Jaga Kesehatan, Maksimalkan Kecantikan
A
A
A
JAKARTA - Tampil cantik dan bugar semakin menjadi tren kekinian yang digandrungi banyak orang. Tak perlu mengeluarkan banyak uang, program kecantikan yang diiringi dengan pembentukan tubuh yang sehat dan ideal semakin mudah didapatkan. Beragam produk kecantikan yang dipasarkan tak semata-mata hanya menjual kecantikan yang terlihat dari luar, tetapi juga kecantikan dari dalam.
Masalah kesehatan tak sedikit yang menjadi peluang bisnis bagi perusahaan kecantikan seperti dengan mengeluarkan beragam produk yang mendukung program hidup sehat alami untuk memaksimalkan kecantikan. General Marketing Manager PT Martina Berto Tbk Patricia Husada menjelaskan, semakin maraknya kampanye go green sangat memengaruhi kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat alami.
Peluang ini ditangkap PT Martina Berto yang megeluarkan produk Sariayu. Mereka melihat peluang untuk menciptakan produk kesehatan cukup tinggi dan menjanjikan. Menurut Patricia, Sariayu kini banyak mengeluarkan produk kesehatan untuk melengkapi kecantikan seperti produk minuman herbal, jamu atau kaplet yang dibuat khusus untuk kesehatan melalui pencegahan penyakit secara dini.
"Di masa depan Sariayu yang lebih dikenal sebagai brand kecantikan akan terus berinovasi untuk kesehatan. Inovasi dipadukan dengan teknologi dan menghasilkan produk yang berasal dari ingredient dari alam yang natural sehingga bermanfaat bagi kesehatan," tutur Patricia.
Produk-produk tersebut menurutnya juga telah melalui hasil uji klinis dan berdasarkan riset serta literatur yang dipercaya. "Yang tak kalah penting adalah halal sehingga memiliki kredibilitas dan kualitas tepercaya yang diharapkan dapat membuat konsumen nyaman dan setia menggunakan produk kami," jelasnya.
Selain masalah kesehatan, masyarakat urban juga masih ingin tampil menarik meskipun sudah tak muda lagi. Kalangan kelas menengah ke atas yang memiliki kondisi ekonomi jauh lebih baik mampu menggelontorkan uang hanya untuk memaksimalkan kecantikan dan kesehatan. Tren ini juga menjadi peluang bisnis para dokter estetika untuk memberi pilihan menjaga wajah secara maksimal dengan kebugaran tubuh tetap terjaga optimal.
Pemilik Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) dr Olivia Ong yang menawarkan perawatan tanpa bedah mengungkapkan, perawatan kecantikan juga berguna bagi kesehatan, bukan hanya untuk estetika. Ia mencontoh kan seperti halnya injeksi atau infus antioksidan. "Perawatan itu berisi berbagai vitamin untuk menangkal radikal bebas. Semakin tua tentu kulit akan keriput kusam. Radikal bebas akan mempercepat itu terjadi juga segala penyakit," papar dr Olivia.
Perawatan lain yang semakin digemari kaum urban di kliniknya, menurut dr Olivia, adalah derma filler, botulinum toxin (botox), dan ultherapy. Secara medis perawatan yang ditawarkan aman karena sudah melewati penelitian dengan jenjang yang paling tinggi, juga pembuktian yang nyata oleh para dokter ahli estetika.
Olivia mengatakan, perawatan tanpa pembedahan lebih aman dilakukan sehingga biaya pun lebih murah daripada operasi. Dirinya mengaku bangga dengan apa yang dilakukan karena mampu meningkatkan kepercayaan diri seseorang, terlebih bagi mereka yang sudah di usia senja.
Jika masyarakat biasa saja kerap melakukan perawatan untuk menjaga penampilan, bagi seorang public figure kecantikan harus selalu terjaga walau pun usia tidak lagi muda. Bagi model Okie Agustina, dirinya selalu memiliki semangat untuk tetap terlihat muda. Istri pesepak bola Gunawan Dwi Cahyo itu pun masih terlihat sangat cantik meski sudah memiliki empat anak.
Okie mengaku kerap melakukan infus vitamin dan whitening untuk menjaga kesehatan dan vitalitas kulit serta tubuhnya. "Perawatan wajah kalau sedang rutin setiap dua minggu sekali. Tapi paling tidak sebulan sekali melakukan perawatan wajah di klinik kecantikan. Untuk tubuh saya suka luluran aja, selebihnya jaga makan seperti banyak makan buah dan banyak minum air putih," ujar Okie.
Lain halnya dengan anggota DPR yang juga berprofesi sebagai model, Arzeti Bilbina. Arzeti mengaku tidak pernah melakukan perawatan di klinik kecantikan. Jika dirinya terlihat berada di dokter kecantikan, hal itu tak lain karena sedang di-endorse atau melakukan kerja sama. Dalam kehidupan nyata, Arzeti mengaku sudah terbiasa memilih luluran dengan bahan tradisional.
"Dari masih SD saya kalau punya uang Rp100 nggak buat jajan, tapi beli mangir buat luluran. Sampai sekarang jadi terasa manfaatnya dan anak-anak juga saya tulari untuk luluran," tutur ibu tiga anak ini.
Memang sangat sederhana perawatan yang dilakukan Arzeti. Namun kegiatan rutin selalu dilakukan seminggu sekali di antara kesibukannya untuk tetap menjaga kecantikan dan kesehatan. Perawatan yang sederhana itu menurutnya membuat anggaran yang dikeluarkan tidak terlalu besar. "Luluran paling hanya sekitar Rp150.000, menicure pedicure, hair spa, pijat, masker bisa dihitung lah tidak sampai Rp2 juta, sudah dari atas sampai bawah," tuturnya.
Tidak hanya mereka yang sudah memiliki usia rata-rata 40 tahun yang ingin merawat kecantikan dan menjaga kesehatan, para public figure muda pun tak mau ketinggalan. Mantan artis cilik Tina Toon mengaku jarang melakukan perawatan di klinik kecantikan. Tina lebih memilih menggunakan krim wajah dokter.
"Saya kan juga ngeluarin skin care sendiri, jadi tahu bahan-bahan apa yang diperlukan untuk masalah kulit kita. Lagi pula saya juga takut untuk perawatan dengan pembedahan maupun jarum suntik," jelasnya.
Masalah kesehatan tak sedikit yang menjadi peluang bisnis bagi perusahaan kecantikan seperti dengan mengeluarkan beragam produk yang mendukung program hidup sehat alami untuk memaksimalkan kecantikan. General Marketing Manager PT Martina Berto Tbk Patricia Husada menjelaskan, semakin maraknya kampanye go green sangat memengaruhi kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat alami.
Peluang ini ditangkap PT Martina Berto yang megeluarkan produk Sariayu. Mereka melihat peluang untuk menciptakan produk kesehatan cukup tinggi dan menjanjikan. Menurut Patricia, Sariayu kini banyak mengeluarkan produk kesehatan untuk melengkapi kecantikan seperti produk minuman herbal, jamu atau kaplet yang dibuat khusus untuk kesehatan melalui pencegahan penyakit secara dini.
"Di masa depan Sariayu yang lebih dikenal sebagai brand kecantikan akan terus berinovasi untuk kesehatan. Inovasi dipadukan dengan teknologi dan menghasilkan produk yang berasal dari ingredient dari alam yang natural sehingga bermanfaat bagi kesehatan," tutur Patricia.
Produk-produk tersebut menurutnya juga telah melalui hasil uji klinis dan berdasarkan riset serta literatur yang dipercaya. "Yang tak kalah penting adalah halal sehingga memiliki kredibilitas dan kualitas tepercaya yang diharapkan dapat membuat konsumen nyaman dan setia menggunakan produk kami," jelasnya.
Selain masalah kesehatan, masyarakat urban juga masih ingin tampil menarik meskipun sudah tak muda lagi. Kalangan kelas menengah ke atas yang memiliki kondisi ekonomi jauh lebih baik mampu menggelontorkan uang hanya untuk memaksimalkan kecantikan dan kesehatan. Tren ini juga menjadi peluang bisnis para dokter estetika untuk memberi pilihan menjaga wajah secara maksimal dengan kebugaran tubuh tetap terjaga optimal.
Pemilik Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) dr Olivia Ong yang menawarkan perawatan tanpa bedah mengungkapkan, perawatan kecantikan juga berguna bagi kesehatan, bukan hanya untuk estetika. Ia mencontoh kan seperti halnya injeksi atau infus antioksidan. "Perawatan itu berisi berbagai vitamin untuk menangkal radikal bebas. Semakin tua tentu kulit akan keriput kusam. Radikal bebas akan mempercepat itu terjadi juga segala penyakit," papar dr Olivia.
Perawatan lain yang semakin digemari kaum urban di kliniknya, menurut dr Olivia, adalah derma filler, botulinum toxin (botox), dan ultherapy. Secara medis perawatan yang ditawarkan aman karena sudah melewati penelitian dengan jenjang yang paling tinggi, juga pembuktian yang nyata oleh para dokter ahli estetika.
Olivia mengatakan, perawatan tanpa pembedahan lebih aman dilakukan sehingga biaya pun lebih murah daripada operasi. Dirinya mengaku bangga dengan apa yang dilakukan karena mampu meningkatkan kepercayaan diri seseorang, terlebih bagi mereka yang sudah di usia senja.
Jika masyarakat biasa saja kerap melakukan perawatan untuk menjaga penampilan, bagi seorang public figure kecantikan harus selalu terjaga walau pun usia tidak lagi muda. Bagi model Okie Agustina, dirinya selalu memiliki semangat untuk tetap terlihat muda. Istri pesepak bola Gunawan Dwi Cahyo itu pun masih terlihat sangat cantik meski sudah memiliki empat anak.
Okie mengaku kerap melakukan infus vitamin dan whitening untuk menjaga kesehatan dan vitalitas kulit serta tubuhnya. "Perawatan wajah kalau sedang rutin setiap dua minggu sekali. Tapi paling tidak sebulan sekali melakukan perawatan wajah di klinik kecantikan. Untuk tubuh saya suka luluran aja, selebihnya jaga makan seperti banyak makan buah dan banyak minum air putih," ujar Okie.
Lain halnya dengan anggota DPR yang juga berprofesi sebagai model, Arzeti Bilbina. Arzeti mengaku tidak pernah melakukan perawatan di klinik kecantikan. Jika dirinya terlihat berada di dokter kecantikan, hal itu tak lain karena sedang di-endorse atau melakukan kerja sama. Dalam kehidupan nyata, Arzeti mengaku sudah terbiasa memilih luluran dengan bahan tradisional.
"Dari masih SD saya kalau punya uang Rp100 nggak buat jajan, tapi beli mangir buat luluran. Sampai sekarang jadi terasa manfaatnya dan anak-anak juga saya tulari untuk luluran," tutur ibu tiga anak ini.
Memang sangat sederhana perawatan yang dilakukan Arzeti. Namun kegiatan rutin selalu dilakukan seminggu sekali di antara kesibukannya untuk tetap menjaga kecantikan dan kesehatan. Perawatan yang sederhana itu menurutnya membuat anggaran yang dikeluarkan tidak terlalu besar. "Luluran paling hanya sekitar Rp150.000, menicure pedicure, hair spa, pijat, masker bisa dihitung lah tidak sampai Rp2 juta, sudah dari atas sampai bawah," tuturnya.
Tidak hanya mereka yang sudah memiliki usia rata-rata 40 tahun yang ingin merawat kecantikan dan menjaga kesehatan, para public figure muda pun tak mau ketinggalan. Mantan artis cilik Tina Toon mengaku jarang melakukan perawatan di klinik kecantikan. Tina lebih memilih menggunakan krim wajah dokter.
"Saya kan juga ngeluarin skin care sendiri, jadi tahu bahan-bahan apa yang diperlukan untuk masalah kulit kita. Lagi pula saya juga takut untuk perawatan dengan pembedahan maupun jarum suntik," jelasnya.
(amm)