Peran Krusial Nutrisi untuk Tumbuh Kembang Anak

Kamis, 27 September 2018 - 19:33 WIB
Peran Krusial Nutrisi untuk Tumbuh Kembang Anak
Peran Krusial Nutrisi untuk Tumbuh Kembang Anak
A A A
Dalam rentang waktu lima tahun terakhir ini, Indonesia dikejutkan dengan tingginya angka stunting, yakni satu dari tiga anak menderita stunting.

Kondisi ini karena kekurangan gizi kronis. Kekurangan gizi merupakan masalah yang sangat serius untuk disikapi. Kondisi ini pada akhirnya bisa mengancam jiwa. Akibatnya mengurangi daya saing sebuah negara.

Itu karena hilangnya generasi sehat. “Pemenuhan gizi mikro tidak kalah penting dengan pendidikan dan peningkatan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Memang tidak terlihat secara nyata, tetapi kekurangan zat gizi mikro dapat menimbulkan dampak serius,” ujar Direktur Nutrition International Indonesia (NI) Sri Kusyuniati.

Keterlibatan NI bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sejak tahun 2006 membantu meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya anakanak, remaja putri dan para ibu.

Secara langsung, NI membantu pemenuhan suplemen kapsul vitamin A bagi anak-anak, membantu meningkatkan penggunaan zinc bersama oralit osmolaritas rendah sebagai terapi dalam pengobatan diare balita, meningkatkan jumlah rumah tangga mengonsumsi garam beryodium, meningkatkan jumlah perempuan dalam mengonsumsi suplemen zat besi dan asam folat secara rutin, dan mendukung fortifikasi tepung terigu.

Gizi memang tidak dapat ditawar lagi perannya dalam mendukung masa tumbuh kembang anak. Pemberian makronutrisi seperti karbohidrat, protein nabati, dan protein hewani memang sangat krusial.

Tapi yang tak kalah penting adalah kandungan gizi mikronutrien yang turut berpengaruh terhadap pertumbuhan angka stunting di Indonesia. Mikronutrien itu misalnya, vitamin A, zinc, asam folat, kalsium, iodium, dan masih banyak lagi.

Dr Ariani Dewi Widodo SpA(K) menjelaskan, betapa pentingnya gizi mikronutrien dalam pencegahan stunting . “Nomor satu itu, ada sarat kalori. Kalori tertentu yang diperlukan anak, bisa didapat di makronutrien.

Tapi jangan lupa untuk melengkapi kebutuhan metabolisme tubuh, harus mengonsumsi mikronutrien,” tuturnya, saat acara “Komitmen Nutrition International dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak Indonesia'".

Beberapa data telah memaparkan, kekurangan mikronutrien seperti vitamin A, zat besi, dan iodium dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan anak. Misalnya kekurangan vitamin A dapat membuat daya tahan tubuh anak rendah, kekurangan iodium dapat mengganggu pertumbuhan otak anak atau kemampuan kognitif, dan zat besi yang berpotensi menyebabkan anemia.

Dengan begitu, diharapkan pemberian keduanya, baik makronutrisi maupun makronutrisi berjalan seimbang agar tumbuh kembang anak optimal. Lebih jauh, NI adalah sebuah organisasi global, didirikan di Kanada pada 26 tahun lalu.

NI bertujuan membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, khususnya di bidang gizi. Nutrition International menjalin kemitraan bersama di sejumlah pemerintahan, donor dan pelaksana di berbagai negara, serta melakukan studi terkait pembangunan kesehatan dan kesejahteraan di berbagai sektor untuk men jang kau jutaan orang di lebih dari 60 negara setiap tahunnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0511 seconds (0.1#10.140)