Pelukis Rusia dalam Koleksi Desainer Biyan Wanaatmadja

Rabu, 30 Mei 2018 - 16:29 WIB
Pelukis Rusia dalam Koleksi Desainer Biyan Wanaatmadja
Pelukis Rusia dalam Koleksi Desainer Biyan Wanaatmadja
A A A
INSPIRASI dalam karya fashion bisa datang dari mana saja, tak terkecuali pengalaman tersesat di museum. Pengalaman inilah yang ditampilkan desainer Biyan Wanaatmadja ke dalam koleksi busana Spring/Summer 2019 yang terinspirasi dari karya pelukis asal Rusia, Ivan Makarov. Menurut Biyan, ada sensasi tersendiri ketika dirinya tersesat saat berkelana di museum.

Alihalih mencari arah, desainer yang sudah berkarya selama 36 tahun ini membiarkan koleksi-koleksi di museum yang “menemukannya”. “Bukan untuk melihat suatu pameran khusus, melainkan merasakan sensasi dari tersesat di museum,” ujar Biyan di Pasific Place, Jakarta, pada Selasa (23/5).

Dari sekian banyak koleksi museum, karya lukisan dari Ivan Makarov dari abad ke-19 berhasil memukau Biyan. Lahir pada 23 Maret 1822, pelukis asal Rusia itu dikenal dengan lukisan realis berupa potret wajah perempuan. Dari sudut pandang Biyan, Ivan memiliki sesuatu hal unik yang tak dimiliki pelukis lain.

“Ketika dunia ini semakin penuh dengan ingarbingar, lukisan Ivan begitu menenangkan. Dengan melihat karyanya, kita bisa langsung dalam mode silent in one moment ,” ujar desainer lulusan The London College of Fashion, London, Inggris, itu jelang peragaan.

Lukisan-lukisan Ivan, menurut Biyan, mampu menggambarkan kelembutan perempuan lewat palet warna yang khas. Biyan menuturkan jika seseorang melihat lukisan Ivan, maka akan tahu betapa cantiknya perempuan dan keanggunan seorang perempuan bisa tergambar dengan indahnya.

“Very simply classic beauty . Ada makna yang mendalam. I’m just falling in love with it ,” ujar Biyan. Lukisan-lukisan karya Ivan diinterpretasikan Biyan dalam 125 busana yang dibawakan oleh 55 model. Biyan pun menyadari bahwa para perempuan yang ada dalam lukisan Ivan berlatar era Victoria.

Namun, menurut dia, fashion harus mengikuti eranya. “Saya tidak ingin terlalu larut dalam era Ivan. Saya tetap menuangkan karya saya dalam abad sekarang. Koleksi ini bisa dikatakan bergaya modern V ictorian ,” sambung Biyan.

Menjelang pukul delapan malam, Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta sudah dipenuhi ratusan tamu undangan. Sejumlah selebriti Tanah Air ikut memadati kerumunan. Raisa, Raline Shah, Marsha Timothy, Titi DJ, Nagita Slavina, dan Becky Tumewu tampak cantik dan anggun dalam siluet busana formal yang feminin.

Setelah menunggu kurang lebih satu jam, peragaan busana pun akhirnya dimulai. Pengalaman “tersesat” Biyan saat berkunjung ke museum dibagikannya ke para tamu dalam pilihan musik dan tata panggung. Panggung utama memperlihatkan replika hutan lengkap dengan hewan-hewannya.

Tata cahaya panggung memperlihatkan suasana pagi, siang, dan malam hari. Satu per satu model tampil anggun dengan busana karya Biyan yang tampak kompleks namun berkesan flowy . Dominasi siluet oversized ditampilkan dalam potongan aline gown, puffed sleeves , dan drapery .

Busana baby-doll atau kaftan dipercantik dengan motif-motif floral. Detail tiga dimensi yang memukau tercipta dari patchwork , manik-manik, penggunaan renda, bordir, hingga teknik tumpuk (layering). Biyan menggunakan material yang cukup bervariasi, mulai katun, sutra, tule, sulaman, hingga sutra cetak.

“Setiap jenis material kadang ketebalannya berbeda, tapi jatuh sama. Ini yang memberikan kesan flowy ,” sebut Biyan. Meski siluet, motif, detail, dan material yang digunakan Biyan cukup bervariasi, desainer kondang ini mengombinasikan hal-hal tersebut dengan cermat.

Misalnya manik-manik yang ditempatkan di pinggir lengan ataupun kerah gaun berbahan tule. Beberapa embroidery atau sulaman tampak menonjol di tepi busana berbahan katun. Sulaman fauna seperti burung-burung dan itik tampak kontras di antara dominasi warna netral, seperti putih, biru tua, dan hitam.

Warna lain seperti merah tua, merah muda, hijau muda, kuning terang, dan biru langit berpadu saling menyempurnakan. “Warnawarna ini banyak terpengaruh dari palet pastel di lukisan Ivan,” ujar Biyan.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7080 seconds (0.1#10.140)