Kuliner Indonesia Bisa Bikin Penasaran Wisatawan

Senin, 24 September 2018 - 17:19 WIB
Kuliner Indonesia Bisa...
Kuliner Indonesia Bisa Bikin Penasaran Wisatawan
A A A
JAKARTA - Kuliner Indonesia mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Hal ini didukung aneka ragam kuliner yang dimiliki dengan cita rasa lezat dan nikmat. Oleh karena itu, untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menghadirkan national food Indonesia.

Penentuan national food ini dilakukan berdasarkan Forum Group Discussion (FGD) yang dilakukan Akademi Gastronomi Indonesia (AGI).

“Makanan nasional ini dari FGD yang dilakukan oleh Vita dan teman-teman AGI. Dipilih oleh mereka yang paling unggul. Tidak usah berlama-lama, lima yang kita pilih itu sudah dipilih oleh CNN juga. Satu rendang, dua sate, tiga nasi goreng. Yang tidak dipilih oleh CNN adalah soto dan gado-gado, ini kemudian dipilih oleh teman-teman,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta.

Selain national food, Indonesia juga belum memiliki destinasi kuliner. Kemenpar pun akhirnya menetap beberapa tempat menjadi destinasi kuliner dengan harapan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Apalagi seperti diketahui, saat berlibur, mencicipi beragam kuliner sudah menjadi suatu keharusan yang tidak boleh dilewatkan.

"Indonesia sebelumya belum memiliki destinasi kuliner yang pasti, sedangkan kuliner menjadi hal pertama yang dicari oleh para wisman. Sehingga, Kemenpar melihat ini dan dipilihlah tiga destinasi kuliner itu Joglosemar, Bali, dan Bandung,” jelasnya.

Penetapan ini berdasarkan beberapa hal. Diantaranya adalah kesiapan, para pelaku, keberagaman makanan dan komitmen pemerintah daerah. Ketua Akademi Gastronomi Indonesia (AGI), Vita Datau mengatakan bahwa penilaian ini dilakukan pada 2015 oleh tim khusus Kemenpar terdiri dari para pakar untuk ke daerah dan melakukan penilaian tersebut.

“Destinasi kuliner ditetapkan dengan kriteria tertentu, salah satu kesiapan, pelaku-pelakunya siap, makanannya beragam dan sudah dianggap pemerintah daerahnya komit untuk mengembangkan, terus bisnisnya juga growth. Muncul 10 besar, lalu 5 besar dan ditentukan 3 besar, Joglosemar, Bali, dan Bandung, ke tiga daerah ini dilihat sudah siap,” kata Vita.

Vita menambahkan, cara ini bisa dapat membantu mengembangkan pariwisata daerah. "Destinasi selalu ditentukan dengan kriteria. Bukan berarti Jakarta, Padang dan yang lainnya tidak menjadi destinasi kuliner. Mungkin akan berkembang dengan sendirinya. Ini akan memicu daerah lain untuk berlomba-lomba untuk menjadi destinasi," tambahnya.

Terakhir, Kemenpar juga melakukan co-branding 10 restoran dan food truck makanan Indonesia yang ada di luar negri. Co-branding dilakukan dengan cara menempelkan logo Wonderful Indonesia di restoran dan Kemenpar berkewajiban untuk mempromosikan restoran tersebut. Sebelumnya, Kemenpar juga pernah membuat baru restoran Indonesia, sayangnya cara ini tidak berhasil dan tidaklah murah.

"Saya buat di China tetapi tidak terlalu berkembang, akhirnya saya memilih yang sudah jadi saja dan kemudian di co-branding oleh Wonderful Indonesia. Tidak hanya restoran tapi food truck pun kami mau mengco-branding atau lebih mudahnya memeberikan anggaran promosi bagi mereka. Jadi tidak masuk ke kuliner yang dijual secara spesifik tapi bagaimana menjual kuliner yang sudah ada,” tutup Menpar.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1119 seconds (0.1#10.140)