Elma Theana Senang Filmnya Diapresiasi Anak Pesantren
A
A
A
AKTRIS Elma Theana senang dan bangga bisa menginspirasi anak-anak panti asuhan lewat karya film pendek yang dibuat dalam acara berbagi dengan anak-anak yatim di Pesantren Al Matiin, Ciputat, Tangerang Selatan.
Santri Pesantren Al Matiin sebagian besar adalah anak yatim piatu. Tidak cuma mendapat santunan dari Perkumpulan Artis Film Indonesia (Pafindo) yang langsung dipimpin Ketua Umum Gion Prabowo, para santri juga bisa bertatap muka dengan selebritas, seperti Tri Utami, Gerry Iskak, Elma Theana, Rency Milano. Dalam acara itu, Elma memamerkan karya film pendeknya yang berdurasi lima menit berjudul Bumerang. Film tersebut mendapatkan apresiasi dan antusiasme yang baik dari seluruh anak pesantren. Banyak yang mengatakan filmnya membuat mereka tersentuh.
“Saya masih belajar sebenarnya, belajar jadi sutradara, penulis skenario, dan intinya coba membuat film produksi sendiri lewat film pendek ini, yang semuanya diatur sendiri dari A-Z. Nggak nyangka terpilih menjadi pemenang. Alhamdulillah, lumayan dapat Rp5 juta dan bisa traktir makan anggota-anggota Pafindo,” ujar Elma.
Elma mengaku mempunyai keinginan menekuni talenta barunya ini. “Saya pengin banget jadi sutradara, minimal film pendek dulu, tapi saat ini belum ada jalan. Semoga ke depan ada (jalan) karena script ceritanya sudah ada,” ungkapnya. Selain film karya Elma, anak-anak pesantren juga mendapat kesempatan menonton film-film pendek karya artis Pafindo, di antaranya film Arwah dan Takdir Kelam.
Diputarnya film-film pendek di aula pesantren ini, menurut Gion, karena film sudah menjadi sebuah industri. “Jadi, tujuan kami memutar film pendek karya artis-artis Pafindo adalah untuk memotivasi para santri agar mereka juga bisa berkarya di dunia sinema,” ucapnya.
Sementara bagi anggota Pafindo, berkarya lewat film pendek menjadi wadah untuk mengasah kemampuan para anggotanya untuk terus membuat karya yang kreatif dan positif. “Setelah melihat hasilnya, saya sungguh sangat mengapresiasi sekali karya-karya yang mereka buat,” kata Gion.
Santri Pesantren Al Matiin sebagian besar adalah anak yatim piatu. Tidak cuma mendapat santunan dari Perkumpulan Artis Film Indonesia (Pafindo) yang langsung dipimpin Ketua Umum Gion Prabowo, para santri juga bisa bertatap muka dengan selebritas, seperti Tri Utami, Gerry Iskak, Elma Theana, Rency Milano. Dalam acara itu, Elma memamerkan karya film pendeknya yang berdurasi lima menit berjudul Bumerang. Film tersebut mendapatkan apresiasi dan antusiasme yang baik dari seluruh anak pesantren. Banyak yang mengatakan filmnya membuat mereka tersentuh.
“Saya masih belajar sebenarnya, belajar jadi sutradara, penulis skenario, dan intinya coba membuat film produksi sendiri lewat film pendek ini, yang semuanya diatur sendiri dari A-Z. Nggak nyangka terpilih menjadi pemenang. Alhamdulillah, lumayan dapat Rp5 juta dan bisa traktir makan anggota-anggota Pafindo,” ujar Elma.
Elma mengaku mempunyai keinginan menekuni talenta barunya ini. “Saya pengin banget jadi sutradara, minimal film pendek dulu, tapi saat ini belum ada jalan. Semoga ke depan ada (jalan) karena script ceritanya sudah ada,” ungkapnya. Selain film karya Elma, anak-anak pesantren juga mendapat kesempatan menonton film-film pendek karya artis Pafindo, di antaranya film Arwah dan Takdir Kelam.
Diputarnya film-film pendek di aula pesantren ini, menurut Gion, karena film sudah menjadi sebuah industri. “Jadi, tujuan kami memutar film pendek karya artis-artis Pafindo adalah untuk memotivasi para santri agar mereka juga bisa berkarya di dunia sinema,” ucapnya.
Sementara bagi anggota Pafindo, berkarya lewat film pendek menjadi wadah untuk mengasah kemampuan para anggotanya untuk terus membuat karya yang kreatif dan positif. “Setelah melihat hasilnya, saya sungguh sangat mengapresiasi sekali karya-karya yang mereka buat,” kata Gion.
(don)