Boyzone Tutup Prambanan Jazz Festival 2018 dengan Manis

Kamis, 23 Agustus 2018 - 15:30 WIB
Boyzone Tutup Prambanan...
Boyzone Tutup Prambanan Jazz Festival 2018 dengan Manis
A A A
YOGYAKARTA - Penampilan menghibur grup vocal legendaris dunia Boyzone yang menghadirkan nostalgia sederet lagu hits mereka di era 90an pun sukses menutup perhelatan Prambanan Jazz Festival (PJF) 2018. Boy band asal Irlandia itu tampil di atas panggung spesial show Rorojonggrang, kawasan taman wisata candi Prambanan, Minggu (19/8/2018).

Meski 25 tahun telah berlalu sejak debut mereka, penampilan seluruh personel boyband asal Irlandia ini yaitu Keith Duffy, Mikey Graham, Ronan Keating, dan Shane Lynch tetap memukau. Meski usia mereka tidak muda lagi namun menghadirkan koreografi apik dan perpaduan karakter suara khas yang membuat penonton ikut menari sepanjang konser.

"Yogyakarta terima kasih atas sambutan dan energi luar biasanya buat kami diatas panggung. Senang rasanya bisa tampil untuk pertama di sini selama 25 tahun karier Boyzone. Candi di belakang merupakan latar terindah yang pernah kami saksikan selama ini. Malam ini, kalian akan dengar lagu-lagu Boyzone dari tahun '93 sampai sekarang," ujar Ronan menyapa penonton yang hadir.

Shane pun ikut memuji cuaca Indonesia yang lebih hangat ketimbang negara asalnya. “Terima kasih semua mau menyaksikan aksi kami. Pernah ke Irlandia? Jangan! Di sana dingin. Kami sudah 25 tahun tinggal di sana dan tidak ada yang seindah ini," katanya disambut tawa dari penonton.

Tampil di atas panggung selepas penampilan Dewa 19 sekitar pukul 22.30 WIB, grup vokal ini dibentuk tahun 1993 oleh Louis Walsh ini pun tanpa banyak berbasa basi langsung menggeber dengan lagu Picture Of You dan Love You Anyway. Tanpa banyak mengambil waktu jeda, sederet lagu isitimewa seperti Love is a Hurricane, Baby Can I Hold You Tonight, All That I Need, When The Going Gets Tough, You Needed Me dan Words pun dibawakan.

Seusai membawakan lagu tersebut, seluruh personel Boyzone menajdi emosional ketika mengenang salah satu personel, Stephen Gately yang telah tutup usia. Dalam kesempatan ini, Boyzone juga menyayangkan Stephen tidak bisa datang ke Indonesia yang penuh keindahan dan ramahnya sambutan dari fans di sini.

“Sayang sekarang, kami tinggal berempat. Meski begitu, saya merasa mendiang Stephen Gately selalu ada bersama kami. Kami mau mengingatnya dan aku mau semuanya juga ingat dia. Lagu ini untuk Stephen. Kalau kalian dengar lagu ini, kalian bisa dengan suaranya," ucap Shane di atas panggung yang langsung disambut riuh penonton.
Boyzone Tutup Prambanan Jazz Festival 2018 dengan Manis

Dengan bantuan backtrack, Boyzone menghadirkan suara khas Stephen dalam lagu Gave It All Away dan Every Day I Love You. Hal ini membuat seakan Stephen hadir di atas panggung. "Sayang, dia tak pernah ke Indonesia. Setidaknya kalian bisa dengar suaranya," ujar Shane.

Boyzone juga menghadirkan lagu baru mereka yang berjudul Because. Lagu baru ini merupakan ciptaan Ed Sheeran. Lagu ini bakal masuk di album baru Boyzone yang rencananya dirilis pada bulan November 2018.

"Kami sudah setahun berusaha merampungkan album baru. Album ini akan merepresentasikan setiap personel Boyzone. Kami akan bocorkan satu lagu dari album baru kami yang ditulis oleh Ed sheeran. Kalian akan lihat dia di video klip kami. Judul lagu ini Because," kata Shane.

Dalam kesempatan kali ini, Boyzone juga mengajak penyanyi muda Indonesia, Raisya Freedrich, untuk naik mentas bernyanyi bersama. Kolaborasi ini menghadirkan lagu No Matter What. Tahun lalu, Raisya juga berkesempatan berduet dengan Shane Fillan.

"Kenalkan, ini Raisya dan dia adalah salah satu talenta terbaik di Indonesia. Usianya baru 15 tahun. Kalau kalian tahu lagu ini, bernyanyilah," kata Ronan.

Boyzone menyuguhkan lagu Who We Are sebagai lagu terakhir. Namun, seperti konser lainnya, musisi selalu menyiapkan lagu sebagai encore. A Different Beat dan Life Is A Rollercoaster menjadi sajian pamungkas Boyzone di Prambanan Jazz Festival 2018.

Tak hanya tampil di Prambanan Jazz, kehadiran boyband asal Irlandia juga tampil dalam konser reuni mereka dibeberapa kota di tanah air bertajuk 25 years Farewell concert yang digelar di kota Bandung 18 Aug 2018 di Trans Luxury Hotel Bandung dan Surabaya pada 23 Agustus mendatang di Dyandra Convention Center Surabaya, dengan menghadirkan Citra Scholastika (Citra Idol), penyanyi alumnus Indonesia Idol sebagai opening act.

Sebelumnya, di atas panggung yang sama, penampilan Dewa 19 yang kembali mengajak mantan vokalis mereka, Ari Lasso sebagai penyanyi tamu sukses membawakan tembang-tembang lama yang pernah melesatkan nama mereka ke industri musik Indonesia.

Dewa 19 mengawali penampilannya dengan lagu Restoe Boemi yang dilanjutkan Aku Milikmu dan Cukup Siti Nurbaya. Penonton yang kebanyakan dari lintas usia semakin histeris ketika lagu Aku Di Sini Untukmu dinyanyikan.

Dewa 19 tampil membawakan 12 lagu sepanjang 90 menit penampilan mereka. Sepanjang konser, tak satu pun lagu yang tidak diketahui penonton. Hampir sepanjang konser, riuh rendah suara kor massal penonton ikut bernyanyi bersama Ari Lasso. Dewa 19 sekali lagi memberikan bukti jika mereka memang layak ditempatkan di pertunjukkan khusus berturut-turut lagu hits mereka dari berbagai album dihadirkan mulai dari Satu Hati, Sedang Ingin Bercinta Cintakan Membawamu Kembali, Takkan Ada Cinta Yang Lain dan Kirana.
Boyzone Tutup Prambanan Jazz Festival 2018 dengan Manis

Seusai membawakan Takkan Ada Cinta yang Lain dan Kirana, Dewa 19 memberikan kejutan dengan menampilkan anak Ahmad Dhani, Al Ghazali ke atas panggung. Al hadir untuk menggantikan posisi drum Agung Yudha ketika membawakan lagu Roman Picisan.

"Kita panggil bintang tamu kita yang tidak dibayar, Al Ghazali. Bintang tamu yang merengek-rengek minta main drum," canda Ari yang akhirnya membawakan lagu Kangen dan Separuh Nafasku untuk menutup aksinya atau menjadi suguhan lagu terakhir konser malam itu.

Aksi memukau juga ditampilkan musisi lain pada hari yang sama antara lain MLD Jazz Project, Jikustik, Barasuara, Stars and Rabbit, Glenn Fredly, dan Tulus tampil bergantian di panggung Hanoman yang dirancang dengan konsep festival. Sementara Gigi, Idang Rasjidi bersama Syaharani, dan Sierra Soetedjo, unjuk kebolehan secara estafet di panggung spesial Rorojonggrang yang berjarak ratusan langkah dari panggung festival.

Musikus Glenn Fredly yang sudah tiga kali menjadi bintang tamu Prambanan Jazz tampil penuh semangat. Dia membawakan tujuh lagu dari jatah waktu naik panggung 45 menit. Kesempatan itu juga dimanfaatkan untuk perdana mengenalkan karya teranyarnya Like Never Before yang baru dirilis Kamis (16/8/2018). “Lagu ini terinspirasi dari anak-anak muda yang berpikir out of the box. Mereka bekerja di silent moment, tapi menghasilkan karya besar,” kata Glenn.

Selain itu, ada juga aksi panggung solois Tulus yang sehari sebelumnya dipercaya memimpin seisi Stadion Gelora Bung Karno melantunkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di pembukaan Asian Games 2018, Sabtu (18/8/2018) malam.

Totalitasnya sebagai penghibur kembali ditunjukkannya di panggung festival Prambanan Jazz 2018 dengan membawakan sederet karya lagunya dari tiga album yang telah dirilisnya. “Berkali-kali menyanyi di sini, saya selalu bangga,” katanya di sela penampilannya berlatar candi Hindu yang dibangun pada abad ke-9 Masehi itu.

Sementara itu, penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival (PJF) 2018 selama tiga hari yang dimulai dari Jumat (17/8/2018) hingga Minggu (19/8/2018) dihadiri lebih dari 42.000 penonton.

"Jumlah penonton di luas dugaan kami, ada 42.000 sekian penonton, artinya kami bisa diterima masyarakat karena terus mengalami peningkatan jumlah penonton yang diantaranya juga ada turis asing," ujar CEO Rajawali Indonesia Communication Anas Syahrul Alimi.

Anas pun berujar kesuksesan event yang memasuki tahun ke-4 ini adalah berkat kerja keras tim semua elemen termasuk media, pihak-pihak yang terlibat, dan masyarakat yang membuat festival musik jazz ini lebih rapih dalam hal jadwal perform artis dan lainnya. Anas pun mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan dan dedikasi mereka.

"Terima kasih semua atas dukungannya, semoga Prambanan Jazz Festival bermanfaat bukan hanya untuk Jogja, tapi juga di mata dunia," ucap Anas.

Anas berharap penyelenggaraan tahun depan akan lebih baik lagi, dari segi teknis maupun partisipasi masyarakat. Ia pun masih bercita-cita ingin menghadirkan ratu jazz milenial, Norah Jones, di panggung Prambanan Jazz Festival 2019.

"Cita-cita saya sih Norah Jones, dia queen of jazz selain Diana Krall. Dia musisi jazz yang muncul di era 2000-an, jadi diharapkan bisa menarik penonton milenial, dan yang pasti dia belum pernah datang ke Indonesia," ujar dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0805 seconds (0.1#10.140)