Konsumsi Vitamin C Dulu Sebelum Obat

Senin, 30 Juli 2018 - 17:01 WIB
Konsumsi Vitamin C Dulu...
Konsumsi Vitamin C Dulu Sebelum Obat
A A A
VITAMIN C merupakan antioksidan untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Sumber vitamin C berasal dari buah dan sayuran.
Sayangnya, konsumsi keduanya masih rendah di masyarakat. Suplemen atau minuman vitamin menjadi solusinya. Kepala pusing, badan terasa pegal dan lelah, demam, belum lagi hidung pilek. Jika kondisi tersebut sudah dirasakan, biasanya Yohmi langsung pergi ke dokter atau mencari obat di apotek. Beberapa hari ke depan, keluhan itu akan hilang.

“Itu dulu, tapi sekarang saya lebih membatasi penggunaan obat dan pilih vitamin C. Sebab, pada dasarnya flu itu terjadi akibat daya tahan tubuh yang kurang. Ditambah, makan dan istirahat cukup bisa sembuh juga,“ ujar karyawati swasta ini.

Banyak yang menyepelekan khasiat vitamin C. Padahal, selain sebagai antioksidan, vitamin C juga membantu sistem imun tubuh, mengendalikan gejala flu, menyembuhkan luka, bahkan mengurangi risiko kanker.

“Vitamin termasuk dalam mikronutrien yang penting bagi tubuh. Peranannya sangat vital bagi pemeliharaan kesehatan tubuh yang optimal. Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan tubuh, antara lain vitamin C dan B. Vitamin C dikenal sebagai vitamin yang memiliki banyak kegunaan bagi tubuh dan dapat dikonsumsi saat sariawan dan gusi berdarah,” kata dr Marya Haryono SpGK saat peluncuran Oronamin C beberapa waktu lalu.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan pada seminar Preventive and Alternative Medicine di Amerika Serikat menunjukkan berbagai man faat vitamin C dari 100 penelitian yang dilakukan selama 10 tahun.
Seperti dikutip dari Webmd, kadar darah yang tinggi dengan vitamin C bisa menjadi salah satu indikator kesehatan seseorang secara keseluruhan, demikian dikatakan peneliti Mark Moyad MD MPH dari University of Michigan.

“Semakin banyak mempela jari vitamin C, semakin kita memahami peran vitamin C untuk menjaga kesehatan dari masalah kardiovaskular, kanker, stroke, kesehatan mata, dan imunitas tubuh untuk hidup lebih lama,” kata Moyad.

Kebutuhan harian vitamin C sekitar 90 mg. Tetapi, dengan adanya paparan asap rokok, kebiasaan merokok, hingga paparan polusi dan radikal bebas, kebutuhan vitamin C harian meningkat. Stroberi, pepaya, brokoli, ketumbar merupakan beberapa sumber vitamin C.

Namun sayang, hasil Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa 93,5% penduduk Indonesia dengan usia di atas 10 tahun kurang mengonsumsi sayur dan buah. Maka itu, suplemen maupun minuman bervitamin dibutuhkan guna menjaga kesehatan tubuh. “Kebanyakan orang merasa tidak praktis mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang disarankan. Jadi, mengonsumsi suplemen sehari sekali dipandang lebih aman, efektif, dan mudah,” kata Moyad. Dia menambahkan, hanya sekitar 10%-20% orang dewasa yang mencukupi asupan sayur dan buah sesuai rekomendasi. Yoshihiro Bando, Presiden Direktur PT Amerta Indah Otsuka, mengatakan, dengan kesibukan yang padat, cukup sulit bagi kaum urban untuk memenuhi kebutuhan vitamin C-nya.

“Oronamin C, minuman vitamin C dan B mengan dung madu, dapat membantu memelihara kesehatan tubuh dan memenuhi kebutuhan vitamin C dan B harian. Vitamin C yang ada di Oronamin C setara dengan lima buah lemon,” papar Yoshihiro.

Dengan desain tutup botol yang unik dan baru pertama kali di Indonesia, Oronamin C berusaha mempertahankan orisinalitas kemasan yang telah diproduksi sejak 1965 di Jepang. Selain itu, kemasan yang berwarna cokelat ternyata juga berfungsi membantu melindungi kandungan vitamin di dalamnya. Bagi figur publik Haruka Nagawa, Oronamin C turut membantu menjaga kesehatannya di tengah aktivitas yang tinggi.

“Hadirnya Oronamin C menjawab kebutuhan aku sebagai entertainer yang juga memiliki kegiatan begitu banyak setiap hari dan dituntut untuk selalu sehat dan segar setiap hari,” akunya. Selain vitamin C, vitamin B juga diperlukan. Vitamin B penting untuk menjaga sel saraf, fungsi jantung dan darah, kesehatan kulit dan mata, fungsi hormon, dan berperan dalam proses metabolisme.

Vitamin B3 berfungsi mencegah pelagra (gejala dimensia, diare, dermatitis, kehilangan nafsu makan, lemas, pusing). Sedangkan, vitamin B2 mencegah gangguan cemas, rambut rontok, skin rash , dan lainnya. Vitamin B6 mengurangi risiko gejala insomnia, anemia, cemas, dan dermatitis.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1480 seconds (0.1#10.140)