencoba untuk menggali potensi besar yang dimiliki anak-anak Indonesia.
"Yang kami cari itu suara yang memang bisa mempresentasikan The Voice gitu kan. Suara yang unik, lantang, suara yang keren. Kalau bisa dibilang, The Voice Kids memang beda sama talent show lainnya. Kami mencari karakter yang unik, belum terasah, tapi sudah ada potensi," kata Creative Produksi Letitsia Gayatri di sela-sela proses audisi, Minggu (8/4/2018).
Selama proses audisi, ada beberapa anak yang tampil cukup unik dari segi kostum. Sayang, di ajang ini hal-hal seperti itu tidak masuk ke dalam daftar kriteria seseorang bisa diterima dan maju ke tahap selanjutnya.
"The Voice kan secara umum mencari suara yang berkarakter, yang unik, yang belum terasah secara keseluruhan, tapi ada potensi untuk menjadi besar. Kalau kita perhatikan The Voice (session) 1 sama 2, kita temukan anak-anak yang memang belum pernah ikutan talent show, itu terasah jadi bagus dan jadi the voice kids. Jadi ujung-ujungnya suara yang kita cari," tegasnya.
Sementara, pada The Voice Kids 3 ini terdapat sejumlah perbedaan dalam proses perekrutan. Syarat minimal usia adalah salah satu perbedaan The Voice Kids 3 dengan sebelumnya.
Pada season sebelumnya, minimal usia peserta masing-masing 9 tahun. Untuk tahun ini, persyaratan usia minimal peserta lebih muda lagi, yakni 7 tahun.
"Kenapa kami melebarkan usia jadi 7-15 tahun, karena kami ingin mencari potensi yang belum diasah. Kami percaya ada anak-anak di luar sana yang usia 7 (tahun), yang belum matang, tapi dia udah bisa diolah dan kami percaya bahwa kami bisa menemukan," papar dia.
Selain dari sisi batas minimal usia, ada kejutan untuk posisi coach. Sebelumnya, pada diisi Agnez Mo, Bebby Romeo, dan Tulus. Adapun untuk tahun ini, Letitsia masih belum mau membocorkan nama yang akan duduk di kursi tersebut. "Yang pasti ada kejutan lah," ujarnya.
Tingginya animo masyarakat untuk mengikuti audisi The Voice Kids sesion 3 di Jakarta, hampir sama dengan di kota-kota lain. Dari data yang ada, hingga Sabtu (7/4/2018), tidak kurang dari 3000 peserta ikut audisi yang digelar di sejumlah kota.
Kendati jumlah peserta audisi mencapao angka ribuan, tetapi hanya beberapa anak saja yang dipastikan akan lolos ke tahap selanjutnya. Hal itu lantaran pada program The Voice Kids Indonesia benar-benar mencari peserta yang memiliki bakat mumpuni.
Mereka yang nantinya lolos ke tahapan selanjutnya, tidak melulu harus yang sudah memiliki kemampuan olah vokal bagus saja. Hal itu lantaran program pencarian bakat GTV itu mencoba untuk menggali potensi besar yang dimiliki anak-anak Indonesia.
"Yang kami cari itu suara yang memang bisa mempresentasikan The Voice gitu kan. Suara yang unik, lantang, suara yang keren. Kalau bisa dibilang, The Voice Kids memang beda sama talent show lainnya. Kami mencari karakter yang unik, belum terasah, tapi sudah ada potensi," kata Creative Produksi Letitsia Gayatri di sela-sela proses audisi, Minggu (8/4/2018).
Selama proses audisi, ada beberapa anak yang tampil cukup unik dari segi kostum. Sayang, di ajang ini hal-hal seperti itu tidak masuk ke dalam daftar kriteria seseorang bisa diterima dan maju ke tahap selanjutnya.
"The Voice kan secara umum mencari suara yang berkarakter, yang unik, yang belum terasah secara keseluruhan, tapi ada potensi untuk menjadi besar. Kalau kita perhatikan The Voice (session) 1 sama 2, kita temukan anak-anak yang memang belum pernah ikutan talent show, itu terasah jadi bagus dan jadi the voice kids. Jadi ujung-ujungnya suara yang kita cari," tegasnya.
Sementara, pada The Voice Kids 3 ini terdapat sejumlah perbedaan dalam proses perekrutan. Syarat minimal usia adalah salah satu perbedaan The Voice Kids 3 dengan sebelumnya.
Pada season sebelumnya, minimal usia peserta masing-masing 9 tahun. Untuk tahun ini, persyaratan usia minimal peserta lebih muda lagi, yakni 7 tahun.
"Kenapa kami melebarkan usia jadi 7-15 tahun, karena kami ingin mencari potensi yang belum diasah. Kami percaya ada anak-anak di luar sana yang usia 7 (tahun), yang belum matang, tapi dia udah bisa diolah dan kami percaya bahwa kami bisa menemukan," papar dia.
Selain dari sisi batas minimal usia, ada kejutan untuk posisi coach. Sebelumnya, pada diisi Agnez Mo, Bebby Romeo, dan Tulus. Adapun untuk tahun ini, Letitsia masih belum mau membocorkan nama yang akan duduk di kursi tersebut. "Yang pasti ada kejutan lah," ujarnya.
(tdy)