Miss Indonesia Alya Nurshabrina Mulai Packing untuk Miss World
A
A
A
JAKARTA - Menjelang keberangakatan menuju Miss World 2018, Jumat (9/11/2018), Miss Indonesia 2018 Alya Nurshabrina melakukan persiapan terakhir. Alya mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakannya selama mengikuti kontes kecantikan tingkat dunia tersebut yang akan digelar di Sanya, China.
Salah satunya mengemas semua barang yang akan dibawa alias packing seluruh kebutuhan yang akan digunakannya selama di karantina Miss World. Untuk urusan busana, mojang asal Bandung tersebut mengungkapkan telah mengemasnya dengan mengkelompokan dan mencatatnya sesuai kebutuhan.
"Pertama-tama masukin ke koper baju-baju penting kayak gaun. Itu masuk dulu baru masukin baju-baju harian, baru sepatu. Lalu saya pisahkan di kotak-kotak tertentu agar muat barang. Kalau misalnya perlu ganti baju atau bawa baju lain saya harus tahu harus buka koper yang mana," papar Alya di kediamannya di kawasan Tangerang Selatan, Kamis (8/11/2018).
"Kayak gini contoh kantungnya. Ini C, ada tank-top, baju olahraga, batik, legging, baju renang juga. Ada contekannya. Gampang banget jadinya," tambahnya.
Dari beragam barang yang dibawanya, wanita lulusan Universitas Parahyangan, Bandung itu juga tak lupa membawa serangkaian skin care, make up, baju olahraga, obat-obatan hingga sepatu yang akan menunjang penampilannya selama satu bulan di ajang kontes kecantikan tingkat dunia tersebut.
"Yang paling banyak dibawa, baju-baju tapi sebenarnya yang paling penting baju penjurian dan catatan saja. Kalau makeup bawa secukupnya aja stok selama sebulan saya double karena antisipasi ada yang pecah, hilang. Dua pouch makeup. Yang nggak boleh ketinggalan adalah obat dan vitamin," ujar dia.
Sementara, agar seluruh barang bawaan muat di koper, wanita 22 tahun ini juga mengakalinya dengan memvakum barang-barang menggunakan alat vakum kedap udara di dalam travel bag. Menurut Alya, cara ini bisa memudahkannya untuk memuat banyak barang di koper dan koper pun menjadi lebih rapi.
"Baju-baju yang saya kemas, itu saya masukkan di kantung lalu saya vakum, di-press. Kenapa? Agar praktis, tidak makan tempat dan kalau divakum jadi kopernya rapi juga. Ada alat kedap udara jadi di koper bisa muat lebih banyak lagi. Ini alat vakumnya juga saya bawa, soalnya kan begitu dibuka nanti kantungnya ada anginnya lagi,” kata dia.
Salah satunya mengemas semua barang yang akan dibawa alias packing seluruh kebutuhan yang akan digunakannya selama di karantina Miss World. Untuk urusan busana, mojang asal Bandung tersebut mengungkapkan telah mengemasnya dengan mengkelompokan dan mencatatnya sesuai kebutuhan.
"Pertama-tama masukin ke koper baju-baju penting kayak gaun. Itu masuk dulu baru masukin baju-baju harian, baru sepatu. Lalu saya pisahkan di kotak-kotak tertentu agar muat barang. Kalau misalnya perlu ganti baju atau bawa baju lain saya harus tahu harus buka koper yang mana," papar Alya di kediamannya di kawasan Tangerang Selatan, Kamis (8/11/2018).
"Kayak gini contoh kantungnya. Ini C, ada tank-top, baju olahraga, batik, legging, baju renang juga. Ada contekannya. Gampang banget jadinya," tambahnya.
Dari beragam barang yang dibawanya, wanita lulusan Universitas Parahyangan, Bandung itu juga tak lupa membawa serangkaian skin care, make up, baju olahraga, obat-obatan hingga sepatu yang akan menunjang penampilannya selama satu bulan di ajang kontes kecantikan tingkat dunia tersebut.
"Yang paling banyak dibawa, baju-baju tapi sebenarnya yang paling penting baju penjurian dan catatan saja. Kalau makeup bawa secukupnya aja stok selama sebulan saya double karena antisipasi ada yang pecah, hilang. Dua pouch makeup. Yang nggak boleh ketinggalan adalah obat dan vitamin," ujar dia.
Sementara, agar seluruh barang bawaan muat di koper, wanita 22 tahun ini juga mengakalinya dengan memvakum barang-barang menggunakan alat vakum kedap udara di dalam travel bag. Menurut Alya, cara ini bisa memudahkannya untuk memuat banyak barang di koper dan koper pun menjadi lebih rapi.
"Baju-baju yang saya kemas, itu saya masukkan di kantung lalu saya vakum, di-press. Kenapa? Agar praktis, tidak makan tempat dan kalau divakum jadi kopernya rapi juga. Ada alat kedap udara jadi di koper bisa muat lebih banyak lagi. Ini alat vakumnya juga saya bawa, soalnya kan begitu dibuka nanti kantungnya ada anginnya lagi,” kata dia.
(alv)