Dalam Sehari, Anak-Anak Bikin Stres Orangtuanya 6 Kali
A
A
A
JAKARTA - Dalam sehari, anak-anak bisa membuat stres orangtua mereka sebanyak enam kali di saat hendak tidur atau mengajak mereka pergi berbelanja atau memastikan makanan yang tepat.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orangtua merasa stres enam kali sehari karena anak mereka. Penelitian ini melibatkan 2.000 ibu dan ayah di mana membawa anak-anak ke tempat tidur dan mengajak mereka membeli bahan makanan di pasar swalayan atau toko serta bagi orangtua pekerja, pulang tepat waktu agar bisa mengucapkan selamat malam dan memastikan makanan yang tepat untuk dapat membuat mereka stres.
Dilansir dari Independent, orangtua juga merasa gelisah dan khawatir saat berhadapan dengan waktu mandi anak, membantu menyelesaikan pekerjaan rumah dari sekolah dan membatasi anak bermain gadget. Para orangtua juga mendapati diri mereka stres enam kali sehari karena anak mereka dan saat anak berusia lima tahun dipercaya menjadi puncaknya. Mereka juga percaya saat anak berusia lima tahun adalah titik puncak stres di mana anak memiliki banyak tuntutan.
Penelitian ini dilakukan oleh BPme, sebuah aplikasi baru yang memungkinkan pelanggan membayar bahan bakar mereka tanpa meninggalkan mobil mereka, membantu mengurangi tekanan dan ketegangan dari orangtua yang tertekan waktu.
"Seperti yang telah ditemukan para peneliti, orangtua di Inggris memiliki pekerjaan yang sulit melewati hari tanpa kehilangan ketenangan mereka. Tugas yang paling sederhana bisa terasa berat suatu waktu," ujar Daniel Slater selaku Manajer Eksekusi Digital BPme.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa anak-anak yang nakal mulai bangun ketika orangtua membalikkan punggung mereka sebentar, menyembunyikan manisan, memakai make up, meletakkan celana di kepala mereka hingga menggambar di dinding dan menggambar di atas karpet. Saat makan cokelat, seperempat anak-anak ditemukan dengan wajah yang penuh cokelat dibandingkan mulut mereka. Anak-anak juga keluar dari mobil saat pengisian bensin.
Sisanya, anak-anak menaiki banyak tempat termasuk tempat tidur anjing, mesin cuci piring atau keranjang cucian. Sebanyak 46% orangtua mengaku, anak-anak menjadi penyebab kebanyakan kekacauan dan stres ketika di rumah, 13% melanjutkan kekacauan di toko dan 10% membuat kekacauan saat di restoran. Sebanyak 82% orangtua mengatakan anak-anak mereka agak nakal saat tidak dilihat. Namun 2/3 orangtua juga memiliki saat-saat dimana anak-anak terlihat menjadi lebih jenaka dibanding memicu stres.
Fakta lainnya dari peneitian ini adalah, karena anak-anak, para orangtua harus menghabiskan hampir 40 menit sehari untuk merasa cemas karena anak-anak mereka mengamuk. Mereka juga memerlukan waktu tambahan 14 menit saat ke toko makanan dan 11 menit tambahan hanya untuk berpakaian di pagi hari. Sedangkan setelah sarapan bersama pagi hari menghabiskan waktu 12 menit karena hiruk-pikuk anak-anak.
Sementara untuk mengatasi stres, orangtua membutuhkan waktu sendiri atau me time, setidaknya selama delapan hari.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orangtua merasa stres enam kali sehari karena anak mereka. Penelitian ini melibatkan 2.000 ibu dan ayah di mana membawa anak-anak ke tempat tidur dan mengajak mereka membeli bahan makanan di pasar swalayan atau toko serta bagi orangtua pekerja, pulang tepat waktu agar bisa mengucapkan selamat malam dan memastikan makanan yang tepat untuk dapat membuat mereka stres.
Dilansir dari Independent, orangtua juga merasa gelisah dan khawatir saat berhadapan dengan waktu mandi anak, membantu menyelesaikan pekerjaan rumah dari sekolah dan membatasi anak bermain gadget. Para orangtua juga mendapati diri mereka stres enam kali sehari karena anak mereka dan saat anak berusia lima tahun dipercaya menjadi puncaknya. Mereka juga percaya saat anak berusia lima tahun adalah titik puncak stres di mana anak memiliki banyak tuntutan.
Penelitian ini dilakukan oleh BPme, sebuah aplikasi baru yang memungkinkan pelanggan membayar bahan bakar mereka tanpa meninggalkan mobil mereka, membantu mengurangi tekanan dan ketegangan dari orangtua yang tertekan waktu.
"Seperti yang telah ditemukan para peneliti, orangtua di Inggris memiliki pekerjaan yang sulit melewati hari tanpa kehilangan ketenangan mereka. Tugas yang paling sederhana bisa terasa berat suatu waktu," ujar Daniel Slater selaku Manajer Eksekusi Digital BPme.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa anak-anak yang nakal mulai bangun ketika orangtua membalikkan punggung mereka sebentar, menyembunyikan manisan, memakai make up, meletakkan celana di kepala mereka hingga menggambar di dinding dan menggambar di atas karpet. Saat makan cokelat, seperempat anak-anak ditemukan dengan wajah yang penuh cokelat dibandingkan mulut mereka. Anak-anak juga keluar dari mobil saat pengisian bensin.
Sisanya, anak-anak menaiki banyak tempat termasuk tempat tidur anjing, mesin cuci piring atau keranjang cucian. Sebanyak 46% orangtua mengaku, anak-anak menjadi penyebab kebanyakan kekacauan dan stres ketika di rumah, 13% melanjutkan kekacauan di toko dan 10% membuat kekacauan saat di restoran. Sebanyak 82% orangtua mengatakan anak-anak mereka agak nakal saat tidak dilihat. Namun 2/3 orangtua juga memiliki saat-saat dimana anak-anak terlihat menjadi lebih jenaka dibanding memicu stres.
Fakta lainnya dari peneitian ini adalah, karena anak-anak, para orangtua harus menghabiskan hampir 40 menit sehari untuk merasa cemas karena anak-anak mereka mengamuk. Mereka juga memerlukan waktu tambahan 14 menit saat ke toko makanan dan 11 menit tambahan hanya untuk berpakaian di pagi hari. Sedangkan setelah sarapan bersama pagi hari menghabiskan waktu 12 menit karena hiruk-pikuk anak-anak.
Sementara untuk mengatasi stres, orangtua membutuhkan waktu sendiri atau me time, setidaknya selama delapan hari.
(alv)