Wanita yang Kerap Alami Kelelahan Kronis Tanda Kena Endometriosis

Kamis, 28 Juni 2018 - 11:30 WIB
Wanita yang Kerap Alami...
Wanita yang Kerap Alami Kelelahan Kronis Tanda Kena Endometriosis
A A A
JAKARTA - Penelitian terbaru menunjukkan, bahwa wanita yang kerap alami kelelahan kronis bisa menjadi pertanda alami endometriosis. Endometriosis membuat sel-sel yang seharusnya berada dalam rahim justru berkembang di area panggul. Penyakit ini tercatat mempengaruhi 6—10% wanita.

Selain rasa sakit, pasien endometriosis juga akan mengalami infertilitas jika sel-sel tersebut mempengaruhi hormon yang dilepaskan sepanjang siklus menstruasi dan berkembang dalam struktur tuba fallopi. Namun, kondisi ini sulit didiagnosis sehingga memerlukan pembedahan untuk mengangkat sel-sel endometrium.

Dilansir dari Independent, namun kini tak perlu khawatir. Pasalnya, peneliti menyatakan bahwa kelelahan merupakan salah satu gejela endometriosis sehingga penyakit ini bisa diidentifikasi dengan mudah. Dimana hasil penelitian ini menunjukkan, wanita yang didiagnosis alami endometriosis, berisiko dua kali lebih besar alami kelelahan kronis.

"Temuan ini menunjukkan bahwa endometriosis memiliki efek pada kelelahan yang tidak bergantung pada faktor lain dan dapat dikaitkan dengan gejala penyakit," kata pemimpin penelitian Profesor Brigitte Leeners.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal tim Human Reproduction ini meneliti 1.120 responden wanita dari rumah sakit di Swiss, Jerman dan Austria. Setengah dari responden didiagnosis endometriosis dan diketahui sebesar 50,7% responden dengan endometriosis mengalami kelelahan kronis.

Kelelahan dapat diatasi dengan perawatan medis secara signifikan sehingga kualitas hidup pasien meningkat. Selain itu, kelelahan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti peningkatan insomnia 7 kali lipat dan depresi 4 kali lipat.

"Kami percaya bahwa untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dengan endometriosis, menyelidiki dan mengatasi kelelahan harus menjadi bagian rutin perawatan medis. Dokter harus menyelidiki dan mengatasi masalah ketika berdiskusi dengan pasien untuk mendapatkan cara terbaik mengobati penyakit," kata Brigitte.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5208 seconds (0.1#10.140)